Shinichi melesat maju menuju arah Shun lalu ia melancarkan satu pukulan yang berhasil Shun tangkis, tetapi perutnya memperlihatkan celah yang berhasil dihantam menggunakan tendangan lututnya.
Shun menabrak tembok di belakangnya lalu ia menghindari tendangan Shinichi lainnya dengan melangkah ke kanan, setelah itu melakukan satu lompatan yang dilanjutkan dengan tendangan.
Tendangan itu menghantam wajah Shinichi sampai wajahnya menabrak tembok itu lalu ia menepuk tendangan Shun yang mengarah kepada dadanya.
Shun masih melanjutkan tendangan lainnya sampai mengenai dagu Shinichi lalu ia mendorongnya lebih lanjut lagi sampai kakinya menekan pipi Shinichi sampai wajahnya menekan tembok itu.
Shinichi menarik lengan Shun lalu ia mengaitkannya pada lengannya, setelah itu ia mengangkat tubuh Shun hanya untuk di lempar sampai menabrak tembok lalu menghancurkannya.
Shinichi menarik kedua bahu Shun untuk mendirikan dirinya lalu ia mencekik punggungnya dari belakang sampai mereka langsung melangkah mundur sedikit demi sedikit.
"Ugghhh...!!!" Shun tidak bisa melepaskan cekikan itu bahkan mulutnya mengeluarkan banyak sekali darah dan air liurnya sendiri.
Shinichi tidak memperlihatkan kemudahan apapun karena ia sendiri saat ini memberikan ujian kelayakan agar dapat melihat mereka mampu atau tidak untuk terus melanjutkannya.
Shun merapatkan giginya kesal lalu ia menghantam perut Shinichi menggunakan sikutnya yang berhasil lolos dari penguncian tersebut.
Shun melancarkan hantaman sikut lainnya sehingga cekikan yang dilakukan oleh lengannya berhasil melemas sampai memberikan Shun celah untuk melakukan serangan balik.
Shun memegang erat kepala Shinichi lalu ia menurunkannya sekuat tenaga sampai menerima sambutan dari lututnya yang menghancurkan hidungnya itu sehingga mengucurkan banyak sekali darah.
Shun melangkah ke depan bersama Shinichi yang ia tahan lengannya lalu ia melangkahi tembok di hadapannya sampai melakukan salto yang membuatnya mendarat di belakang Shinichi.
Satu tendangan ia lepaskan sampai mengenai kedua kaki Shinichi lalu membuat dirinya kembali berlutut sampai rambutnya menerima genggaman yang sangat kasar dari Shun.
"HAAARRRGGGHHHHH!!!" Shun melepaskan teriakan penuh semangat dimana ia menginjak tembok itu dengan kaki kanannya demi bisa mendapatkan dorongan tambahan.
Kaki itu menginjak tembok tersebut sekuat tenaga sampai lututnya melesat maju ke arah Shinichi sehingga mengenai wajahnya lalu meretakkan tengkoraknya.
Shinichi terjatuh di atas tanah lalu ia berguling ke sebelah kanan untuk menghindari injakan kaki, ia kembali bangkit secepat mungkin lalu melihat Shun melancarkan satu pukulan.
Pukulan itu berhasil Shinichi tangkis lalu ia bisa melihat kedua tatapan Shun yang memancarkan cahaya merah, "Selama kau berada dalam amarah dan kehausan untuk membunuh maka tubuhmu akan kembali netral."
Semua pukulan yang dilancarkan oleh Shun berhasil tertahan oleh Shinichi beberapa kali lalu ia mencoba untuk memegang erat bahu Shun hanya untuk menghantam perutnya menggunakan lututnya itu.
Tetapi Shun berhasil mendorong lutut Shinichi untuk tetap berada di bawah lalu ia menyerang balik dengan menghantam kaki bagian kanannya sampai mengeluarkan suara patah tulang yang cukup keras.
Shinichi kembali berlutut di atas tanah lalu ia menangkis pukulan Shun dan melanjutkannya dengan serangan balik berupa tendangan yang mengenai wajahnya sampai ia terjatuh ke belakang.
Shinichi kembali bangkit secepat mungkin lalu ia menindih perut Shun menggunakan lututnya, setelah itu ia mencekik leher Shun sekuat tenaga.
"Urrrgggghhhhhhh...!!!" Shun membalasnya dengan mencekik leher Shinichi juga tetapi rasanya sangat keras dan tebal sampai ia tidak memiliki tenaga yang cukup sebelum lehernya hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder V
FantasíaSetelah mengikuti prinsip para Ancient Legend, Shinomiya melakukan suatu pilihan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sepanjang hidupnya di kenyataan. Dia benar-benar membunuh Ibunya sendiri dimana tujuannya berada dalam kenyataan itu telah mengala...