~Author POV~
Mayleen diam memeluk lututnya sembari menatap kosong kearah jendela. Dirinya merasa terkena serangan mental mendadak karena ke tidak logis an peristiwa yang terjadi dalam hidupnya saat ini.
Sesaat setelah dirinya merasa tertarik oleh gaya gravitasi, Mayleen berada di sebuah gua dengan danau jernih dan terdapat sebuah pohon besar di tengah danau itu. Mayleen yang bingung harus berbuat apa terdiam cukup lama.
Bayangkan dirinya seorang wanita dewasa yang berprofesi sebagai dokter, oke dokter itu mengutamakan logika seperti sakit itu ada karena virus, bakteri, dan sebagainya. Bukan memegang prinsip bahwa sakit adalah sebuah kutukan atau bayaran atas dosa. Tidak! Mayleen penganut ilmu pengetahuan bukan ilmu rohani apalagi magis.
Dan tiba-tiba dirinya di dunia yang entah sebelah mana dengan tubuh bukan miliknya juga jangan lupakan dirinya yang tiba-tiba bisa berada di dalam gua tanpa pintu. Ya! Gua ini tidak ada lubang cahaya yang menunjukan adanya jalan keluar. Satu-satunya yang menerangi gua ini adalah air danau yang tampak bercahaya, bagaimana Mayleen tidak menganggap dirinya gila bila melihat kejadian baru lagi dimana danau dengan air bening itu bisa bercahaya padahal tidak ada lampu dibawah air.
Sudah sejam Mayleen bingung hingga akhirnya dia merasa haus dan dengan modal nekad, tidak tahu air bercahaya itu beracun atau tidak, Mayleen memilih meminum air itu dengan bantuan telapak tangannya. Oh Mayleen dari keluarga berkelas meminum air dengan telapak tangan sebagai wadah. Mayleen yakin dirinya gila.
Merasa airnya begitu jernih dan terasa bersih, Mayleen melirik ke kiri dan ke kanan memastikan tidak ada orang lalu setelahnya kembali nekad dengan mencoba mandi karena tergiur dengan air bersih dari alam yang sudah sulit ditemukan di jamannya kecuali melalui penyaringan. Mayleen melepaskan seluruh pakaiannya dan langsung menceburkan dirinya ke dalam danau itu.
Baru saja Mayleen merasa lega karena dapat membersihkan badan, seketika panik karena kakinya tak jua menyentuh kedalaman danau. Mayleen pandai berenang namun saat memasukan wajahnya ke dalam air, Mayleen tidak melihat datarannya hanya cahaya yang menyilaukan mata, lebih menyilaukan dibanding melihatnya dari daratan.
Baru saja Mayleen ingin mengangkat wajahnya untuk meraup nafas, matanya tanpa sengaja melihat sesuatu yang berwarna, tanpa ragu Mayleen berenang mendekati objek yang menarik perhatiannya, seketika matanya membulat.
"Itu Crystal Lotus? Sungguh itu ada?" tanpa sadar Mayleen bergumam dengan mulutnya dan saat teringat dirinya masih di dalam air, Mayleen terkesiap "a..aku bisa bernafas? Sungguh? Apa ini dunia putri duyung?" Mayleen melihat kakinya yang masih bergoyang ria agar tidak terambang naik "masih berwujud kaki dan bukan ekor" entahlah Mayleen sudah tidak tahu lagi harus berkata apa. Semua hal yang terjadi sejak tadi, tidak ada yang mampu membuatnya berpikir secara logis.
"Apakah aku boleh mengambilnya?" Mayleen mencoba berenang ke sisi lain dan tidak menemukan makhluk hidup lain. Setelah berpikir beberapa saat, Mayleen kembali ke tempat Crystal Lotus yang dia lihat tadi. Dengan bergumam meminta ijin entah pada siapa, Mayleen mengambilnya. Namun bukannya tergenggam, Crystal Lotus itu bergerak memasuki dadanya.
"What the..." Mayleen hendak mengumpat sebelum cahaya danau tidak semenyilaukan tadi dan kejutan lain menyapanya, di seluruh permukaan dalam danau ini adalah Crystal Lotus, pantas saja danaunya terang karena menurut buku yang dirinya baca, Crystal Lotus adalah bunga legenda yang sudah tidak ada eksistensinya di muka bumi. Bunga cantik seperti teratai namun bertekstur kristal. Bunga ini juga dianggap legenda karena memang terlihat seperti perhiasan semata. Di dunianya, banyak permata di tempa untuk menyerupai Crystal Lotus tapi bagaimanapun itu tetap menjadi benda mati. Berbeda dengan yang berada di danau ini. Walaupun berbentuk kristal, Mayleen dapat merasakan bahwa bunga itu hidup dan bukan hasil tempaan manusia.
Menurut pengetahuannya, Crystal Lotus dianggap memiliki makna kecantikan abadi. Siapapun yang mengkonsumsinya akan memiliki rupa yang menawan seperti makna pada lotus itu sendiri, tidak perduli dimana bunga itu tumbuh, rupanya tetaplah cantik, selain cantik, daun lotus memiliki kekuatan yang mampu menopang makhluk hidup lain, begitupun dengan Crystal Lotus.
Tapi tunggu, Crystal Lotus yang Mayleen pahami hanyalah berwarna bening bukan berwarna pelangi seperti yang memasuki tubuhnya. Hah, memikirkan banyak hal aneh membuat Mayleen memutuskan untuk kembali ke permukaan.
Baru saja Mayleen memunculkan kepalanya, dirinya dibuat terkejut dengan sepasang mata besar berwarna emas? Oke bukan itu saat ini, tapi matanya sangat besar lalu bagaimana tubuhnya. Seharusnya Mayleen bergetar ketakutan namun aneh, Mayleen justru dengan percaya diri naik ke permukaan walau sadar tubuhnya sedang tidak terbalut apapun.
Mayleen bahkan sudah berdiri di depan sepasang mata besar itu yang kini sudah Mayleen sadari bahwa sosok itu adalah makhluk mitos bernama Naga.
Tangan Mayleen terulur menyentuh moncong sang Naga yang bersisik warna putih susu dengan mata berwarna coklat emas "kenapa aku tidak takut?" tanya Mayleen pada dirinya sendiri karena berpikir bahwa hewan tidak mampu berbicara bukan?
Tapi salah! Dunia aneh antah berantah dengan segala hal mitos terjadi justru semakin menampakkan keanehan dunia seolah tanda akan kiamat. Naga putih itu berubah menjadi sesosok pria dengan rambut panjang bewarna putih. Mayleen cukup bingung mendeskripsikan apakah sosok itu dikategorikan tampan atau cantik?
"Apa kau akan tetap bertelanjang seperti itu, Baihee" tanya sosok itu.
Mayleen mengerjap beberapa kali "siapa?" dirinya tidak merasa memiliki nama Baihee jadi Mayleen bertanya karena sungguh dirinya tidak merasa.
Sosok itu mendekat dan entah kapan sosok itu mencabut satu sisiknya, intinya sisik itu dia sentuhkan ke pundak Mayleen dan seketika sisik itu bertransformasi menjadi gaun cantik berwarna putih gading "wah aku merasa seperti Iron Man yang menggunakan teknologi nano tech, apa jangan-jangan tuan Stan Lee merupakan keturunan naga dan terpikirkan ide cemerlang nano tech dari ini? Wah wah hahaha aku memang mulai gila" kekeh Mayleen.
Sosok yang akhirnya diputuskan kategori tampan karena terbukti pejantan itu hanya tersenyum kecil melihat tingkah Mayleen "kau berbeda".
Mayleen mengerutkan kening "hah aku memang bukan pemilik tubuh ini. Namaku Mayleen dan jangan tanya padaku kenapa aku bisa ada di tubuh ini, jika pemilik tubuh ini adalah temanmu, aku pun tidak akan berkata maaf karena bahkan aku tidak menginginkan terlempar ke dunia seperti ini" cerocos Mayleen panjang lebar. Oh sudah lama Mayleen tidak memiliki keceriaan ini lagi, sejak meninggalnya janin pertama hingga beruntun, Mayleen jarang berbicara apalagi ceria.
Sosok itu kembali tersenyum dengan mengusap lembut kepala Mayleen "kalian sama. Hanya beda identitas karena dunia parallel"
Mayleen tertawa pongah "wah wah aku semakin yakin bahwa tuan Stan Lee berasal darisini"
Tidak menanggapi ucapan Mayleen, sosok itu mendekati Mayleen, dengan lembut meraih tengkuk Mayleen hingga membuat tubuh Mayleen menegang sesaat.
"buka mulutmu" ucap sosok itu pelan.
Mayleen yang berniat berkata 'hah' justru dikejutkan dengan tindakan sosok naga manusia itu, tanpa canggung sosok itu mendekatkan bibirnya pada bibir Mayleen. Bukan untuk mencium ala romantis melainkan sosok itu membuka mulutnya dan memberikan sesuatu pada Mayleen. Sesuatu yang tampak bercahaya.
Jujur Mayleen tidak merasakan menelan apapun, hanya seperti udara dingin yang tiba-tiba melewati kerongkongannya, selang beberapa saat, Mayleen merasa perutnya seperti bergejolak dan seolah bumi berputar, tubuh Mayleen tumbang dan langsung di dekap oleh sosok itu.
To Be Continue
***
Kalau seru, jangan lupa VOTE okay!
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Her
FantasyMayleen, seorang dokter kecantikan tradisional yang ber transmigrasi ke seorang perempuan jaman kuno yang diperkosa oleh jelmaan naga. Langsung di baca aja beberapa part, bila menarik silahkan lanjut, bila tidak menarik, hapuslah dari perpustakaanm...