S2 - Part 9

7.2K 975 103
                                    

Lagi-lagi yang comment banyak jadi senang. nih biar sama-sama senang >_<


Enjoy!






***

Sesuai dugaan Baihee bahwa ke enam orang pelaku pembakaran tokonya kini memilih tunduk padanya. Baihee menepati janjinya untuk melindungi mereka dan orang terkasih mereka. Dan mereka harus bersumpah darah tak akan berkhianat.

Terdengar berlebihan hingga sumpah darah namun Baihee tidak ingin memberikan peluang adanya pengkhianat. Sebelumnya saja mereka dapat dikatakan berkhianat pada tuan mereka dan memilih Baihee, apa yang membuat mereka tidak mungkin melakukan hal yang sama kemudian hari bila suatu saat ada orang lain yang lebih memuaskan keinginan mereka?

Kontrak darah akan Baihee lakukan pada semua orang yang bekerja dalam naungannya. Termasuk orang-orang yang bekerja di tambang, konveksi, produsen produk kecantikan, dan bahkan para kontraktor yang tengah membangun dipulaunya. Dan akan Baihee berlakukan pada mereka yang ingin menjadi 'rakyatnya' kedepannya.

Manusia sangat mudah dimanipulasi. Sifat hati yang tak pernah puas mampu dimanfaatkan oleh musuh dengan menjanjikan apa yang mereka inginkan. Baihee tidak ingin hal itu terjadi setelah segala jerih payah yang dilakukannya sejak dirinya berada di dunia ini.

Sudah dikatakan bukan bahwa Baihee bukanlah orang baik. Baihee akan memilih mereka yang berkhianat langsung mati karena sumpah darah. Apapun alasannya, Baihee tidak suka memberikan kesempatan berulang kali.

Mengapa dikatakan berulang kali? Karena Baihee selalu memilih pekerja yang memang membutuhkan namun juga memiliki kemampuan dan tekad kerja keras. Itu artinya, Baihee telah memberikan mereka kesempatan dari kehidupan susah mereka. Bila mereka berkhianat, itu sama saja memberikan kesempatan 'berulang kali'.

Perihal salah satu pelaku pembakaran yang kemarin bersikeras bungkam perihal lokasi adiknya disekap pun, kini telah memilih menyerah padanya dan akhirnya menyebutkan lokasi dimana adiknya berada. Itu semua karena rencana Baihee yang sengaja membiarkannya melihat bahwa kelima rekan lainnya telah 'terpuaskan'.

Pemuda itu tentu sadar. Tanpa dirinya pun, kesaksian lima orang tentu sudah cukup. Jadi, pemuda itu memilih sekalian terjun daripada tidak mendapatkan apapun, pikirnya.

Meski Baihee sudah tidak begitu membutuhkan pemuda itu namun janji tetaplah janji. Baihee telah menawarkan dan saatnya menepati. Lagipula kesaksian seluruh pelaku lebih sempurna.

Baihee mengutus Chen yang memang sangat ahli dalam menyelinap, menjaga diri, bahkan menyerang. Sangat cocok untuk melakukan pekerjaan penyelamatan itu.

Jun dan Kai juga mampu. Hanya saja mereka yang memang masih berusia muda, bahkan sejajar usia dengan Baihee, terkadang tak mampu menahan sikap tenang. Ditakutkan akan salah mengambil keputusan apabila aksi mereka tertangkap atau terpancing akan sesuatu.

Itu sebabnya pula mengapa keduanya memilih Chen sebagai pemimpin mereka, salah satunya adalah karena ini. Mereka lebih menyukai menyerang secara instan dan praktis. Sedangkan Chen cenderung berpikir dengan taktik terlebih dahulu. Memikirkan segala resikonya alih-alih langsung mengedepankan otot. Ketiganya sangat kuat. Baihee tentu tak meragukannya. Hanya saja Chen lah yang paling bijak.

Misi menyelamatkan adik pemuda pembakaran itu cukup sulit karena letaknya yang berada di istana. Penjagaan istana tentu tak mudah. Bila tidak menggunakan daya pikir yang akurat, kemungkinan besar akan gagal lebih mutlak adanya.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang