"IMUTNYAAAAAAA!!!" Teriak Shinomiya keras sehingga ia langsung mencoba untuk melompat ke arah Akari.
Ketika dia melompat ke arahnya itu, Kazuha langsung menghentikan waktu hingga menarik kerah baju Shinomiya agar dia bisa duduk kembali.
Waktu kembali berjalan sampai Shinomiya terlihat kebingungan seketika karena dia sedang duduk di sebelah Kazuha yang sedang menatapnya dengan tatapan untuk tetap diam dan jaga sikap.
Akari sudah berada dalam posisi perlindungan dimana kedua lengannya itu ia silangkan karena takut dirinya menerima tabrakan dari cicitnya yang melompat ke arahnya.
"Maafkan adikku ini, Akari." Ucap Kazuha yang mulai menepuk pelan kepala Shinomiya sampai ia memaksa dirinya untuk tunduk.
Akari menghela nafasnya lega lalu ia menurunkan kedua lengannya, "Tidak perlu dikhawatirkan. Aku memang mudah terkejut sih."
"Mungkin kejadian ini adalah hal yang paling penting untuk Shinomiya ya sampai dia bereaksi seperti itu kepadaku." Akari terkekeh pelan.
Kazuha langsung mengangkat tangannya itu agar Shinomiya bisa menatap Akari hanya untuk meminta maaf kepadanya dengan menyatukan kedua telapak tangannya itu.
"Maafkan aku, Akari. Aku memiliki kebiasaan yang buruk ketika melihat seorang gadis imut." Shinomiya terkekeh pelan sampai ia mulai menggaruk kepalanya sendiri.
Akari menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Boleh sini duduk di sebelahku."
Tawaran Akari tentunya tidak akan ditolak oleh Shinomiya dimana dia langsung berpindah secara instan di sebelahnya selagi memasang tatapan yang begitu senang.
Kazuha terus menatap Shinomiya untuk memperingati dirinya agar tidak melakukan hal yang aneh, tetapi diri tingkah dan gerak-geriknya saja dia memiliki firasat buruk.
"Hehehehe..."
"Tak aku sangka diriku ini akan bertemu dengan Ibu dari segala Satori."
"J-Jangan menyebutnya seperti itu juga dong. Terlalu berlebihan..." Ucapnya selagi memasang ekspresi yang telah malu dan canggung.
"Semua ini tidak akan pernah terjadi tanpa jasa Nenek yang sudah melahirkan keturunan Satori kedua sampai berlanjut hingga ke titik ini."
"Dan tentunya aku tidak menyangka Nenek Akari akan memiliki penampilan yang sangat cantik dan imut layaknya seperti sesosok malaikat turun dari surga."
Shinomiya terus mengatakan hal yang berlebihan kepada Akari sampai dia merasa tak pantas untuk menerima pujian seperti itu.
Ditambah lagi dia tersipu merah karena tak tahan mendengar semua pujian yang berlebihan kepada dirinya karena ia terbiasa merendah diri..
"Tolong jangan panggil aku dengan formalitas Nenek, dan berhenti memujiku seperti itu..." Akari menutup wajahnya sendiri selagi menggelengkan kepalanya berkali-kali.
"Ahahaha. Istriku ini orangnya sangat pemalu sampai tidak bisa menerima formalitas atau pujian apapun."
Akari langsung memukul pelan Seiya tanpa henti selagi mengembungkan kedua pipinya itu, "Jangan membicarakan diriku seperti itu di hadapan anak-anak kita."
"Uuhhhhh..."
"Maaf-maaf."
Kazuha menyadari penglihatan Shinomiya saat ini berfokus kepada dada Akari sampai ia mulai mengobservasinya dadanya sendiri hingga terlihat perbedaan yang begitu besar.
Kedua tangannya itu mulai dia angkat sampai jari-jarinya melakukan gerak-gerik yang sangat aneh hingga firasat Kazuha mengatakan sesuatu yang tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder V
FantasiaSetelah mengikuti prinsip para Ancient Legend, Shinomiya melakukan suatu pilihan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sepanjang hidupnya di kenyataan. Dia benar-benar membunuh Ibunya sendiri dimana tujuannya berada dalam kenyataan itu telah mengala...