"Sejak kapan pejantan kura-kura bisa bertelur?" Sambut Baihee ketika Xuan Wu datang langsung mempertanyakan telur Phoenix.
Xuan Wu memutar bola matanya malas dan seketika matanya menangkap aura Phoenix namun tidak sempurna, milik Qi Qian Qu.
Merasa di tatap, Qi Qian Qu pun menatapnya kembali dengan sebuah senyuman kecil. "Salam, paman." Ucapnya lembut namun tidak berdiri sebagaimana kebiasaan kesopanan di jaman ini.
Qi Qian Qu merasa bahwa dirinya adalah keturunan Phoenix yang mulia. Mana mungkin dirinya mau merendahkan diri kepada orang lain. Paling sopan hanya menurunkan tatapan matanya atau sedikit menundukkan kepala karena tidak ingin berkonflik dengan bangsawan sombong.
Mata Xuan Wu membulat dan dengan cepat menghampiri Qi Qian Qu. "Apa yang terjadi pada tubuh aslimu? Kenapa justru berada di tubuh manusia?"
"Cerita yang panjang." Dengan malas, mengibaskan tangannya, enggan untuk bercerita.
Baihee, "nah, aku sudah menepatinya maka paman kura-kura harus memberikan imbalan sesuai perjanjian."
Xuan Wu mengangguk, menjawab pertanyaan Baihee namun matanya terus menelisik Qi Qian Qu. "Kapanpun pulau itu siap, katakan padaku."
Dengan perasaan gembira, Baihee tersenyum lebar. "Terimakasih paman. Ah iya, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
Kini tatapan Xuan Wu beralih pada Baihee meski hanya sekedar mengangkat sebelah alisnya.
Dengan tawa kakunya, Baihee mulai bertanya. "Hmm itu, aku yakin paman pasti tahu dimana Pangeran Mahkota Henix berada, kan? Bisa paman katakan padaku?"
"Sudah kuduga bahwa tak mungkin dirimu yang tak sopan, tiba-tiba memanggil paman sedangkan dari kemarin-kemarin, kau dengan lancangnya berkata 'kau', bahkan menggunakan bahasa tak baku seolah kita ini seusia." Jeletuk Xuan Wu dengan wajah penuh keluhan.
Kini Hongli menatap Baihee seolah mengkonfirmasi pernyataan Xuan Wu. Bagaimanapun, Hongli adalah seorang pangeran yang dididik dengan tata krama yang baik. Bila sang istri bersikap tidak sopan, tentu harus dirinya tegur.
Baihee hanya mampu menunduk karena takut dengan sang suami. Meski tahu bahwa Hongli tak akan marah yang bagaimana menyakiti, namun tetap saja, ada keseganan dalam diri Baihee. "Maaf." Cicit Baihee melirik Hongli dengan takut-takut.
Menghela nafas, Hongli mengusap kepala Baihee. "Jangan ulangi. Tetap hormati yang lebih tua."
Tawa Xuan Wu pecah melihat Baihee yang biasanya 'kurang ajar' justru hanya dapat bungkam di depan suaminya. Haruskah Xuan Wu memberikan hadiah pada Hongli?
Qi Qian Qu berdeham agar Xuan Wu menghentikan tawanya agar tidak berakhir membuat suasana canggung pada pasangan muda di depannya semakin menjadi.
Setelah puas tertawa barulah Xuan Wu diam seolah tak melakukan apapun. Cukup membuat Baihee terasa ingin melempar sesuatu.
"Ekhem, untuk itu, aku tidak ingin menjawabnya. Aku tidak mau mengurusi urusan manusia. Dan itu adalah salah satunya." Putus Xuan Wu.
"Tapi kalau kau tidak membantuku, suamiku akan dipanggil istana untuk menggantikan posisi Pangeran Mahkota." Baihee berusaha membujuk dan bahkan menunjukan tatapan memelasnya.
Xuan Wu, "bukankah itu bagus? Itu adalah impian semua gadis bisa bersanding dengan Pangeran Mahkota apalagi dari Kekaisaran."
Baihee, "tapi bukan keinginanku. Kau jelas tahu apa rencanaku ke depannya. Ini benar-benar menghancurkan segalanya."
Hongli dan Qi Qian Qu hanya terdiam sembari memperhatikan Xuan Wu dan Hongli.
"Hei nak. Tidak segala hal yang kau inginkan di dunia ini akan berjalan sesuai keinginanmu. Kau tentu tahu itu. Aku tidak bisa membantumu karena ini adalah arti pembelajaran dalam hidupmu dan suamimu. Ini hidup kalian dan berjuanglah untuk meraih yang kalian inginkan. Aku hanya berkenan membantu sesuatu yang tidak menyalahi aturan takdir. Kematian Pangeran Mahkota adalah pilihan dalam kasus ini dan itu takdir pilihannya. Memberitahu kalian, sama saja dengan menyalahi aturan itu. Mengerti, bukan?" jelas Xuan Wu panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Her
FantasyMayleen, seorang dokter kecantikan tradisional yang ber transmigrasi ke seorang perempuan jaman kuno yang diperkosa oleh jelmaan naga. Langsung di baca aja beberapa part, bila menarik silahkan lanjut, bila tidak menarik, hapuslah dari perpustakaanm...