S2 - Part 49

4.9K 755 87
                                    

Kereta kuda banyak berlalu lalang, keluar dan masuk kediaman Jenderal menuju dermaga. Barang-barang yang diangkut mulai diletakkan di atas kapal, untuk di turunkan ke sebuah pulau.

Hari ini adalah hari yang Baihee tunggu-tunggu. Kepindahannya secara permanen ke pulaunya sendiri.

Memang Hongli dan Baihee memiliki dimensi ruang untuk meletakkan barang sebanyak apapun. Tapi Hongli mengatakan pada Baihee bahwa mereka harus menggunakan cara 'manusiawi' agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Terlebih rumor buruk perihal Hongli dan Baihee yang merekrut banyak orang untuk bekerja padanya di pulau pribadi mereka tersebut.

Meski rumor itu tengah panas. Tak ada yang dapat menuntut Hongli maupun Baihee karena kembali lagi pada identitas yang direkrut adalah orang-orang 'terbuang' yang tak terdaftar di catatan sipil.

Dilain sisi, banyak bangsawan yang mulai resah dengan tindakan Baihee ini. Mereka adalah bangsawan-bangsawan yang membuka jasa persediaan budak.

Bila sumber keuangan mereka semua memilih pindah dan bekerja pada Baihee, bagaimana mereka mendapatkan calon budak lagi?

Selama ini mereka 'terlindungi' karena para manusia terlantar itu tidak benar-benar memiliki identitas. Itu sebabnya mereka membujuk agar bersedia berada di bawah naungannya. Mendapat tempat tinggal dan makan. Tapi harus siap dibeli kapan saja ketika sudah waktunya.

Baihee jelas tahu bahwa ini akan menjadi permasalahan bagi mereka. Tapi Baihee tak peduli.

Kereta kuda yang lebih besar dan mewah, berhenti tepat di depan Hongli dan Baihee. Keduanya dengan kompak dan telaten, saling menggendong masing-masing satu buah hati mereka yang tertidur pulas. Lalu segera menaiki kereta kuda mewah tersebut. Diiringi dengan banyaknya prajurit setia milik Hongli.

Xiao Yi sendiri berada di kereta lain bersama Yuan dan dua pelayan pribadi si kembar. Sedangkan untuk Chen, Jun, dan Kai, mereka menaiki kuda mereka masing-masing dan berjalan di belakang kereta kuda sang majikan.

Keadaan di dalam kereta Hongli dan Baihee sangat damai. Baihee terus tersenyum senang sembari menatap putranya yang tertidur lelap di pangkuannya. Hongli turut tersenyum ketika melihat Baihee yang tampak bahagia.

Melihat betapa Baihee dengan lembut menepuk lembut paha berlemak Wei Long. Hongli tergerak untuk melakukan hal serupa pada putrinya yang juga tertidur lelap di pangkuannya.

Kini tatapan Hongli beralih pada wajah cantik dan imut bayi kecilnya. Meski Hongli bukanlah ayah kandung si kembar. Tapi sungguh, sangat sulit untuk tidak mengasihi Wei Long dan Nan Fei.

Kehadiran Baihee dan si kembar, membuat Hongli selalu merasa utuh dan hangat di dalam hatinya.

Hongli juga tersentuh karena bayi kembarnya bahkan menggunakan sihir tinggi yang seharusnya belum mampu anak bayi lakukan, demi merubah fisik manusianya menjadi mirip dengannya. Hal ini lah yang membuat keduanya lebih sering tidur.

Bagi manusia normal, bayi yang sering tidur adalah hal yang sangat biasa. Hanya saja itu berbeda karena Wei Long dan Nan Fei bukan bayi manusia pada umumnya. Mereka keturunan murni sang Naga legendaris.

Pipi bulat Nan Fei dan mulutnya yang menganga saat tidur, membuat Hongli terkekeh kecil. Putrinya sangat menggemaskan.

Dulu Hongli tak pernah percaya ketika ada seorang ayah atau ibu yang lelah bekerja, seketika segar bugar hanya melihat anak mereka sendiri.

Tapi kini Hongli mempercayainya seribu persen. Karena faktanya, setiap Hongli lelah dan ketika melihat wajah bahagia dan damai putra putrinya, rasa lelah itu seolah meluap tak bersisa.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang