S2 - Part 3

7.2K 987 35
                                    

TAK

TAK

TAK

TAK

TAK

Lima jarum tipis melesat mengenai titik vital pada manekin tanah yang berada di kejauhan sepuluh meter.

Sejauh ini, Baihee hanya mampu melesatkan jarum dengan jarak kurang dari radius lima meter, sehingga ketika kini mampu menggandakan jaraknya. Senyum penuh kepuasan tersungging di bibir cantiknya.

Satu tahun di gua dimensi, mempelajari dan mencoba mengakuratkan lemparan jarum. Akhirnya berbuah manis meski sering kali gagal.

Mulanya Baihee kesulitan membidik karena melempar jarum berbeda dengan memanah. Ayunan tangan tanpa media akurator, membuat Baihee mulanya frustasi.

Tapi usaha tak mengkhianati hasilnya, waktu demi waktu, Baihee akhirnya berhasil melempar akurat sebuah jarum.

Berlatih terus dan ketika merasa satu jarum telah Baihee kuasai, Baihee mulai belajar melempar dengan lebih dari satu jarum.

Tentu tidak berhasil di percobaan pertama bahkan sampai seratus kali lemparan pun, belum berhasil. Tak menyerah, Baihee akhirnya kembali lolos membidik dengan dua jarum.

Siklus latihan berulang hingga Baihee mampu melempar lima jarum sekaligus dengan akurat. Dan ternyata terlewati satu tahun begitu saja.

Dulu, ketika pertama kali masuk ke dunia ini pun, Baihee ingat telah berlatih berbagai macam teknik pertarungan secara teori. Saat itu, Baihee merasa yakin dengan kekuatannya namun ketika di hadapkan dengan sebuah realita. Ternyata tidak semudah itu.

Ketika Baihee terpaksa menduplikasi saat diserang saudarinya dulu pun, sejujurnya Baihee sedikit kesulitan mengontrol, karena pada dasarnya kekuatan dan kemampuan itu bukan miliknya.

Bersyukur teori yang dipelajari di gua dimensi sangat dipahami sehingga memudahkannya beradaptasi ketika berduplikasi, meski membutuhkan waktu mencerna.

Kini, Baihee tidak ingin terlalu percaya diri seperti waktu pertama kali. Bagaimanapun, otak manusia itu tidak mudah ditebak. Cara mereka berpikir dan mengatur strategi, itu tentu berbeda.

Meski bersyukur memiliki kemampuan langka duplikasi namun kelemahannya tentu saja beresiko. Menduplikasi berarti kita mendapat serangan terlebih dahulu.

Baihee harus menyeimbangkan kinerja otaknya antara menghindari serangan dan memperhatikan serangan agar dapat di duplikat. Itu kesulitannya.

Berbagai teori yang Baihee pahami dalam buku, itu berbeda ketika turun di lapangan untuk praktek. Beruntung saat itu yang menyerangnya masihlah 'keluarga'. Mereka hanya berniat membunuh tanpa berani mengotori tangannya sendiri, mana mungkin mereka nekad membunuhnya kala itu. Terlebih dalam area istana.

Tapi belum tentu kemudian hari. Terlebih dengan status tingginya saat ini.

Oleh sebab itu, Baihee benar-benar mempelajari teknik serangan jarumnya daripada mengandalkan kekuatan duplikasinya. Sekarang Baihee tidak dapat main-main maupun bersantai lagi. Nyawanya terus terancam setiap hari selama sang suami masih menjadi Pangeran Mahkota. Politik itu mengerikan dan Baihee sungguh membencinya.

Setahun melatih diri di gua dimensi, Baihee akhirnya keluar, membuat Xiao Yi dan ketiga ksatrianya akhirnya dapat bernafas lega. Selama seminggu mereka mencemaskan keadaan Baihee dan mereka harus bersikap normal karena takut ada yang curiga. Meski mereka meyakini bahwa kediamannya aman. Namun tak menutup kemungkinan ada celah yang membuat musuh harus tahu keadaan di dalam. Mereka hanya berwaspada diri. Pun Baihee meminta mereka untuk merahasiakannya.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang