Seiya mengulurkan kedua lengannya itu untuk membantu Shinomiya dan Kazuha berdiri dimana Sakti ikut berdiri karena cahaya yang digunakan oleh Seiya.
Sakti langsung bangun dari tidurnya yang singkat itu karena lelahnya telah hilang sepenuhnya ketika merasakan situasi di sekelilingnya yang begitu ramai akan kedamaian.
Shinomiya dan Kazuha juga sudah tidak merasa lelah lagi bahkan mereka berdua bisa dibilang sangat bugar, padahal keduanya tidak menerima apapun kecuali mendengar suara yang begitu bahagia.
"Tempat apa ini...? Kesannya seperti berada di dalam hotel bintang lima atau semacamnya." Tanya Shinomiya yang sedang memperhatikan orang-orang asing menikmati waktu mereka.
"Sebelum kalian mempertanyakan tempat ini, aku ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu." Seiya mulai menepuk pelan bahu Kazuha dan Shinomiya.
Dia sudah bersikap sangat dekat dengan kedua cicit moyangnya itu, Seiya adalah tipe orang tua yang mudah bangga ketika melihat semua anak-anaknya sehat selalu bahkan sampai terus berjuang dalam jalan yang benar.
"Untuk Shinomiya seharusnya dia sudah mengenal siapa diriku ini."
"Satori Seiya! Leluhur pertama Satori yang bisa disebut sebagai Bapak kami semua!"
"Tidak perlu memperkenalkan diriku dengan cara yang seperti itu." Seiya terkekeh lalu ia melirik kepada Kazuha yang menatap dirinya dengan tatapan datar.
"Ada apa, Kazuha?"
"Apakah aku baru saja mengatakan sesuatu yang tak seharusnya kukatakan?"
"Biarkan saja Kakak begitu. Dia memang tidak memiliki ekspresi apapun kecuali datar dan kesal."
Seiya dan Shinomiya mulai tertawa kecil bersama dimana Kazuha tidak memedulikannya sama sekali karena dia terus memperhatikan Seiya seolah-olah mencoba untuk waspada.
Tetapi tepukan yang diberikan oleh Seiya kepada punggung Kazuha memberikan dirinya sebuah kepercayaan yang langsung di respon oleh The Mind miliknya itu.
"Aku adalah Satori Seiya."
"Legenda yang berasal dari era awal. Mungkin kata Shinomiya bisa dibilang leluhur bahkan bapak untuk semua Satori..."
"...Shiratori juga sudah pasti termasuk, oh! Jangan lupa juga soal Ryuusaku yang sudah menjadi lanjutan dari keturunan Satori." Seiya mengangguk.
Seiya menoleh ke arah Sakti yang sedang dialihkan dengan banyak sekali makanan mewah sampai ia tidak bisa menahan diri untuk terus melihatnya tanpa henti.
"Manusia hebat sepertimu dikenal dengan nama Mbah Sakti bukan?"
"Ah iya!" Sakti menundukkan kepalanya dimana dia langsung tidak bisa melakukannya karena tertahan oleh Seiya.
"Biarkan aku saja yang menundukkan kepalaku sebagai ucapan terima kasih karena sudah mau menjaga anak-anakku." Seiya menundukkan kepalanya sampai Shinomiya dan Sakti tercengang seketika.
"Loh? Heh? Jangan begitu dong, bang."
"Saya ini memang terlihat tua dan keriputan sampai memiliki banyak sekali janggut serta kumis."
"Tetapi saya tahu Abang ini bangsa Legenda yang tidak tahu apa itu masa tua dengan memiliki tubuh lemah ini."
"Secara teknis juga... Abang ini sudah hidup di era awal sekali yang artinya umur Abang pastinya sudah jutaan abad."
"Saya yang masih ratusan mah atuh... Tidak pantas diperlakukan seperti itu oleh Sesepuh seperti Abang." Sakti mengatakannya dengan aksen bahasa Indonesia sampai Shinomiya menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder V
FantasySetelah mengikuti prinsip para Ancient Legend, Shinomiya melakukan suatu pilihan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sepanjang hidupnya di kenyataan. Dia benar-benar membunuh Ibunya sendiri dimana tujuannya berada dalam kenyataan itu telah mengala...