"Sebenarnya kau itu siapa?" Baihee menatap malas pada sosok yang asap yang menggumpal itu. "Kau tahu? Tampilan asap hitammu itu seperti sebuah polusi udara yang telah begitu tercemar."
Sosok asap hitam itu mendelik tak suka dengan ucapan Baihee. "Kau adalah orang pertama yang mengatakan itu, disaat semua orang menganggapku begitu misterius."
Baihee mengendik bahunya acuh tak acuh. Karena merasa tak terancam, kini Baihee meletakkan kembali guci yang dipegangnya itu.
"Padahal aku ingin membantumu untuk memberikan solusi atas kehamilanmu itu. Tapi karena kau cukup menyebalkan jadi aku urungkan niatku saja." Saat asap hitam itu ingin pergi, Baihee langsung mencegahnya.
"Eh maafkan aku, kau sudah berbaik hati sampai menerobos kemari masa pulang begitu saja. Ayo, katakan padaku, apa solusinya?" bujuk Baihee dengan cengiran polosnya.
"Hah~ karena aku sedang berbaik hati. Akan ku beritahu. Kau bisa membuat ramuan pembeku makhluk dalam kurun waktu tertentu. Itu sama sekali tidak membahayakan janinmu, justru dengan ramuan itu, mereka akan kuat ketika lahir. Karena membekukan, itu sama seperti berkultivasi."
Mata Baihee menatap asap itu dengan sangsi. "Janinku bahkan belum mampu berpikir, bagaimana dirinya ber kultivasi?"
"Itu reaksi alami ketika menggunakan ramuan pembeku."
Baihee mengangguk saja, meskipun tidak menangkap teori dasar ilmiahnya.
"Bukankah kau bukan dari dunia ini? setauku di duniamu ada semacam pembekuan sel telur, bukan? Sistemnya hampir sama seperti itu. Hanya saja, bila di duniamu itu menggunakan sesuatu yang disebutkan dengan nama teknologi. Maka disini menggunakan ramuan berbumbu sihir."
Mata Baihee seketika membulat. Mengapa makhluk jadi-jadian itu mengetahui bahwa dirinya bukanlah dari dunia ini? Apa makhluk berasap itu mampu membaca pikirannya?
Kekehan ledekkan terdengar dari pihak asap itu. "Hei, nak. Usiaku bahkan lebih tua dari nenek moyangmu. Kemampuanku memang tidak sekuat dari pemilik inti nagamu namun aku jauh lebih kuat dibandingkan dirimu yang manusia biasa tapi beruntung mendapatkan inti naga. Aku dapat dengan jelas melihat jiwamu. Aku bahkan mengetahui kehidupanmu di duniamu itu, karena itu kemampuanku, melihat memori hidup manusia."
Baihee terdiam sesaat sebelum dengan perlahan dirinya bergerak maju dengan mata memicing pada sosok asap hitam. "Hmmm, sepertinya aku tahu siapa dirimu."
"Oh ya? Lantas, siapa aku?"
Baihee tersenyum kecil karena dirinya yakin dengan terkaannya. Dirinya ini bukan manusia bodoh. Ingatannya pun cukup baik, oleh sebab itu dirinya bisa menjadi dokter, meski dokter kecantikan."Kau pasti si legendaris mythic, Kura-kura hitam, kan? Sosok yang tiba-tiba menghilang dari sejarah secara misterius."
Tawa kencang terkuar di dalam kamar Baihee. Asap hitam itu kini dengan perlahan merubah sosok nya menjadi seorang pria yang sangat tampan. Ya! Baihee akui bahwa dia sangat tampan bahkan suaminya sendiri kalah. Sosok itu tampak begitu tak manusiawi. "Kau cukup pintar menebak ternyata. Tak salah Qing Long memilihmu."
Baihee memberikan gesture tangan untuk mempersilahkan asap hitam yang kini menjadi pria tampan untuk duduk. Tentu saja di turuti pria itu. "Siapa Qing Long?" tanya Baihee karena merasa asing dengan nama itu.
Pria itu tertawa. "Astaga! Kau mengandung anaknya namun kau tak tahu nama dari ayah anak-anakmu, sendiri?"
Baihee mengendikkan bahu. "Seperti yang kau tahu bahwa aku masuk ketika sudah hamil dan dia pun sudah tiada. Dia hanya menitip pesan untuk menjaga anak-anaknya tanpa memberitahu lebih jelas siapa namanya. Seekor naga, hanya itu yang ku tahu. Aku mencoba mencari identitas jelasnya di buku perpustakaan alamku, namun semua sia-sia. Dalam buku itu, tidak menjelaskan siapa namanya maupun nama kalian semua. Hanya sedikit menjelaskan perihal empat symbol binatang mythic legends. Itu saja."
Pria itu mengangguk. "Ya, lagipula untuk apa manusia tahu bahwa kami pun bisa berubah menjadi manusia. Jadi, tak penting mereka mengetahui nama kami. Itu sebabnya di buku sejarah tak dituliskan. Yang tahu nama kami, hanyalah keturunan kami saja."
Baihee, "sebentar. Aku pamit ke gua dimensi ku terlebih dahulu untuk menyajikanmu minuman. Bila aku meminta pada pelayan disini, yang ada rumor miring justru akan beredar karena membiarkan seorang pria dewasa berada di kamar perempuan bersuami."
Pria itu tersenyum tipis. "Tidak perlu repot..." lalu pria itu mengibaskan tangannya sehingga muncul teko teh dan dua cangkir di hadapan mereka. "...aku sudah menyiapkannya sendiri. Silahkan temani aku minum."
Dengan cekatan, Baihee mengambil alih teko dan menuangkannya pada cangkir milik pria itu dan miliknya. "Jadi, mungkin sekarang aku bisa mengetahui lebih jelas perihal namamu atau bila kau bersedia, ceritakan juga perihal empat sekawan kalian?"
"Karena kau dan suamimu sudah menjadi bagian dari kami, maka akan ku ceritakan." Jawab pria itu. Membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman lalu mulai menerawang dengan hidupnya dahulu kala.
"Aku bernama Xuan Wu. Dan aku merupakan salah satu dari binatang kuno yang kalian sebut dengan mythic legend. Sesungguhnya kami adalah kiriman dewa untuk menjaga kelangsungan hidup alam semesta ini. kami berempat dijuluki oleh para dewa dengan sebutan empat rasi bintang. Oh iya. Perkenalkan para saudaraku terlebih dahulu. Sang naga yang menjadi ayah dari anakmu itu bernama Qing Long. Phoenix yang tak lain pula adalah darah suamimu, bernama Zhu Que. Lalu yang menjadi darah keluargamu, si harimau putih, dia bernama Bai Hu. Kami diberi tugas untuk menjaga masing-masing wilayah, dengan Qing Long berkuasa di daerah Timur, Zhu Que di Selatan, Bai Hu di Barat, dan aku di Utara..."
Menyesap sedikit tehnya sebelum kembali melanjutkan. "...mulanya kami berhasil mengendalikan semuanya dalam damai namun sikap serakah manusia, merusak segalanya. Kau pasti tahu bahwa Qing Long memiliki mata air pusakanya, yang kau beri nama danau abadi. Lalu Zhu Que juga memiliki air mata Phoenix. Manusia yang serakah, menginginkan ke abadian nyata. Dengan danau abadi, mereka awet muda. Dan dengan air mata Phoenix, mereka terhindar dari segala macam penyakit. Kombinasi yang sempurna untuk hidup abadi terealisasi. Beruntung bagi Qing Long, karena dirinya paling kuat dan agung di antara kami, sehingga dirinya mampu membuat dimensinya sendiri dan menyembunyikan danau abadi di dalam sana. Berbeda dengan Zhu Que. Bagaimanapun dirinya adalah betina dan di hadapi dengan ribuan orang yang menyergapnya dan hendak mencelakakan buah hatinya bersama pejantannya. Hanya penyegelan yang dapat dirinya lakukan, itupun mengorbankan nyawanya sendiri."
Alis Baihee bertaut. "Tunggu! Tapi kemarin aku kesana bersama Hongli dan dia bisa memasukkan air mata Phoenix itu ke dalam dimensinya."
Xuan Wu menyentil kening Baihee. "Bedakan kekuatan pejantan dan betina."
Bibir Baihee mengerucut kesal. "Suamiku adalah pria. Bukan pejantan. Kesannya seperti binatang saja."
Xuan Wu mengendikkan bahunya acuh tak acuh. "Bagiku sama saja. Bukankah kebanyakkan manusia bahkan bersikap melebihi dari binatang itu sendiri?"
Skakmat
Baihee bungkam karena dia cukup menyetujui persepsi itu. Bukan merendahkan kaum manusia namun sifat naluri manusia terkadang bahkan mampu melebihi kejamnya seekor binatang. Percayalah. Itu benar adanya.
"Apalagi hormon seksualnya yang selalu ada setiap saat. Meliar seperti binatang. Padahal binatang saja hanya musim kawinnya saja." Lanjut Xuan Wu dengan nada santainya, membuat Baihee ingin melempar cangkir ke wajahnya.
To Be Continued
***
Holaaa,
Aku rada kepo, menurut kalian, rate ceritaku yang ini itu berapa sih? kalau dari 1/10, ini di angka berapa?
Oh dari pembaca disini, ada yang baca ceritaku yang 'Witchy' juga? menurut kalian seruan mana sama JOH ini?
Kalian lebih menanti update yang mana? O_O
***
fyi only : di KaryaKarsa, JOH udah chapter 56 yaw >_<

KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Her
FantasyMayleen, seorang dokter kecantikan tradisional yang ber transmigrasi ke seorang perempuan jaman kuno yang diperkosa oleh jelmaan naga. Langsung di baca aja beberapa part, bila menarik silahkan lanjut, bila tidak menarik, hapuslah dari perpustakaanm...