Part 24

18.2K 2.7K 45
                                        

Baihee memicingkan matanya, menelisik raut wajah suaminya dan benar saja, tak berapa Hongli terkekeh gemas. "Dia terlalu berisik jadi aku menyuruhnya jauh-jauh dari kamar ini."

Dengan pelan, Baihee menyubit Hongli, "jawabanmu hampir membuatku mencurigainya, kau tahu?"

Hongli, "lagipula memang kita harus mencurigai semua orang saat ini. kita tidak bisa mempercayai siapapun selain kita berdua saja."

Alis Baihee bertaut, tak lupa tatapan menyipit penuh kecurigaan, "bukankah perkataan yang benar adalah jangan percaya siapapun selain dirimu sendiri?"

Lagi-lagi, Baihee tak merasa ada yang lucu namun Hongli tertawa walau kecil.

Hongli, "aku adalah keturunan terpilih dari Phoenix, aku tak mungkin bisa berbohong, begitupun dengan semua orang yang tak dapat membohongiku. Aku mungkin bisa memilih diam namun tidak dengan berkata dusta, sayang."

Baihee mengangguk kecil karena perkataan Hongli, benar adanya. Buku yang terkoleksi di gua dimensi telah menjelaskan secara lengkap perihal empat binatang mythic legenda dan Phoenix memanglah pemegang nominasi kejujuran paling pertama.

Baihee, "aku memiliki urusan dengan Xiao Yi. Aku ingin memberikan obat untuknya agar dapat berkultivasi lagi."

Hongli, "jadi selain mahir menduplikasi, istriku ini memiliki kemampuan meracik ramuan? Sebenarnya ada berapa banyak bakat lagi yang perlu ku ketahui?"

Baihee terkekeh dengan ekspresi tanya Hongli. Kening Hongli yang mengkerut dengan tatapan bingung. Sungguh menggemaskan. "Banyak sekali yang perlu suamiku ini ketahui tapi biarkan itu terkuak satu per satu agar menjadi kejutan."

Helaan nafas berat terdengar dari mulut Hongli, "bukankah rasanya terasa asing karena aku bahkan tidak dapat mengetahui dan mengenal istriku sendiri?"

Baihee menarik hidung mancung Hongli dengan pelan dengan kedua jari telunjuk dan tengahnya. "Tenang saja. Bila kamu tidak mengetahuinya maka tidak ada seorangpun juga yang akan mengetahuinya. Aku akan memastikan, kamu lah yang mengetahui hal mengenai diriku terlebih dahulu. Jadi jangan berpikir yang tidak-tidak."

Akhirnya Hongli menyerah dan mengangguk pasrah.

***

"Nyonya, apa nyonya mencari saya?"

Xiao Yi muncul dengan tampilan lugunya, menghampiri Baihee yang tengah membaca sebuah buku tebal di balkon kamarnya.

Ketika mendengar suara Xiao Yi, Baihee lantas menoleh dan memberikan senyuman hangatnya seperti biasa. "Ya, aku ingin memberikan ini sesuai janjiku." Baihee menyodorkan sebotol kecil berisi cairan berwarna hijau muda yang amat transparan.

"Sesaat setelah kau meminumnya, kau akan merasakan tubuhmu panas dari dalam dan paling parah, mungkin kau akan mengalami demam tinggi. Tapi jangan khawatir, bila memang kau mengalami itu semua, itu berarti obatnya bekerja dengan baik. Bilamana kau ingin berubah pikiran atau tetap ingin melanjutkan dengan meminum racikan obat pertamaku, itu adalah keputusanmu. Aku tidak memaksakan apapun."

Mata Xiao Yi berkaca-kaca. Dengan tangan gemetar, dirinya meraih botol kecil pada genggaman Baihee. Mengusap air mata yang tumpah dengan punggung tangannya, Xiao Yi menatap Baihee penuh rasa haru dan terimakasih. dirinya yang hanya seorang kalangan rendah, diperlakukan baik oleh majikannya, adalah sebuah anugerah yang besar.

Xiao Yi paham bahwa obat itu pun masih uji coba namun keyakinan Baihee pada obatnya membuat Xiao Yi pun turut yakin. Xiao Yi percaya bahwa majikannya tidak sejahat itu untuk mencelakai dirinya. Lagipula, sekalipun benar adanya bahwa sang majikan hendak mencelakainya, Xiao Yi yang seorang budak tetap harus menuruti segala perintah majikannya, sekalipun itu nyawanya sendiri. Ya, serendah itu lah kasta seorang budak yang diperjual belikan kepada bangsawan. Mereka sudah seperti barang yang tidak memiliki hak atas dirinya sendiri.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang