S2 - Part 15

6.3K 1K 177
                                    

Yuhuu, meski yang comment berkurang, tapi masih ratusan, okelah aku update lagi, biar puas tuntas sidang-sidangan Rong Yi 

>_<


Enjoy !




***

Bai Xue melirik kearah sang istri dan putri bermasalahnya itu. Seketika raut kecewa tak mampu di tahan Bai Xue. "Tidak perlu sampai ke pengadilan agung. Silahkan bicarakan disini saja secara kekeluargaan tanpa mengurangi hukuman yang layak."

'Dan sampai akhir, Raja bodoh ini tetap melindungi Rong Yi dan Bai Rong.' Batin Baihee.

"Baiklah. Karena saya masih menghargai ayahanda Raja. Maka, saya akan membuka setiap kelakuan jahat saudari Bai Rong sehingga saya dapat menentukan hukuman yang sangat pantas." Sinis Baihee tersenyum miring.

Semua diam seolah menanti ucapan Baihee. Bai Rong sendiri kini menunduk dengan tangan terkepal kuat. Dirinya ingin sekali membunuh Baihee saat ini juga. Namun, sang ibunda lebih dulu mencubit pahanya, menyiratkan Bai Rong agar tetap diam.

Bai Rong tahu bahwa ibunya hanya berusaha menyelematkannya dari hukuman berat. Bagaimanapun, Bai Rong adalah putri satu-satunya Rong Yi. Oleh sebab itu, Bai Rong memilih menurut dan menahan gejolak emosinya.

Baihee, "saudari Bai Rong selain mencoba membakar toko di pusat kota. Dia juga mencoba menerobos tambang emas yang diberikan oleh ayahanda Kaisar sebagai hadiah, tanpa izin. Dia bahkan mengancam dengan membawa-bawa nama ayahanda Raja. Tentunya semua yang berada disini dapat menyimpulkan alasan apa Putri Bai Rong memaksa menerobos masuk tanpa izin, bukan? Tentunya itu bukan hal yang baik. Bila kedatangannya tidak memiliki maksud buruk. Daripada memaksa masuk tanpa izin, Putri Bai Rong bisa saja meminta izin pada saya, pemiliknya."

Alis Kaisar Hao Cun itu terangkat lalu melirik Bai Rong. "Kenapa semua berhubungan dengan milikmu, menantu?"

"Karena memang itulah yang selalu Putri Bai Rong lakukan. Berusaha merampas milik saya atau memilih menghancurkannya bila keinginannya tak terwujud. Sudah tabiatnya sejak kecil." Baihee menjawab dengan menatap datar Rong Yi dan Bai Rong.

"Hm? Sedari kecil?" Kali ini Selir Agung Yi Hua turut bertanya.

Baihee, "ya. Ketika dia menginginkan seluruh pakaian mewah saya atau bahkan perhiasan saya, maka dia akan mengambilnya. Bila saya menolak, dia akan langsung merobek, membakar, dan bahkan menghancurkannya."

Mata Bai Xue membola terkejut. Benarkah selama ini Baihee mendapatkan perlakuan seperti itu? Dirinya membeku dan lidahnya kelu. Hal sekejam itu terjadi didalam atap istananya sendiri?

"Ketika dia tidak puas dengan posisi Putri Mahkota yang disematkan pada saya. Dia berusaha membuat banyak rumor yang menjatuhkan saya agar tak mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan bahkan para penghuni istana."

"Namun semua itu tak membuat saya diturunkan dari tahta sehingga dia yang menginginkan kehancuran saya, melanjutkan kejahatannya dengan menjebak saya dengan obat peningkat gairah dan berakhir menghabiskan malam yang tak saya harapkan."

"Bila semua orang memandang kasus saya kala itu adalah karena kenakalan saya. Faktanya, itu semua adalah rencana licik Putri Bai Rong yang menginginkan Raja mengubah pendiriannya dalam memilih saya sebagai Putri Mahkota. Mengharapkan Raja untuk terus dan semakin membenci saya."

"Lagi, meski saya sudah penuh noda. Raja tak jua menurunkan saya dari status yang diinginkan Bai Rong. Sehingga ketika masa pengasingan. Beberapa kali makanan saya diberikan racun agar saya menjadi cacat. Tentu saja, bila itu terjadi, Raja tak akan mampu bersikeras mempertahankan putri cacat sebagai penerus, bukan?"

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang