150. Forever Yours (2)

236 52 13
                                    

Karina

"Kamu mau makan dulu nggak sebelum mulai regis?" tawar Jefan ketika mereka berjalan dari toilet.

"Ntar di dalam nggak bisa makan lho," lanjut Jefan lagi. "Harus nunggu sampai proses regis selesai."

Tadi sebelum berangkat, Bi Enok sempat membekali mereka dengan tiga box makanan. Entah berisi apa karena ia sendiri belum sempat membukanya. Mungkin sejenis cemilan yang bisa mengganjal perut selama ia melakukan proses registrasi administrasi.

"Belum terlalu lapar sih," jawabnya sambil melirik pergelangan tangan kiri. Tinggal tersisa dua jam lagi waktu registrasi administrasi untuk FKG.

"Ntar aja deh habis regis baru makan. Biar tenang," pungkasnya sambil memperhatikan keseluruhan lantai dasar Balairung yang telah dipadati oleh para camaba dan panitia.

"Tunggu ya," ia tersenyum ke arah Jefan yang masih berdiri tepat di belakang jalur antrean yang menuju ke dalam alur registrasi.

Jefan mengangguk sambil mengacungkan jempol, "Semua berkas aman nggak ada yang ketinggalan kan?"

Ia balas mengacungkan jempol. Lalu mulai menempatkan diri di dalam antrean.

Sambil mengantre ia mengeluarkan ponsel. Lalu membuka-buka sosmed untuk mengisi waktu.

Namun tanpa harus menunggu lama, kini ia telah tiba di bagian jung depan antrean. Dimana terdapat sederet meja yang dijaga oleh para kakak tingkat. Bertugas untuk memeriksa seluruh dokumen persyaratan yang mereka bawa.

"Ya, lengkap," ujar kakak tingkat berkacamata yang memeriksa berkasnya. "Langsung antre di loket satu."

"Terimakasih, Kak."

Di loket 1 ia harus menyerahkan lembaran kertas yang menerangkan bahwa ia telah lolos tahap pemeriksaan kesehatan. Yang diperolehnya dari Klinik Satelit tadi. Kemudian ditukar dengan kwitansi pengambilan jaket kuning.

Usai serah terima kwitansi, ia dipersilakan untuk mencoba pilihan ukuran jaket kuning yang tersedia. Lalu memilih ukuran yang paling pas. Dan menuliskan ukuran pilihan pada selembar kwitansi yang telah diberikan.

Dari loket 1 ia beranjak menuju ke loket 2. Dalam alur antrean yang tak terlalu panjang.

Sesampainya di loket 2, ia dipersilakan untuk melakukan pemindaian sidik jari. Guna melengkapi identitas diri sebagai mahasiswa baru.

Informasi sidik jari ini sangat berguna ketika terjadi kesalahan dengan akun mahasiswanya. Seperti jika ia salah memasukkan password, lupa password, atau bahkan password expired.

Kemudian ia beranjak ke loket 3. Tempat dimana proses registrasi administrasi dilakukan.

Di sini ia harus memperlihatkan beberapa dokumen asli. Lalu mengumpulkan seluruh berkas yang disyaratkan dan telah dilegalisasi. Termasuk surat pernyataan hasil unduhan dari laman website camaba Jakun yang ditandatangani di atas materai.

Proses di loket ketiga ini memakan waktu yang paling lama. Sebab ada banyak dokumen yang harus diserahkan untuk diperlihatkan sekaligus diverifikasi oleh para petugas.

Setelah menyelesaikan proses administrasi di loket 3, ia langsung menuju ke loket 4. Dimana tim Samaru (sahabat mahasiswa baru) telah siap menyambut kedatangan para mahasiswa baru.

Tim Samaru terdiri dari para kakak tingkat yang berasal dari seluruh fakultas. Dipilih oleh Direktorat Kemahasiswaan. Untuk membantu memberikan penjelasan tentang informasi menyeluruh mengenai Kampus Jakun.

"Kita kayaknya pernah ketemu nggak sih?" menjadi sapaan pertama begitu ia mendudukkan diri di hadapan seorang kakak tingkat salah satu anggota tim Samaru.

Senja dan Pagi | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang