S2 - Part 50

4.8K 788 29
                                    

Ketika rombongan Hongli dan Baihee tiba di dermaga. Mereka secara bergantian menggunakan kapal untuk berlabuh di Dreamland.

Maklumlah, di masa ini, belum ada kapal besar yang tersedia, hanya untuk menyebrangi perairan yang terbilang kecil.

Sebelumnya, Xiao Yi sempat bertanya pada Baihee, mengapa kepindahan mereka tidak menunggu jembatan selesai dibuat saja?

Namun jawaban Baihee justru membingungkan Xiao Yi.

Baihee menjawab bahwa jembatan itu sebenarnya sudah jadi hanya saja tidak diturunkan talinya.

Baihee memang merancang jembatan yang dapat diangkat dan diturunkan menggunakan tali besi. Hal ini terjadi akibat inspirasi Baihee pada drama kolosal yang masih banyak kaum barbarian. Hingga setiap wilayah pasti membuat jembatan angkut yang hanya akan diturunkan bila sudah mendapatkan izin. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyerangan dadakan melalui jalur darat.

Bagaimanapun jalur darat adalah yang paling mudah dibandingkan jalur perairan dan udara.

Sudah Baihee katakan bahwa Baihee akan memastikan pulaunya ini aman. Baihee bahkan sudah 'memerintahkan' air laut diluar perbatasan lumpur, untuk menyapu manusia-manusia yang mencoba menerobos.

Dan bila kemampuan manusia itu luar biasa hingga berhasil melewati gelombang air lautnya. Maka pertahanan keduanya adalah lumpur pelebur.

Bila ternyata ada manusia sakti yang berhasil melewati lumpur pun, Baihee memastikan bahwa gerbang masuk Dreamland telah diberi rune sihir tertinggi, dimana yang dapat lolos hanyalah yang sudah 'terikat' dengan Dreamland. Kecuali pada waktu khusus dimana Baihee akan membuka gerbang utama di bagian barat, untuk para turis yang ingin berkunjung.

Ingat bukan, bagian barat memang di perkhususkan untuk pusat ekonomi dimana siklus jual beli akan banyak terjadi disana.

Dan untuk saat ini, Baihee belum mengizinkan menurunkan jembatan karena dari 'air', Baihee mengetahui bahwa ada banyak orang yang berusaha menyusup. Baihee hanya ingin menunjukan betapa kokohnya negara miliknya. Bahkan semutpun tak dapat masuk bila Baihee tak mengizinkannya.

Baihee sendiri bukannya tak tahu bahwa ada diantara para prajurit dan pelayan di rombongannya itu, terdapat tiga penyusup. Tapi Baihee tak mempermasalahkannya. Toh penyusup itu tidak akan bisa apa-apa ketika sudah tiba di gerbangnya.

Baihee justru akan menggunakan mereka sebagai media mulut untuk mewartakan bahwa Dreamland nya tidak semudah itu di akal buluskan.

Hongli hampir saja mengeksekusi penyusup itu namun Baihee segera menjelaskan rencananya dan pada akhirnya, Hongli memilih bertelepati pada seluruh ksatria bayangannya untuk mewaspadai tiga orang penyusup tersebut.

"Tenanglah. Mereka tak akan mampu melakukan apapun. Mereka bahkan terlalu bodoh untuk menganggap bahwa para prajurit dan pelayan yang kita bawa saat ini, tidak saling mengenal satu sama lain." Baihee berusaha menenangkan suaminya yang terlihat begitu tegang.

Memang benar apa kata Baihee. Seluruh prajurit dan pelayan yang mereka pilih untuk ikut berpindah ke tempat tinggal barunya, bukanlah sembarang pekerja.

Mereka adalah orang-orang yang sudah bersumpah darah dan tentunya telah di informasikan berbagai hal perihal wilayah baru mereka nantinya.

Dan selama pengedukasian itu, tentu satu dengan yang lainnya menjadi saling mengenal.

Mereka bahkan sangat sadar pada penyusup yang tiba-tiba berpura-pura menjadi bagian dari rombongan. Namun mereka diam dan berpura-pura tidak tahu karena mereka yakin bahwa majikan mereka pasti tidak lalai untuk merasakan kehadiran orang asing. Dan ketika majikan mereka saja diam, pastilah majikan mereka memiliki pemikiran dan rencananya sendiri.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang