Part 35 - 36

12.6K 2K 377
                                    

Hola guys, Part 35 gak publish WP ya >_<


Enjoy untuk Part 36 dibawah ! ^_^



***

"Nyonya, saya memiliki beberapa daftar para penjahit dari desa saya. Ini sudah saya tuliskan disini." Ucap Xiao Yi sembari menyodorkan lembaran kertas pada Baihee yang tengah menikmati keindahan bunga di tamannya sembari menyeruput segelas susu hangat.

Baihee langsung meletakkan cangkir minumannya dan meraih kertas tersebut. Terlihat bahwa terdapat lima orang dengan usia paruh baya semua.

Baihee mengangguk kecil, "apa tidak ada yang muda?"

Xiao Yi menggeleng, "semua yang muda telah menjadi budak dan bekerja sebagai pelayan di kediaman bangsawan ataupun istana. Tersisa mereka yang berusia, yang tidak dipandang oleh para bangsawan. Apa nyonya tidak cocok dengan mereka?"

Baihee, "bukan begitu. Mereka tetap akan ku pekerjakan, panggil mereka minggu depan kesini untuk menandatangani kontraknya. Tadinya aku menanyakan yang muda adalah untuk melakukan pemasaran, yang muda biasanya lebih gesit dan lincah dalam proses menawarkan apalagi dengan kekuatan rumor."

Xiao Yi mengangguk mengerti. "Bila nyonya memerlukan untuk menyebarkan rumor, berikan saja tugas itu pada saya dan para pelayan disini. Kami mampu melakukan pekerjaan ganda tersebut, tentunya tanpa melalaikan pekerjaan utama kami."

Seketika mata Baihee berbinar, benar ucapan Xiao Yi. Baihee mulai berpikir untuk menyelaraskan seragam para pelayan dengan design buatannya. Biarkan mereka beraktivitas seperti biasa dan dengan itu, mereka akan seperti model dan semua orang akan dapat melihat, bagusnya pakaian hasil rancangannya.

Memang tak salah memilih Xiao Yi sebagai pelayan pribadinya. Meski tergolong dari kaum bukan bangsawan, namun kecerdasan Xiao Yi dalam berpikir, cukup menguntungkan bagi Baihee.

Mengesampingkan perihal Xiao Yi, kini Baihee mulai melangkah untuk memasukki kamarnya bersama sang suami yang masih terlelap dengan posisi tengkurap karena luka punggungnya yang sedang ditempelkan banyak tumbuhan tumbuk.

Baihee mendekati ranjang dan mengusap wajah sang suami dengan lembut.

Dirinya teringat dengan percintaan konyol mereka yang dengan tak sadar dirinya, Hongli yang terluka memilih menuntaskan hasratnya kemarin sore. Bahkan setelah selesai aksi saling memuaskan hasrat keduanya. Hongli yang punggungnya kembali berdarah, langsung tergolek lemas karena mulai merasakan pusing akibat efek kehilangan banyak darah.

Entah Baihee harus menertawakannya atau tidak.

Kini tangan Baihee beralih ke area punggung Hongli yang dengan tanaman obat langka miliknya di Gua dimensi, kini luka Hongli tertutup dengan cepat, pendarahannya pun tidak lagi keluar. Hanya tinggal memulihkan dan menghilangkan bekas lukanya.

Baihee menatap nakas dan wadah yang berisi obatnya racikannya, belum diminum sama sekali, menandakan bahwa Hongli sama sekali tak terbangun ketika dirinya pergi sebentar tadi.

Dengan perlahan Baihee membangunkan Hongli. Lagipula pendarahannya telah berhenti dan wajah Hongli sudah tidak pucat lagi. kini hanya perlu menangani perihal kekurangan darahnya itu dan itu pula sebabnya Hongli harus segera meminum obatnya.

"Suamiku? Bangunlah sebentar, aku telah membuatkanmu obat." Ucap Baihee dengan pelan agar tak mengagetkan Hongli yang masih setengah sadar.

Hongli bersusah payah untuk mengumpulkan nyawanya yang masih tercecer. Bergerak sedikit dan ketika merasakan sakit di punggungnya telah tiada. Hongli tersenyum kecil. Baihee bahkan lebih hebat dari tabib istana, terbukti dengan lukanya yang kini tak meninggalkan rasa sakit apapun lagi. Bukankah Baihee sempurna?

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang