S2 - Part 39

5.2K 871 116
                                    

Karena kemarin yang comment cukup banyak meski gak sampe 80, jadi aku update deh, mumpung baek >_<




Enjoy !



***




Di sebuah gazebo kecil yang menghadap ke arah air terjun buatan di kediamannya. Baihee tengah asyik meneliti kain yang disebut dengan kantung ruang itu. Melirik ke arah meja, terdapat satu kotak besar yang masih menyediakan banyak kantung ruang sesuai keinginannya. Tidak. Bahkan Kaisar Wigon dengan baik hati melipat gandakannya.

"Karena kamu, aku kekurangan tidur selama sepuluh hari berturut-turut demi membuat seratus kantung ruang itu." Jing Mi, sang penyihir ruang, mengeluh dengan wajah tertekuk.

Bayangkan saja, Baihee hanya meminta lima puluh kantung ruang tapi Kaisar Wigon dengan murah hatinya, memerintah Jing Mi untuk membuatkan seratus.

Baihee tertawa kecil. "Jangan salahkan aku. Bukan aku yang meminta sebanyak ini. Tapi, aku sangat senang menerimanya."

Jia Li, Permaisuri cantik itu hanya mendengarkan namun fokusnya justru pada keranjang bayi yang terdapat kedua bayi yang sangat lucu tengah menatapnya sembari berceloteh kecil. Tidak, lebih tepatnya hanya Nan Fei yang gemar berceloteh.

Jing Mi mendengus. "Ck! Intinya aku membuatkan satu kantung ruang induk, tiga kantung ruang utama, dan sembilan puluh enam kantung ruang biasa. Dapat dilihat bahwa kantung dengan sutra benang emas itu adalah kantung induk. Lalu yang berwarna hitam adalah kantung utama. Sisanya berwarna merah."

Baihee meraih kantung berwarna emas satu-satunya. Terdapat bordiran Naga dan Phoenix yang mencirikan betapa pentingnya kantung ini. "Apa perbedaan kantung induk dan kantung utama?"

Baihee menanyakan hal tersebut karena seingatnya, dirinya hanya meminta dua jenis. Tapi Jing Mi dengan kreatif membuat tiga.

Meski terkesan malas, Jing Mi tetap menjelaskan. "Kantung induk adalah kantung dengan kapasitas ruang terbesar yaitu seratus meter kubik. Lalu kantung utama sebesar sepuluh meter kubik. Dan yang terakhir adalah satu meter kubik..."

"... Selain ukuran ruang, fungsinya pun berbeda. Kantung biasa hanya mampu memasukkan suatu benda mati ke dalamnya, tanpa mampu mengeluarkannya kembali, ini sesuai permintaanmu. Lalu kantung utama, dia memiliki akses untuk menarik isi dari kantung biasa dan mengeluarkannya atau memindahkannya pada kantung induk..."

"... Meski dapat memindahkan hasil ke kantung induk. Kantung utama tidak dapat menarik kembali apa yang sudah berada di dalam kantung induk. Hanya pemilik kantung induk lah yang mampu mengakses keseluruhan isi di dalam miliknya maupun milik kantung utama. Tapi, kantung ruang ini tetap memiliki kekurangan. Yakni, tidak dapat mengakses kantung biasa tanpa melalui kantung utama."

Alis Baihee mengernyit bingung. Dirinya masih sulit mencerna.

Dengan gemas Jing Mi menarik kertas dan kuas tinta, yang dirinya selalu bawa di kantung ruang pribadinya. Lalu mulai menggambar.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang