87. Nostalgia SMA Kita

193 46 1
                                    

Dipa

Yasser langsung menepuk punggungnya begitu ia mendudukkan diri di kursi. Namun segera dienyahkan dengan mengendikkan bahu karena berusaha menghindar.

Dan acara say it with love masih berlangsung hingga entah berapa lama. Saking panjangnya antrean yang hendak maju ke atas panggung.

Seolah semua ingin mencurahkan isi hati terdalam di saat terakhir kebersamaan mereka selama di bangku sekolah.

Menutup masa remaja ceria dengan kesan terbaik. Meninggalkan kenangan indah masa-masa SMA tanpa rasa terpendam yang belum terselesaikan.

Agar langkah mereka selanjutnya tak terlalu berat dalam menanggapi masa depan gemilang. Akibat masih dihantui oleh kesalahan yang pernah diperbuat ataupun rasa penyesalan di kala SMA.

"Karena sekali kita berteman... selamanya adalah teman...," seru Dave dari atas panggung yang langsung disambut oleh gemuruh tepuk tangan dari semua yang hadir.

"Sekali sahabat... sabahat untuk selamanya...," lanjut Lakesya yang juga kembali mendapat sambutan tepuk tangan meriah.

'Bersamamu kuhabiskan waktu

Senang bisa mengenal dirimu

Rasanya semua begitu sempurna

Sayang untuk mengakhirinya'

(Ipang, Sahabat Kecil - OST Laskar Pelangi)

Beberapa orang mulai saling berpelukan. Tindakan sederhana namun berhasil memancing sebagian orang untuk melakukan hal yang sama.

Kini, tanpa harus menunggu, semua yang ada di ballroom telah saling berpelukan satu sama lain. Lengkap dengan suara desisan isak tangis dan uraian air mata yang tak lagi bisa terbendung.

Menyadarkan mereka, jika masa 3 tahun yang penuh waktu ternyata benar-benar telah berakhir. Detik waktu rupanya berjalan lebih cepat dari yang dibayangkan. Kebersamaan yang terjalin seperti baru kemarin harus terhenti cukup sampai di sini.

Mungkin di masa depan mereka akan bertemu lagi. Di lain tempat, di waktu berbeda, dengan kisah yang tak lagi sama.

"Sorry, bro!" Yasser menepuk-nepuk punggungnya. "Untuk tiga tahun yang tak selalu mudah."

Ia pun balas menepuk punggung Yasser, "Lo keren, Yas!"

"Gue tunggu special invitation premiere film box office lo!" lanjutnya sungguh-sungguh.

Karena Yasser memang seorang sutradara muda penuh talenta. Kemajuan pesat eskul Cinema dan keberhasilan meraih juara di ajang Garuda Awards (kompetisi bagi insan perfilman Indonesia, terutama generasi muda, yang mengkhususkan film dukumenter) adalah bukti nyata kapabilitas seorang Yasser.

"Aamiin... aamiin!" jawab Yasser mantap. "See you there, Dok!"

Kalimat singkat namun berhasil membuatnya terbahak. "Hope so, bro!"

Suasana ballroom masih larut dalam kesedihan dan isak tangis, namun ia memutuskan untuk segera pergi meninggalkan acara.

"Lho, mau kemana?" tanya Marshall heran. "Habis ini kita mau seru-seruan."

"Klimaksnya belum, bro," seloroh Yasser. "Masih sore elah."

Yang dimaksud klimaks tentu saja acara puncak prom yaitu penampilan disc jockey kenamaan yang khusus diundang oleh panitia untuk memanaskan lantai prom malam ini.

Tapi ia hanya tertawa sumbang. Sama sekali tak tertarik meski DJ yang akan tampil sedang naik daun baru saja pulang dari mengisi acara Music Festival Korea bersama Martin Garick dan Avicii.

Senja dan Pagi | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang