S2 - Part 66

2.7K 442 22
                                    

Enam bulan waktu yang dibutuhkan bagi Baihee untuk menata sempurna Negaranya.

Dalam periode waktu tersebut, Baihee dengan dukungan penuh Hongli, berhasil merecruit dan melatih banyak orang, yang diberi tanggung jawab sebagai petugas keamanan Negara, atau sebut saja dengan prajurit.

Mulanya Baihee memikirkan untuk menjuluki para petugas ini dengan sebutan Polisi. Namun, tampaknya kurang cocok dengan budaya kuno ini.

Ya~ meski kini Baihee telah mengajarkan bahasa inggris di beberapa nama tempat.

Selain Hongli yang bertugas sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional. Baihee juga sepakat menempatkan Guang Shan untuk melatih cara bertarung. Entah pertarungan dengan senjata, sihir, maupun tangan kosong.

Namun khusus Guang Shan. Dirinya tidak 'bekerja' untuk militer Negara, melainkan di Akademi Dreamland.

Xuan Wu, Guang Shan, dan Bai Rong. Ketiganya bertanggung jawab sebagai ketua dalam bidang tertentu di Akademi.

Xuan Wu, selain menjabat sebagai Kepala Akademi. Dirinya juga memegang posisi sebagai Ketua Sihir.

Guang Shan, dirinya menjabat sebagai Ketua Pedang.

Lalu Bai Rong, dirinya menjabat sebagai Ketua Akademik.

Dalam enam bulan terakhir, Xuan Wu, Guang Shan, dan Bai Rong, mengajarkan beberapa orang yang kompeten untuk dapat menjadi pendidik di Akademi. Mereka mengajar sesuai keahlian mereka masing-masing. Bagaimana pun, Akademi Dreamland memiliki banyak kelas dari berbagai tingkatan. Jelas tidak mungkin bila hanya tiga orang yang ditugaskan sebagai tenaga pendidik.

Oleh sebab itu, mereka membutuhkan waktu untuk mengajar orang baru.

Bersyukur, banyak orang berbakat di Dreamland. Sehingga cukup mudah mengajarkan mereka membaca dan menulis, hingga akhirnya diberikan pengetahuan untuk diajarkan nanti.

Baihee bersama Xuan Wu sudah sepakat bahwa mereka akan menerapkan standar pendidikan sehingga para pendidik tidak kesulitan. Materi utama akan diberikan oleh Baihee yang memang sudah jauh hidup di pendidikan yang lebih mumpuni.

Ibaratnya, bila Akademi di dunia ini baru mengajarkan penjumlahan di tingkat atas. Maka di Akademi Dreamland, penjumlahan justru diberikan di tingkat dasar.

Seperti visi Baihee, Baihee akan membuat masyarakat Dreamland cemerlang dan gemilang.

Baihee akan menunjukan pada dunia di era ini, bahwa Dreamland adalah satu-satu nya Negara yang mengedepankan pendidikan rakyatnya. Sehingga Dreamland mampu melahirkan generasi yang sangat berbakat dan mampu menjayakan Dreamland ke puncaknya.

Siapapun yang memiliki koneksi dengan orang-orang Dreamland di masa depan. Mereka akan merasa bangga.

Baihee ingin menciptakan nilai berharga pada setiap insan manusia di wilayahnya.

Selain perihal Akademi, Baihee telah memulai mengembangkan pusat bisnisnya. Salah satunya adalah perhiasan.

Dan Supermall di Dreamland adalah satu-satunya lokasi dimana adanya toko perhiasan di jaman ini.

Dengan datangnya para pelancong. Mereka akan segera membeli dan menyebarkan keindahan perhiasan emas itu sendiri.

Sesuai harapan Baihee. Dalam Supermall, Baihee memonopoli dengan seluruh produknya. Baik produk perhiasan, produk perawatan tubuh, rambut, dan kulit, lalu ada juga toko-toko pakaian dengan kelas yang berbeda sesuai tingkatan harganya. Bahasa umumnya adalah pakaian yang dipisahkan menjadi dua tipe. Pakaian bermerk dan yang tidak.

Dalam Supermall sendiri juga menjual bahan pokok makanan maupun tempat makan itu sendiri.

Seluruh buah, sayur, dan segara macam rempah yang dijual, merupakan hasil pengolahan dari Negara Bagian Selatan, yakni Cultivaties. Begitupun dengan daging-dagingan dan ikan. Pada intinya, semua yang dijual di dalam Supermall, dipastikan seratus persen, itu semua produk lokal Dreamland.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang