Part 23

15.9K 2.6K 145
                                    

Sesulit itu 1000 Vote, padahal yang baca 2.5 loh T_T

tapi gak apa-apa, demi pembaca setiaku yang lain, aku gak tega jadi aku post aja deh

***


"Lapor, hamba telah berhasil meracuni putri Baihee" ujar seseorang berpakaian pelayan, menunduk pada majikannya.

"Bagus" sang majikan pun melempar sebotol obat kepada pelayan tersebut "itu obat untuk ibumu seperti yang dijanjikan. Tutup rapat mulutmu perihal ini atau seluruh keluargamu akan ku habisi. Sekarang pergilah" usirnya.

Pelayan tersebut mengangguk patuh dan pamit undur diri.

Setelah tidak ada siapapun lagi, orang tersebut memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya pergi dari tempat pertemuan rahasia dirinya dan pelayan itu.

***

Sudah sekitar 30 menit dan tabib masih belum datang, Hongli sudah akan berteriak sebelum suara erangan keluar dari mulut Baihee yang akhirnya terbangun.

"Sayang?" Hongli yang masih di ambang pintu langsung kembali mendekati ranjang, tempat Baihee mulai mencoba mendudukkan dirinya. Dengan sigap, Hongli membantu Baihee untuk bersandar nyaman pada kepala ranjang.

Baihee, "terimakasih" sambil tersenyum lemas.

Hongli menatap khawatir wajah pucat Baihee "aku akan memanggil tabib terlebih dahulu", Hongli bersiap akan bangkit kembali sebelum tangan Baihee menahannya.

Baihee, "tidak perlu, aku sudah baik-baik saja"

Hongli merengut tak percaya "apanya yang baik-baik saja? Tubuhmu di racun dan aku harus segera mendatangkan tabib untuk menetralisirnya"

Baihee terkekeh pelan, namun tak ayal, rasa hangat menjalar di hatinya "apa menurutmu, aku si pemilik inti naga dan bahkan tengah mengandung keturunannya, selemah itu?"

Hongli mengusap wajahnya kasar "tubuhmu tetaplah manusia biasa" protesnya.

Baihee mengangguk "benar, tapi berkat inti sang naga, racunku ternetralkan walau membutuhkan sedikit waktu. Lagipula, kita tidak dapat mempercayai siapapun saat ini. Perlu kau ketahui, racun yang aku minum, itu bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan total apabila tidak mati. Beruntung naga itu memberikanku intinya dan gua dimensinya sehingga membantuku mendapatkan bahan penawar yang sangat langka bagi racun tersebut"

Hongli terdiam sesaat sebelum menatap Baihee dalam "jadi maksudmu, sedari tadi kau tidak sadarkan diri, itu kau tengah membuat penawarnya sendiri di dimensimu?"

Baihee langsung mengangguk membenarkan "aku tidak bisa mengabarimu karena bila racun itu tidak di netralkan dalam waktu empat jam, maka kematian atau kelumpuhan lah yang menyambutku, aku tidak mau itu terjadi, terlebih aku tak tahu pasti kapan aku mulai diracuni. Oleh sebab itu, ketika aku hampir tidak sadarkan diri, aku langsung memasukki gua dimensi untuk mengecek racun apa yang kuterima dan apa penawarnya. Beruntung jenjang waktu antara gua dimensi dan dunia ini berbeda jauh sehingga aku berhasil meracik terlebih dahulu".

Hongli menghela nafas dan mengusap wajahnya kasar "aku sangat khawatir, Baihee" lalu Hongli memeluk erat sang istri dengan mata berkaca-kaca.

Dengan lembut, Baihee mengusap punggung Hongli "maaf membuatmu khawatir, tapi percayalah, aku baik-baik saja sekarang".

Hongli, "ya, tapi bagaimana bila kau terlambat meracik? Aku tidak dapat berpikir jernih sama sekali".

Baihee, "aku tetap tidak akan mati, sang naga mengorbankan nyawa berharganya untuk melindungi janin ini, bagaimana mungkin, semudah itu mereka membunuhnya? Walaupun aku terlambat, mungkin aku akan lumpuh beberapa bulan selagi tubuh ini menetralkan racun dengan sendirinya. Sudah, jangan merasa bersalah lagi, karena aku sungguh tak apa".

Hongli meleraikan pelukannya dan seketika tatapannya berubah tajam namun sangat terlihat kekecewaan yang dalam di matanya "aku pasti akan menemukan pelakunya" desis Hongli penuh tekad.

Baihee, "apa dari semua yang kau tangkap, tidak ada satupun yang menjadi pelakunya?"

"Bagaimana kau tahu, aku menangkap mereka?" Hongli menatap terkejut pada Baihee, pasalnya Hongli memberi perintah tangkapan ketika Baihee telah tak sadarkan diri. Dan sesaat melihat semuanya, tak ada satupun yang terduga menjadi pelaku.

Mengapa hanya melihat sesaat? Karena kemampuan Phoenix Hongli yaitu mendeteksi kebohongan dan kejujuran, membuatnya langsung dapat mengetahuinya dengan mudah. Tidak ada seorangpun yang dapat lolos dengan kebohongannya dibawah indra Phoenix.

Baihee tertawa kecil "dengan tabiatmu seperti ini, aku jelas tahu kemana jalan pikiranmu".

"Hah~ bukankah aku sangat tidak becus menjadi suami? Bahkan menemukan pelaku yang meracuni istriku saja, aku tak mampu. Aku benar-benar lalai dan tak berguna" wajah Hongli sangat murung dan sulit baginya untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri.

Dengan lembut Baihee mengambil tangan Hongli dan mengusapnya pelan "bukan tak becus, tapi memang mereka saja terlalu licin seperti belut, lagipula, racun yang digunakan dapat dibuat dalam bentuk makanan maupun uap, bisa saja pelakunya membuatku menghirup racun itu tanpa sadar dan entah dimana. Jelas tak mungkin kau menahan setiap orang yang berpapasan dengan kita tadi, kan? Bila seperti itu, satu kota kecil ini sudah kosong karena hari ini kita mengelilingi semua penjuru"

Hongli, "ya, aku hanya menahan prajurit, pelayan dan penjual makanan, sekalipun aku ingin menahan semua orang, namun mereka masihlah rakyat biasa dan hukum kekaisaran yang melindungi rakyat, membuatku tidak dapat seenaknya"

"Kau sudah benar melakukan itu. Kita cari pelan-pelan ya, mereka pasti akan bertindak kembali ketika mengetahui aku yang baik-baik saja" bujuk Baihee yang sudah tak tahan melihat wajah kecewa dan sendu suaminya.

Dengan pasrah, Hongli mengangguk.

Baihee akhirnya lega karena sang suami menurutinya walau masih jelas tercetak di wajah sang suami, kesenduan dan kekecewaan itu.

Tiba-tiba Baihee teringat sesuatu, sontak Baihee menoleh ke kiri dan ke kanan seolah mencari sesuatu.

Hongli yang melihat itu langsung bertanya "apa yang kau cari, sayang?"

Baihee menatap Hongli "hm, apa kau melihat Xiao Yi? Dimana dia?"

Hongli mengerutkan alis, mencoba memutar memori untuk mengingat, adakah dirinya mengenal nama tersebut, namun nihil. Hongli pun memilih bertanya dengan ekspresi bingung "Xiao Yi? Siapa itu?"



To Be Continue

***

1.000 Vote = Next

Kurang dari itu, mengikuti mood aku yaw >_<


Love,

MiZha

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang