"Nafas Kakak..." Shinomiya bisa merasakan hembusan nafas berat Kazuha yang begitu hangat mengenai wajahnya itu.
"Lengan Kakak... kuat sekali..." Shinomiya semakin tersipu sampai suhunya mulai menyamai milik Kakaknya itu.
Shinomiya diam-diam meraba lengan Kazuha dimana dia bisa merasakan sesuatu yang begitu kuat hingga matanya itu terus fokus kepada wajah tidur Kazuha.
Dia sudah terlihat tenang sekarang, tetapi kedua lengan dan kakinya tidak karena sedang mengunci Shinomiya agar dia tidak bisa pergi kemanapun.
Shinomiya menggerakkan tangannya pelan-pelan sampai menyentuh dada Kazuha agar dadanya itu tidak saling bersentuhan dengannya.
Entah kenapa dia bisa merasa geli ketika dadanya menyentuh dada Kakaknya sendiri, "Kakak..."
Shinomiya mengatakannya dengan suara yang lembut dimana dia mulai meraba dada Kakaknya pelan-pelan, "Keras... layaknya seperti pria yang begitu kuat."
Shinomiya menatap Kazuha dalam waktu yang sangat lama, memikirkan kembali semua jasa yang telah dilakukan olehnya itu.
Memang Kazuha sudah memarahi Shinomiya beberapa kali, tetapi dia melakukan semua itu karena peduli akan masa depan adiknya sendiri.
Kazuha juga terus melukai Shinomiya agar dia bisa menjadi gadis Legenda kuat untuk merasakan kesakitan dari luar dan juga dalam.
Sejak kecil hubungan mereka sebagai saudara tidak begitu baik karena selalu saja bertengkar dengan pemikiran sendiri.
Di saat itu Shinomiya sadar bahwa dirinya sendiri yang pantas untuk disalahkan karena Kazuha bisa dibilang selalu benar dengan perkataan dan tingkah lakunya untuk Shinomiya.
Shinomiya mulai membaringkan kepalanya itu pada dada Kazuha sampai ia bisa mendengar suara detakan jantungnya seperti melodi yang begitu merdu.
"Aku selalu saja berpikir bahwa Kakak membenci diriku..."
"...tetapi kenyataannya Kakak bersikap yang sebenarnya demi kebaikan diriku sendiri."
"Kakak sangat menyayangi diriku..."
"...padahal aku sudah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku yaitu membunuh Mamah."
"Dia tetap memaafkan diriku. Mengatakan padaku bahwa aku harus tetap melanjutkannya sampai selesai agar kita berdua bisa pulang."
Shinomiya sempat meneteskan air matanya yang langsung dia hapus, entah kenapa pandangannya mulai berubah terhadap Kakaknya yang memang bisa diandalkan.
Kakak yang selalu ada untuknya sampai dia sekarang terhitung sebagai satu-satunya orang yang dekat dengannya dalam kenyataan.
Mereka akan melakukan kesulitan itu bersama dalam kenyataan dimana Shinomiya langsung memberikan Kazuha pelukan yang sangat erat hingga wajahnya itu bersentuhan dengan dada.
"Kakak... Kakak... Kakak...!" Shinomiya merasa sangat senang untuk mengetahuinya.
Dia mulai memanggil dirinya lagi dan lagi selagi mengusap wajahnya itu pada dadanya sampai pakaiannya memiliki aroma yang Shinomiya sukai.
Shinomiya mengangkat kepalanya itu dimana wajah mereka bisa dibilang sangat dekat bahkan kedua hidungnya sempat bersentuhan tanpa sengaja.
"Terima kasih, Kakak."
"Aku menyayangi, Kakak." Ucapnya.
Shinomiya memberikan Kazuha sebuah kecupan pada pipinya itu lalu ia memejamkan kedua matanya selagi menikmati waktu yang cukup langka itu dimana mereka bisa dekat layaknya seperti adik dan kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder V
FantasySetelah mengikuti prinsip para Ancient Legend, Shinomiya melakukan suatu pilihan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sepanjang hidupnya di kenyataan. Dia benar-benar membunuh Ibunya sendiri dimana tujuannya berada dalam kenyataan itu telah mengala...