S2 - Part 14

6K 1K 132
                                    

Wow aku terkejut liat notif banyak dan yang comment sampai 100an. karena aku gembira dengan antusiasme kalian. aku update lagi >_<



Enjoy !





***



"Bawa masuk kemari!!" Teriak Baihee memerintah entah pada siapa. Tapi tak berselang lama, datanglah ke enam orang pelaku pembakaran tokonya.

Seketika wajah Bai Rong pucat pasi dan Baihee menikmati reaksi itu.

Kaisar Hao Cun dan Hongli, tersenyum tipis. Tak menyangka bahwa Baihee ternyata selicik itu untuk membalas perbuatan saudarinya.

Melihat reaksi Bai Rong, Bai Xue pun jelas tahu bahwa apa yang dikatakan Baihee, benar adanya. Dirinya bukan orang bodoh. Tangannya mengepal. Sungguh dirinya kecewa. Mengapa para putrinya terus berselisih?

Andaikan Baihee mendengar keluhan hati Bai Xue, pastilah Baihee akan memaki Bai Xue dan menyalahkan Bai Xue secara terang-terangan. Karena sikap pilih kasihnya lah yang membuat istri dan anaknya itu gelap mata.

Tapi meski tahu bahwa mereka cemburu, Baihee tetap tidak akan memaafkan Rong Yi dan Bai Rong begitu saja. Mereka telah membuat hidup Baihee asli menderita jadi mereka layak menerima hukumannya.

"TIDAK!! DIA BOHONG!! ITU SEMUA PASTI ORANG BAYARANNYA AGAR NAMAKU RUSAK!!" Histeris Bai Rong yang tak mampu mengontrol rasa paniknya.

Justru semakin dia emosi. Semakin Bai Rong yang membuka jati dirinya sendiri.

Meski Bai Rong berteriak namun karena Kaisar dan Raja Iger sendiri diam. Ke enam saksi itu tetap dihadirkan.

Tubuh Bai Rong seketika melemas dan terduduk lunglai dengan wajah pias.

Baihee berdecak pelan. Untuk seorang yang berniat jahat, memiliki emosi labil itu sangat merugikan. Pantas saja Bai Rong memilih menggunakan rakyat kecil agar dapat langsung dibunuh daripada memilih memerintah seorang ahli.

Bai Xue menghela nafasnya. Inilah juga salah satu faktor yang membuat Bai Xue enggan memberikan gelar Putri Mahkota pada Bai Rong. Meski Bai Rong kuat, namun emosinya sering tak terkontrol. Tak mungkin Bai Xue memilih seorang calon penguasa kerajaannya pada seorang yang mudah tergelapkan emosi.

Memang hanya anak dari para Selir Agung miliknya lah yang paling bijaksana. Meski harus menentang aturan dimana seorang Wigon dan keturunannya dilarang menaiki tahta. Tapi Bai Xue hanya menginginkan kesejahteraan rakyatnya. Dirinya memilih di cap tidak taat aturan daripada kerajaannya runtuh cepat atau lambat dengan calon pemimpin yang emosional.

Ya, meski alasan ini hanyalah factor kedua. Sedangkan factor pertamanya adalah karena Bai Xue terlalu cinta buta pada sosok mendiang Selir Agung pertama.

Ke enam saksi yang dibawa oleh Baihee berbicara satu per satu kebenarannya. Mereka mengatakan bahwa mereka ditawarkan hal yang dianggap penting oleh mereka sehingga mereka yang rakyat kecil, kesulitan untuk menolak karena memang mereka membutuhkannya.

Haocun, Yi Hua, dan Hongli tak menyangka bahwa Bai Rong selicik itu. Padahal Bai Rong tahu bahwa bisnis itu adalah milik saudarinya sendiri. Tapi justru berniat menghancurkannya.

Haocun dan Yi Hua cukup menyayangkan bahwa ambisi Bai Rong benar-benar merusak karakternya. Padahal rumor menyatakan bahwa Bai Rong adalah Putri Raja yang sangat baik hati meski sedikit angkuh. Faktanya rumor memang hanyalah rumor. Dan rumor ada karena seseorang membiarkannya ada dan terus menyebar. Persis seperti rumor dimana Baihee dulu dinyatakan buruk rupa dan bodoh.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang