S2 - Part 41

5.2K 865 27
                                    

Wah, kalian gercep ya. hehehe comment nya sampe ratusan. terhura aku jadinya. 


Sesuai janjiku untuk double update.



Enjoy !








***

Di dalam gua dimensi. Kini Baihee tengah merendamkan tubuhnya dalam danau abadi. Sudah cukup lama sejak dirinya tidak mengunjungi gua dimensi ini karena di dunia nyata tengah sibuk.

Setelah melakukan kewajiban sebagai seorang istri, Hongli dan Baihee langsung terlelap. Namun ketika di tengah malam, Baihee terbangun dan langsung masuk ke dalam gua dimensi.

Dirinya cukup rindu dengan me time nya saat ini.

"Ibu~" Baihee tersenyum kecil mendengar suara manja mendayu anak perempuannya.

Baihee yang tengah menyandarkan kepalanya pada batuan tepi danau, langsung membuka matanya dan terlihatlah wajah bulat nan cantik putrinya di atasnya.

"Kenapa sayang?" Baihee merubah posisinya menjadi tengkurap dengan kaki sedikit bergerak dalam air agar tak terseret gelombang air. Meski tenang, bila tubuh dalam air tidak bergerak, maka gaya gravitasi tetap mampu membuat tubuhnya menjauh dari daratan.

Nan Fei terkikik menggemaskan. "Hanya senang dapat berbicara langsung dengan ibu."

Baihee tersenyum. "Dimana kakakmu?"

Nan Fei langsung menunjuk ke arah perpustakaan alam dan terlihatlah sosok kecil yang tampan. "Long Ge sangat suka membaca, bila tidak membaca, pasti berlatih fisik dan sihirnya. Bukankah itu membosankan, bu?"

Baihee menggeleng kecil sembari memilih keluar dari danau. "Bila kakakmu melakukan hal itu tanpa paksaan, maka itu berarti minat dan bakatnya berada disana. Kalau putri cantik ibu ini menyukai kegiatan apa?" Tanya Baihee sembari mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk kimono panjang ala modern buatannya.

Sejak jiwa Wei Long dan Nan Fei gemar memasukki gua dimensi. Baihee tak dapat lagi hanya menggunakan handuk. Bagaimanapun, Wei Long adalah laki-laki meski masih kecil.

Nan Fei membuat pose berpikir. "Hmm, Fei Fei suka dengan tumbuhan. Fei Fei suka membuat obat dan racun. Tapi Fei Fei lebih suka bermalasan saja~"

Baihee tertawa kecil. Dengan gemas menggendong Nan Fei, mendekati Wei Long. "Bukankah itu berarti Xiao Fei ini juga suka membaca? Kalau tidak, darimana Fei Fei belajar meramu?"

Nan Fei mengerucut kecil. "Fei Fei kan dapat ingatan ayahanda. Jadi, tidak perlu membaca, semuanya ada di kepala Fei Fei. Makanya Fei Fei bingung, kenapa Long Ge masih tetap saja gemar membaca, padahal ilmu ayahanda pasti sudah Long Ge ketahui."

Ketika tepat di depan Wei Long. Baihee membungkuk kecil untuk mengecup sang putra yang terlihat serius membaca.

Mendapat kecupan singkat itu, pipi Wei Long merona dan hatinya merasa bahagia, meski wajahnya seolah tak menunjukkan apa-apa. "Ibu." sapa Wei Long dengan datar. Tapi sebagai seorang ibu yang melahirkan keduanya, Baihee jelas melihat binaran kebahagiaan di mata Wei Long.

Hmm, Baihee menduga bahwa sifat Wei Long yang tsundere pasti dari ayah kandungnya.

Baihee mengangguk tanda menerima sapaan dan tersenyum kecil ketika melihat judul buku yang dibaca oleh putranya.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang