Suasana begitu berat karena kini sang Kaisar dan Permaisuri Henix tengah berada di kediaman Hongli dan Baihee. Permaisuri menatap tajam Hongli karena akibat Hongli, putranya harus mengalami babak belur.
"Bukanlah kau telah keterlaluan dan lancang pada pangeran mahkota, pangeran kedua?" sinis Permaisuri.
Kaisar sendiri hanya diam karena masih tidak tahu duduk perkara yang membuat Hongli menghajar Guang Shan dengan begitu parah. Haocun tidak akan bertindak gegabah sebelum mendapat kejelasannya.
Hongli tidak merasa terintimidasi sedikitpun dengan amarah Permaisuri karena menurutnya, dirinya sama sekali tak bersalah. "Tidak, putra mahkota layak mendapatkannya."
"APA? KAU!" pekik Permaisuri sembari menggebrak meja hingga membuat Baihee terjengit kaget.
Kaisar Haocun, "permaisuri jaga etikamu." Kaisar menegur sang istri karena bertindak keras dengan fisik, tidaklah pantas bagi seorang Permaisuri.
Permaisuri mengepalkan tangannya, menahan amarah seolah ingin memukul Hongli habis-habisan, seperti putranya yang kini terbaring sekarat di kamar tamu kediaman Hongli. "Maafkan saya, Yang Mulia. Tapi disini pangeran kedua telah bertindak tidak wajar dengan berani memukul pangeran mahkota."
Hongli terkekeh sinis. "Tidak wajar? Apakah Yang Mulia Permaisuri mengetahui alasan saya memukulnya?"
Permaisuri, "apapun alasannya, tidak dibenarkan dengan melakukan kekerasan fisik pada anggota imperial."
Baihee mengerut alis tidak suka dengan kekeras kepalaan ibu tiri dari sang suami. Bahkan batinnya bertanya-tanya, mengapa orang sepertinya dapat menjadi Permaisuri? Bukankah sangat tidak bijaksana?
Hongli menatap dingin pada Permaisuri, tidak peduli bahwa posisinya lebih rendah, amarahnya telah tak terbentung lagi. "Masuk ke kediaman saya tanpa izin, bahkan menyelinap ke kamar pribadi saya dan istri saya ketika saya tak ada. Juga memberikan ramuan halusinasi pada istri saya. Apakah pemukulan saya adalah tindakan tak wajar?"
Kaisar yang mendengar hal tersebut, matanya membulat karena terkejut. Itu sangat wajar untuk tindakan tak bermoral seperti itu.
"Tidak mungkin putraku berlaku demikian! Pasti kau mengada-ngada cerita untuk menjatuhkan nama baik putraku, kan?" Permaisuri masih mencoba mengelak. Dirinya dan putranya tidak boleh terlihat bersalah disini karena nanti reputasi mereka akan buruk.
Baihee rasanya ingin melepas sepatunya untuk dilempar ke wajah Permaisuri itu. Sama dengan ekspresi Hongli yang menatap muak, marah, dan benci. Hongli masih ingin membela diri namun Baihee yang mengetahui niat Hongli untuk memberitahukan dirinya keturunan Phoenix terpilih, sehingga tidak akan mampu berbohong maupun dibohongi, langsung ditahan Baihee. Hongli tidak boleh memberi tahu identitasnya itu sebelum mereka pindah ke pulau mereka sendiri.
Baihee meraih kepalan tangan Hongli dan mengusapnya lembut, mencoa memberikan ketenangan dan kenyamanan pada sang suami.
Baihee, "kebetulan di kamar kami, tersimpan batu sihir perekam yang memang selalu saya pasang ketika saya tengah tidur sendirian. Batu sihir perekam ini akan kami kirim kepada hakim agung agar tidak menjadi fitnah seolah suami saya ingin menjatuhkan putra mahkota."
Mendengar kata hakim agung membuat Permaisuri langsung tegang dengan wajah shock, dirinya tak menyangka bahwa Baihee akan secerdas itu dan bahkan berani menentangnya hingga melalui peradilan agung.
Kaisar yang mendengar menantunya begitu melindungi dan saling mendukung bersama Hongli, merasa senang dan puas. Baihee memang cocok untuk putra kesayangannya. Bahkan kini pikiran Kaisar adalah kepuasan terhadap sikap Baihee dan bukan berpikir mengenai peradilan agung untung putra mahkota."
![](https://img.wattpad.com/cover/330065002-288-k848175.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Her
FantasyMayleen, seorang dokter kecantikan tradisional yang ber transmigrasi ke seorang perempuan jaman kuno yang diperkosa oleh jelmaan naga. Langsung di baca aja beberapa part, bila menarik silahkan lanjut, bila tidak menarik, hapuslah dari perpustakaanm...