S2 - Part 61

3.5K 499 26
                                    

Kini beralih pada satu sosok yang cukup membuat Baihee sakit kepala.

Xue Min.

Pangeran ketiga Kekaisaran Wigon.

Entah apa yang dipikirkan Kaisar dan Permaisuri Wigon, hingga mengirim Xue Min sebagai wakilnya perihal bisnis tambang dan produksi belerang.

Dibanding Xue Min, Baihee lebih berharap sosok Pangeran Mahkota Wigon saja. Namun Baihee sadar bahwa sebagai Pangeran Mahkota, tentu tidak mudah melepasnya untuk tinggal di wilayah lain.

Berbeda dengan Xue Min yang memang bagai monyet lepas. Mungkin ibunda Xue Min sendiri, Selir Agung Wigon, sangat ikhlas melepas Xue Min untuk tinggal di Dreamland sementara, agar dirinya dapat hidup tenang.

Xue Min memang diutus untuk tinggal sementara di Dreamland, sebagai bentuk keterikatan kerjasama berbasis kekeluargaan.

Dengan Xue Min yang bersumpah darah untuk Dreamland. Dinyatakan sebagai bentuk dukungan dan kepercayaan Wigon pada Dreamland. Tidak. Lebih tepatnya pada Baihee.

Selain sebagai ikatan 'persaudaraan'. Xue Min juga wajib belajar dan memahami proses pertambangan dari 'master' nya, yakni Baihee.

Mulanya Baihee tidak setuju. Namun sang Permaisuri mengatakan bahwa ini demi kemudahan Baihee juga.

Baihee pasti sibuk mengurus Negaranya sendiri. Terlebih memiliki anak yang masih kecil. Akan sulit bagi Baihee bolak-balik Dreamland dan Wigon.

Dengan adanya Xue Min. Baihee dapat tetap diam di Dreamland sebagai pengamat dan pemantau. Dan Xue Min yang bekerja.

Lagipula, gunung putih adalah milik Wigon, sudah seharusnya yang bekerja keras adalah pihak Wigon. Ini juga demi kepercayaan masyarakat Wigon di sekitar gunung putih itu sendiri.

Dan akhirnya Baihee terbujuk. Lagipula alasan Kaisar dan Permaisuri itu masuk akal. Jadilah, disinilah dirinya berada.

Setelah rapat dengan para kepala produksi dan para kepala toko di setiap cabang. Dan tentunya untuk membagikan kantung ruang beserta penjelasan penggunaannya pada para kepala toko cabang.

Kini Baihee di ruangan yang lebih kecil. Berhadapan dengan Xue Min yang tersenyum polos. Menatap Chen, Jun, dan Kai, yang melihat datar dari belakang punggung Baihee.

Sesungguhnya Xue Min ingin mengeluarkan kata-kata sembrononya. Namun dirinya teringat bahwa kini, dirinya hanya seorang diri di kandang orang. Xue Min yang sebagai perwakilan Wigon, tentu tidak ingin memicu keributan.

Ya~ setidaknya otaknya berpikir dengan benar kali ini hingga tidak berperilaku impulsif.

Baihee akhirnya mau tak mau mengajarkan pengetahuan perihal belerang dan cara pengolahannya pada Xue Min. meski rasanya, Baihee sudah pernah menjelaskan secara singkat di lapangan. Namun otak kecil Xue Min yang tidak sampai, membuatnya melupakan ucapan Baihee kala itu. Toh, dirinya tak mengerti juga.

Baihee harus banyak mengelus dada ketika berhadapan dengan Xue Min ini.

Bila dapat Baihee jabarkan. Xue Min ini lebih unggul dari segi kekuatan. Entah kekuatan fisik maupun sihir. Namun tidak dengan kepintaran akademiknya.

Xue Min lebih pada keunggulan otot dibanding otak.

Dan Baihee harus mengajarkan manusia otot ini agar berotak. Ini cukup sulit.

Tidak. Tapi sangat sulit.

Tampaknya Baihee harus memberikan secara sukarela, air mata Phoenix. Mungkin dengan bantuan air mata Phoenix, otak Xue Min akan menjadi 'sehat'.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang