Shinomiya memang berakhir tertidur sesuai dengan keinginannya sendiri dimana Shinichi membiarkan beristirahat sebentar sebelum mereka melanjutkan tujuannya itu.
Dia sendiri memang sudah bisa dibilang terlambat karena pikiran Shinomiya telah rusak secara perlahan-lahan sampai mungkin ini adalah batasan terakhir miliknya yang sudah retak.
Shinichi secara tidak langsung merasa gagal dengan dirinya sendiri dimana hati di dalam tubuhnya itu terasa seperti retak seolah-olah tidak bisa diperbaiki dengan cara apapun itu.
Shinichi bangkit dari atas kursi hanya untuk melangkah keluar, menyaksikan peperangan yang sedang terjadi saat ini dimana setiap pihak saling berselisihan.
Dan alasan perang ini dimulai juga karena Shinomiya yang terpengaruh oleh perbuatan para Superiority Order.
Mereka semua memang memiliki cerminan yang begitu kuat dengan Shinobu karena dia menginginkan semuanya hancur dengan membiarkan mereka saling menjatuhkan satu sama lain terlebih dahulu.
"Kita, para Satori memang diberikan ujian besar seperti ini. Kita memang harus menerimanya dengan lapang dada yang besar."
Shinichi menarik pedang yang ia simpan pada punggungnya itu, "Di titik ini apa yang seharusnya aku lakukan, Ibunda...?"
"Shinomiya hanya memiliki beberapa kesabaran lagi sebelum dia terjatuh ke dalam lubang yang bisa menghasilkan hal berbeda."
"Dia bisa saja berada dalam kondisi yang sama dengan Shiratori Shira dimana ia sudah tidak memedulikan apapun lagi kecuali kemenangan dan keberhasilan."
Pedang yang Shinichi ajak bicara itu tentunya tidak akan memberikan respon apapun hingga dia hanya bisa diam selagi memikirkan suatu cara.
"Kekuatan nerakanya sudah dia singkirkan dengan kemampuannya sendiri, hanya menyisakan kekuatan surga yang mulai menerima kerusakan."
"Mentalnya terus digoyahkan seperti itu." Shinichi menatap Shinomiya dimana ekspresinya terlihat sangat ketakutan seolah-olah dia tidak bisa tidur dengan benar.
Shinichi menyimpan kembali pedang tersebut di belakang punggungnya lalu ia memutuskan untuk mendekati Shinomiya.
Walaupun dia memang tidak memiliki apapun yang berkaitan dengan Shinomiya, setidaknya dia ingin menjadi seseorang yang bisa memberikannya sebuah ketenangan.
"Shinomiya...!" Ketika Shinichi memanggil dirinya Shinomiya langsung melakukan gerakan aneh seolah-olah dia tidak ingin dibangunkan.
The Mind langsung Shinichi gunakan hanya untuk menyaksikan apa yang dia lihat dalam mimpinya itu dimana Shinichi tentunya tercengang.
Apa yang dilihat olehnya adalah Shinomiya yang tertusuk oleh banyak sekali benda tajam seolah-olah ia berada di dalam neraka selagi menyaksikan begitu banyak penyesalannya.
Tidak satu bulan dalam kenyataan, dia sudah menyaksikan banyak sekali hal yang tak seharusnya dia saksikan dalam umur sekecil itu.
Satu per satu orang yang dikenal oleh Shinomiya terus memperlakukan dirinya dengan sangat buruk dengan ketidakpercayaan sampai mereka berakhir membenci dirinya.
Shinichi menyentuh wajah Shinomiya sampai ia berhasil membangunkan dirinya itu, "A-Apa...?"
Dari raut wajahnya itu terlihat jelas Shinomiya benar-benar tidak bisa dibilang baik karena dia langsung berdiri lalu bangkit secepat mungkin.
"Aku harus bertanggung jawab... hanya ada satu lagi ya..." Shinomiya mencoba untuk melangkah ke depan, tetapi kedua kakinya itu bergetar tak karuan.
Pernafasan yang dimiliki olehnya juga terasa sangat berat sampai dia langsung berlutut di atas tanah dimana Shinichi memberikan sebuah bantuan dengan tangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder V
FantasySetelah mengikuti prinsip para Ancient Legend, Shinomiya melakukan suatu pilihan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sepanjang hidupnya di kenyataan. Dia benar-benar membunuh Ibunya sendiri dimana tujuannya berada dalam kenyataan itu telah mengala...