Part 18

17.3K 2.9K 129
                                    

Hongli melirik pada Baihee untuk melihat aura Baihee dan dirinya cukup merasa lega karena aura Baihee ternyata tidak menunjukkan sedikitpun keraguan, ketakutan, maupun kecemasan.

Baihee yang melihat reaksi para antagonis menurutnya, tersenyum kecil, dirinya akan membuktikan bahwa Baihee tak berguna sudah tidak ada lagi "dengan senang hati, ayahanda mertua, silahkan ayahanda mertua menunjukkannya terlebih dahulu pada menantu ini"

Kaisar mengangguk kecil, masih dengan senyum ramahnya, lalu sesaat kemudian, Kaisar menengadahkan tangan membentuk kepalan, saat membukanya, sebuah api biru muncul di telapak tangannya berbentuk bola kecil, Kaisar kemudian menyatukan tangannya hingga api biru tertutupi dan saat membukanya kembali, puluhan bola api biru muncul "sepertinya cukup seperti ini saja, bukan?"

Baihee yang sedari tadi memfokuskan diri melihat aksi Kaisar, kini menatap Kaisar dan dengan senyuman yakin, Baihee mengangguk lalu dirinya mundur sedikit karena posisinya yang terlalu berdekatan dengan Hongli dan Bai Hua.

Baihee mengikuti gerakan Kaisar dan seperti yang dikatakan oleh Baihee bahwa dirinya memiliki bakat menduplikasi, sebuah api biru muncul di tangan Baihee dan itu membuat semua orang memandang tak percaya.

Kaisar tersenyum miring melihat itu, dirinya sangat tertarik dengan kemampuan menantunya ini, bukankah Baihee adalah asset yang sangat brilian?

Kaisar kini mundur ke tempat yang lebih luang, dirinya melebarkan tangannya lalu tiba-tiba di kedua tangannya muncul cambukan dengan aliran api biru di talinya, Kaisar langsung menyerang Baihee membuat Hongli terkejut tak percaya atas tindakan ayahnya.

"AYAH!!" Hongli menangkis cambukan Kaisar dengan pedang api miliknya, namun bukannya Kaisar berhenti, dirinya terus mengayunkan tangan melakukan penyerangan. Hongli bukannya tidak mampu melawan Kaisar, hanya saja dirinya merasa tidak perlu sampai menyakiti ayahnya sendiri sehingga Hongli hanya terus menangkis tanpa menyerang. Namun karena Hongli yang terus sibuk menangkis serangan Kaisar, dirinya tidak menyadari bahwa Kaisar memberikan kode mata pada Pangeran Mahkota untuk ikut menyerang.

Sebuah bola api kecil milik Pangeran Mahkota terarah kepada Hongli dan disaat itu pula, sebuah cambukan api biru lain menangkisnya, membuat serangan Kaisar terhenti dengan senyuman puasnya.

Raja Iger dibuat termangu, selama ini dirinya percaya bahwa putri sulungnya tidaklah berbakat, namun melihat keadaan seperti ini, entah mengapa Raja Iger merasa sedih karena ternyata dirinya tidak mengenal putrinya sendiri.

Bila Raja Iger berpikir sendu, berbeda lagi dengan kelompok yang tidak mengharapkan keberhasilan Baihee ini, mereka dibuat meradang dengan fakta yang ada, terutama Permaisuri, dirinya merasa dibohongi oleh mata-matanya yang mengatakan bahwa Baihee hanyalah sampah kerajaan, tapi apa ini? Baihee adalah sosok sempurna dan seharusnya Baihee, dirinya pasangkan dengan putranya agar semakin menguatkan posisinya. Niat menjauhkan Hongli dari tahta dengan istri buruk rupa dan tak berguna tapi fakta menampar keras dirinya.

Pangeran Mahkota pun berpikir serupa, dirinya merasa kesal pada ibunya karena mengalihkan perjodohan pada Hongli.

Diantara keluarga pihak Baihee, hanya Selir Agung dan Bai Hua yang terlihat bangga dengan pencapaian Baihee. Bai Hua menatap berbinar pada Baihee, sedangkan Selir Agung menatap bangga pada putri mendiang sepupunya itu.

PROK PROK PROK

"Luar biasa, saya merasa puas karena diberikan berlian langka oleh kerajaan Iger ini, ahahaha, sebagai imbalannya, saya akan memberikan tambang emas kepada menantu berharga ini" ucap Kaisar dengan aura bahagianya.

"Bukankah itu berlebihan, suamiku?" tolak Permaisuri. Tambang emas itu akan dapat membantu mendanai Hongli kemudian hari bila berniat berontak, Permaisuri selalu mencegah sesuatu yang dapat menimbulkan pemberontakan penurunan posisi putranya.

Kaisar menggeleng "tidak berlebihan, pulau yang mereka minta, itu pulau yang perlu banyak dana untuk di hidupkan kembali, tambang emas ini akan membantu mereka dalam menggapai tujuan mereka berbuat sesuatu pada pulau itu"

Permaisuri hendak kembali mengelak namun tatapan tegas Kaisar membuatnya bungkam, Permaisuri harus menunjukkan betapa dirinya bersikap adil pada seluruh putra Kaisar.

Baihee yang mendapat hadiah, tentu saja senang, dirinya menoleh menatap Hongli yang juga menatapnya, mengedipkan sebelah matanya kepada Hongli hingga membuat sang empu memerah karena tingkah acak istrinya.

"Menantu ini mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda mertua, menantu akan memanfaatkan pemberian ayahanda mertua dengan sebaik-baiknya dan tidak akan merugikan kekaisaran Henix" Baihee membungkuk tanda kesopanannya.

Kaisar mendekat dan menepuk lembut kepala Baihee tanpa berkata-kata lalu pergi meninggalkan aula diikuti oleh Permaisuri dan Putra Mahkota.

Raja Iger menatap rumit pada Baihee sebelum akhirnya ikut pergi meninggalkan aula, diikuti Ratu yang menarik tangan Bai Rong dengan paksa begitupun Selir Kedua yang menarik telinga Bai Xin hingga membuat sang empu memekik kesakitan.

Sedangkan Selir Agung mendekati Baihee dan mengusap kepala Baihee seperti yang dilakukan oleh Kaisar "kau telah tumbuh menjadi perempuan cantik dan pintar seperti ibumu, nak. Ibumu pasti bangga diatas sana" ucapnya penuh kelembutan.

Baihee mendongak dan ikut tersenyum "bolehkah ibunda Selir memelukku?" pinta Baihee. Merasakan kehangatan dari sosok Selir Agung, membuatnya merindukan pelukan hangat seorang ibu dan tentu saja, Selir Agung tidak menolak dan langsung memeluk Baihee bahkan mengecup puncak kepala Baihee "walaupun kau tidak terlahir dari rahimku, tapi kau sudah seperti putriku sendiri. Datanglah padaku bila kau memerlukannya. Aku akan senantiasa menyambutmu dengan tangan terbuka"

Baihee mengangguk senang dan saat pelukan terlepas, Baihee menoleh kepada Bai Hua dan mengusap kepala adiknya "tetaplah bijak dan jujur ya, kakak bangga dengan kejujuranmu tadi. Jadilah gadis baik dan jangan terkuasai dengan nafsu dunia yang menjatuhkankanmu kearah tidak benar"




To Be Continue

***

Hello, kemarin ada yang bilang aku tulisnya kedikitan, hey sayang, aku kalau tulis itu per chapter minimal 1000 kata loh wkwk pendek bagaimana? Tidak mudah tau menyusun kalimat dan membuat alur, tolong jangan kecewa padaku ya, aku berusaha penuhin keinginan kalian tapi tetap dalam kapasitas kemampuanku hehe

Kali ini aku ga kasih target buat next karena aku mau hari raya imlek tapi secepatnya aku update apalagi kalau udah liat ada 500 vote.

Eit inget ya kali ini bukan berarti 500 vote langsung next, no, aku tetep bakal update after hari raya imlek tapiii kalau belum 500 vote ya juga gamau update ahh nanti hahaha ngerti kan perbedaannya?

Dan aku mau ucapin selamat hari raya imlek buat yang merayakan ya




See yaaa

Love yaaa~

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang