Part 29

12.2K 1.9K 2K
                                    

Karena di KK udah chapter 39 dan tentunya comment disini cukup memuaskan. jadi aku update nih. >_<


Enjoy !




***

"Wahhh nyonya ini... ini harum sekali. Dan lihat kulit nyonya bahkan terlihat lebih bersih. Apa karena sekumpulan buih yang dihasilkan dari sabun itu, nyonya? Dan bahkan rambut nyonya sangat wangi melebihi wangi kelopak mawar yang saya tuangkan" Xiao Yi bertanya dengan mata penuh binar sembari menggenggam sabun basah yang kini menjadi licin karena terkena air dan menjadi penuh busa.

Baihee tertawa mendengar kata buih. "Mari kita sebut itu dengan 'busa'. Dan benar, busa ini salah satu efek yang mengangkat sel kulit mati dan kadar minyak berlebih di tubuh kita, itu sebabnya ketika kita membilas busa tersebut, kulit kita lebih kesat dan bersih. Dan untuk shampo, aku menggunakan bahan lain agar aroma harumnya lebih pekat"

Alis Xiao Yi mengernyit, "kesat? Apa itu kesat, nyonya?"

Baihee langsung terdiam kikuk karena sulit mendeskripsikan apa itu kesat. "Hmm kesat itu... hmm.. begini,. Contoh ada sebuah piring dan kita baru saja memoleskan margarin diatasnya, itu terasa licin ketika kita basuh dengan air saja, benar?"

Xiao Yi mengangguk sembari membayangkan tengah mencuci piring.

Baihee, "lalu ketika kita tuang abu dari kayu bakar dan menggosoknya menggunakan serat kulit kelapa, seketika piring yang semula licin menjadi tidak licin lagi, benar?"

Xiao Yi kembali mengangguk.

Baihee menghela nafas lega, "nah itulah yang dinamakan kesat. Ketika noda licin telah tersapu menjadi bersih dan tidak lagi merasakan licin, sedikitpun, itu dinamakan kesat. Seperti itu pula fungsi sabun dan shampo ku, A Yi."

Mata Xiao Yi membulat dengan mulut terbuka, "ah saya mengerti. Wah nyonya hebat dapat membuat frasa kata baru. Nyonya memang sangat berbakat. Bahkan nyonya dapat menghasilkan sebuah karya yang diberi nama sabun dan sampo ini" Xiao Yi bertepuk tangan kecil seolah baru saja mendapatkan sesuatu yang luar biasa, membuat Baihee tertawa kikuk.

Baihee terkekeh, "shampo bukan sampo. Ada 'shh' nya." Baihee memperbaiki bukan karena perlu diperbaiki, hanya lucu saja dengan tingkah Xiao Yi. Terbukti dari Xiao Yi yang kini mengulum senyumnya malu, dengan wajah memerah, menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. "iya itu maksud saya, nyonya. Shampo."

"Nah, apa kau ingin mencobanya? Kemarilah dan coba gosok tanganmu dengan sabun setelah kau membasuh kulitmu dengan air." Baihee mengalihkan topik.

Xiao Yi yang sudah tidak sabar langsung mencelupkan tangannya ke wadah air bekas rendam Baihee karena terlalu jauh dan membuang waktu bila harus menampung air lagi dari sumur.

Xiao Yi membasuh tangannya dengan air lalu mengusapkan sabun yang sedari tadi di genggamannya pada kulitnya.

Mata Xiao Yi tampak berbinar ketika mendapati busa sabun yang membuat kulit tangannya tertutupi.

Baihee, "sekarang letakkan sabun itu dan bilaslah."

Xiao Yi menurutinya dan seketika sautan penuh kekaguman mengiringi keantusiasan Xiao Yi. "waaahhh nyonya, ini sangat menyenangkan dan menenangkan sekali aromanya, saya sangat menyukainya. Saya yakin semua orang bila mengetahui ini pasti akan sangat menyukainya juga."

Baihee tersenyum penuh arti. "Benarkah?"

"Ya!" Xiao Yi mengangguk cepat sembari mengelap tangannya yang basah, kemudian kembali menghirup aroma sabun di tangannya kembali dengan raut wajah tersenyum tak pernah pudar.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang