S2 - Part 70

2.4K 372 23
                                    

Sesuai yang disampaikan oleh Xiao Yi. Malam harinya, Hongli pun menyampaikan hal serupa. Hanya saja Hongli yang sudah mengetahui seberapa hebat pertahanan Dreamland, sama sekali tak risau. Meski demikian, Hongli tidak bisa menganggap remeh lawan, sehingga Hongli juga melatih keras para prajurit di bawah naungannya.

Dikala Hongli sibuk melatih pertahanan. Baihee sibuk mengajarkan putra putrinya berjalan dengan tubuh manusia kecilnya. Baihee sangat menikmati momen menjadi seorang ibu. Impiannya sejak lama.

Meski harus berkutat dengan bisnis. Baihee tak pernah lalai menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu bagi keluarga kecilnya. Baihee tak ingin rumah tangganya harus kandas kembali seperti kehidupan pertamanya.

Sebenarnya, Baihee mendapat laporan bahwa Akademi miliknya siap dibuka pendaftaran. Namun, pengibaran perang dari Kerajaan Niu, membuat Baihee terpaksa menunda karena tak ingin ada korban dan yang utama adalah membuka gerbang disaat krusial seperti sekarang.

Ketika Baihee sedang memperhatikan kedua buah hatinya yang mulai melangkah cepat. Terdengar bunyi gema gaung di langit Dreamland. Baihee reflek mendongak menatap langit.

Chen, Jun, dan Kai, pun langsung bersiaga mengelilingi Baihee dan si kembar.

Bukannya khawatir, Baihee justru tersenyum kecil. "Ayo kita ke ruang pantauan."

Ruang pantauan adalah ruang yang menampilkan berbagai sisi di penjuru Dreamland. Mirip seperti konsep ruang CCTV. Hanya saja ruang ini tercipta berkat sihir pemindai. Lagi-lagi, sihir unik yang Baihee berhasil dapatkan melalui kerjasama dengan Kekaisaran Wigon.

Perlu Baihee akui, bahwa Kekaisaran Wigon memang penuh dengan penyihir bertalenta. Hanya saja, tak banyak yang benar-benar mengetahui cara memanfaatkannya.

Bukan jahat, hanya saja sebuah bakat akan sia-sia bila tidak digunakan dengan cara yang benar, bukan?

Bagi Baihee, sebuah keuntungan besar dengan bekerjasama dengan Kekaisaran Wigon. Dan begitupun bagi Wigon. Baihee adalah suatu sumber kemajuan dunia dengan pengetahuannya.

Win-Win Solution.

Dimanapun dunia mereka berada. Hubungan simbiosis mutualisme memang tak mungkin dapat disepelekan.

Setibanya di ruang pantauan. Baihee mengetuk sebuah batu seperti kristal. Dan seketika sebuah cahaya mengalir ke seluruh ruang dan berpencar, menyalakan batu lainnya yang lebih banyak dan kecil.

Dari batu kecil itulah, berbagai gambar bermunculan seperti hologram, hanya saja tidak sejelas visualisasi hologram. Gambar yang ditampilkan karena sihir, lebih seperti proyektor buram. Tapi ini sudah sangat membantu.

Terlihat puluhan kapal mengelilingi pulau Dreamland. Bila dilihat secara seksama, kapal tersebut terdapat beberapa meriam yang menandakan bahwa itu adalah kapal perang.

Senyum Baihee sedikit meluntur. Karena Baihee tidak ingat bahwa dirinya memiliki perisai anti meriam.

Baihee menoleh ke arah pantauan yang lain, untuk mencari posisi suaminya dan para pasukannya. Ketika berhasil menemukannya, Baihee sedikit merasa lega karena ekspresi Hongli terlihat datar dan seolah tak terusik sedikitpun melihat puluhan kapal perang itu.

Bila Hongli sudah terlihat percaya diri, maka Baihee dapat mempercayainya, bukan?

Sebuah genggaman kecil meraih jemari Baihee dari kedua sisi. Dan ketika menunduk, terlihat putra putri kecilnya yang mendongak menatapnya dengan wajah polos seperti anak kecil pada umumnya.

Padahal Baihee jelas tahu bahwa pikiran mereka tidak seperti fisik menggemaskannya. Pikiran Wei Long dan Nan Fei adalah kata-kata manis penuh penghiburan agar dirinya tak gelisah.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang