Part 27

13K 3K 86
                                    

Hongli terpaksa menyetujui karena Kaisar menjanjikan akan memberikan surat hak milik kepulauan yang diminta Baihee, begitu kembalinya Hongli dari selatan.

Bila menunggu waktu normal, maka kepemilikin dengan hak bebas dari seluruh kekaisaran dan kerajaan akan memakan waktu sekitar tiga bulan. Itupun paling cepat. Namun Kaisar Henix menjanjikan dalam waktu beberapa hari atau minggu, Hongli merasa cukup adil karena Hongli tahu bahwa istrinya begitu menginginkan pulau mati tersebut.

Disisi lain, permaisuri langsung memberi surat kepada putranya bahwa Hongli setuju untuk pergi ke wilayah selatan.

Hongli sendiri langsung mengirimkan surat juga kepada istrinya. Mengapa tidak teleportasi? Karena keadaan di selatan sudah mendesak dan Hongli sudah dalam perjalanan ke selatan. Seperti kata Baihee, cepat pergi maka akan cepat pulang.

Berbeda dengan suasana di istana. Baihee justru dengan pulas tertidur dan lagi tak sadar bahwa segumpal asap hitam berdiri di sisi ranjang, memperhatikan Baihee.

Tidak ada pergerakan dari asap hitam tersebut. Hanya memperhatikan Baihee.

Namun suatu suara kecil yang berasal dari balkon langsung membuat si asap hitam mengulurkan tangannya pada tubuh Baihee dan dalam sekejap mata, tubuh Baihee menghilang.

Setelah Baihee menghilang, asap hitam tersebut merubah wujudnya menjadi mirip Baihee dan menggantikan posisi Baihee yang tadi tertidur pulas. Berpura-pura tidur.

Pintu kaca yang menjadi penghalang kamar dan balkon terdengar terbuka. Suara langkah yang terdengar seperti hembusan angin karena sihir pengendap, mampu terdengar jelas di pendengaran 'Baihee'.

'Baihee' bahkan mengetahui bahwa sosok pemuda yang memaksa masuk secara illegal itu, mencoba menanamkan mantra sihir agar dirinya yang diduga Baihee itu tertidur lelap. Sayang beribu sayang. Sosoknya tidak akan berpengaruh pada sihir apapun kecuali beberapa orang khusus yang memang berada setingkat mythic legend. Ya! Mythic legend. Itu artinya yang dapat mempengaruhinya dengan sihir ataupun menyakitinya hanyalah para pemilik inti binatang mythic legend. Baihee. Hanya Baihee. Bahkan Hongli pun tidak bisa karena Hongli hanyalah keturunan terpilih namun bukan benar-benar pemilik inti.

'Baihee' dapat merasakan bahwa wajahnya disentuh secara pelan.

"Kau begitu sempurna. Seharusnya, akulah yang menjadi suamimu bukan Hongli. Ini semua salah ibuku. Dia mengatakan bahwa kau cacat dan buruk rupa. Tapi apa ini? Bahkan kecantikkanmu tak ada satupun yang dapat menyaingi."

Guang Shan. Pangeran mahkota Henix.

Setelah mendapat kabar dari ibunya. Dirinya langsung segera ke kediaman adik tirinya yang selama ini bahkan tak pernah dia kunjungi karena tidak sudi. Namun kini dirinya dibuat mengendap-ngendap hanya untuk dapat menerobos masuk ke kamar pujaan hatinya. Begitu sulit karena banyaknya penjaga yang bertugas. Beruntung kemampuan sihirnya cukup tinggi hingga mampu membuat semuanya tertidur namun hanya untuk tiga puluh menit karena kemampuan prajurit di kediaman ini juga bukanlah yang bersihir serendah itu. Mereka sudah berada di tingkat menengah.

Dengan perlahan, Guang Shan mengeluarkan botol kecil dengan meminumkannya kepada 'Baihee' yang masih terpejam.

"Dengan ini kau akan jatuh cinta padaku, sayang. Hanya perlu satu botol ini, kau akan terus memikirkanku seperti akal sehatmu menghilang karena terlalu menginginkanku. Tapi jangan khawatir. Aku akan sangat menerimamu." Ucap Guang Shan dengan pelan sembari mengusap bibir 'Baihee' dengan lembut.

"Rasanya aku ingin mencicipinya." Lirih Guang Shan menatap nafsu pada Baihee.

'Baihee' yang mendengar itu rasanya ingin bangun dan memukul keras sosok pangeran mahkota mesum itu. Namun demi menjaga penyamarannya. Dirinya tetap diam walau sungguh jijik disentuh.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang