"Kau mau membuatku mati? Kau pikir mudah membuat kantung ruang sebanyak itu?" Protes Jing Mi dengan mata melotot.
Bukannya takut, Baihee justru terkikik geli. "Ya~ itu adalah syarat saya. Bila tidak bisa, tidak masalah untuk saya."
Jia Li menghela nafas dengan sifat emosional sahabatnya ini. "Kalau boleh saya tahu, untuk apa kantung ruang sebanyak itu. bahkan memiliki permintaan khusus yang belum pernah ada seperti hanya dapat memasukkan tapi tidak dapat mengeluarkan."
Baihee, "saya ingin membuat bank versi saya sendiri."
"Bank?" Jia Li, Hongli, dan Jing Mi tanpa sadar bertanya bersamaan. Membuat Baihee merutuk kesalahannya yang lagi-lagi tanpa sadar menceploskan sesuatu yang tabu.
"Hmm intinya saya ingin menggunakannya untuk kepentingan perputaran koin emas milik saya. Saya akan menempatkan kantung ruang biasa pada setiap tempat usaha yang saya miliki agar mereka dapat memasukkan hasil dagang berupa koin entah emas, perak, maupun tembaga, itu ke dalamnya. Dan hanya dari kantung ruang milik saya lah, emas itu dapat dikeluarkan..."
"... Hal ini dilakukan agar mencegah perampokan ketika uang hasil dagang hendak diserahkan pada saya. Jadi, mereka cukup memasukkannya pada kantung ruang. Kamipun bisa fokus pada distribusi hasil produksi usaha. Menempatkan pekerja yang semula bertugas mengirimkan hasil dagang, menjadi turut menjaga keamanan pengiriman hasil produksi usaha..."
"... Dengan cara ini, harta atas hasil penjualan saya, aman. Penjagaan pada pengiriman pun menjadi dua kali lebih kuat. Dan yang paling menyenangkan untuk saya adalah, saya dapat mengakses seluruh penghasilan itu darimanapun saya berada." Baihee menjelaskan dengan panjang lebar, penuh keantusiasan.
Hongli sungguh bangga karena pemikiran istrinya sangatlah diluar dugaan. Begitupun dengan Jia Li dan Jing Mi.
Memang pada masa ini, semua uang dari hasil bisnis para pedagang, selalu diantar menggunakan kereta kuda. Seperti mengantar barang-barang lain pada umumnya. Hal ini juga seringkali mengundang perhatian bandit. Itu sebabnya, pekerja yang khusus mengantarkan uang, mereka memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni. Tapi tak ayal, beberapa kali kesialan, tentu ada.
Pada jaman ini pun, seluruh harta disimpan pada paviliun harta dan tentunya dijaga oleh penjaga bersenjata. Khusus untuk paviliun harta, sangat sedikit kasus penjarahan karena perampok tidak ingin mencari masalah secara terang-terangan, mengobrak-abrik kediaman pejabat maupun pengusaha besar. Mereka masih sayang nyawa.
Berbeda dengan di hutan maupun jalanan rawan bandit. Itu adalah area kekuasaan mereka. Mereka merasa berhak mendapatkan keuntungan karena melewati jalur mereka.
Berulang kali pihak istana menangkap bandit. Namun, akan selalu ada bandit baru yang muncul. Dan tidak mungkin pula pihak istana mengirim prajurit hanya untuk menjaga jalanan dan hutan. Itu terlalu 'mubazir' sumber daya.
Sehingga akhirnya pihak istana hanya mengeluarkan himbauan bahwa jalan tersebut adalah rawan bandit.
Bila tidak ingin dirampok, maka para pelintas harus menyiapkan bayaran yang tak kecil jumlahnya pada pihak bandit agar dapat lewat dengan damai, tanpa paksaan.
Tapi, menyimpan harta dalam paviliun, meski aman secara penjagaan, tak menutup kemungkinan ada yang dendam dan nekad hingga memilih membumi hanguskan kediaman. Dan berakhir hangus pula lah seluruh harta pemiliknya.
Berbeda dengan dunia modern yang memiliki penyimpanan bank. Meski rumah terbakar, harta yang tersimpan dalam bank akan aman.
Inilah yang Baihee ingin terapkan pada sistem keuangannya. Terlebih dengan dirinya yang akan memiliki banyak cabang usaha. Hal ini akan sangat memudahkannya dalam melakukan perputaran uang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Her
FantasyMayleen, seorang dokter kecantikan tradisional yang ber transmigrasi ke seorang perempuan jaman kuno yang diperkosa oleh jelmaan naga. Langsung di baca aja beberapa part, bila menarik silahkan lanjut, bila tidak menarik, hapuslah dari perpustakaanm...