Sekitar puluhan alat besar, mulai diangkut menuju kaki Gunung Putih. Selama alat-alat itu dipindahkan dan mulai diatur tata letaknya, Baihee senantiasa mengawasi agar tak terjadi kesalahan.
Baihee tidak sendirian. Dirinya ditemani oleh Jia Zhen, yang tak lain adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Wigon. Lalu ada Xue Min, pangeran ketiga yang sudah beberapa kali Baihee kenali. Dan tentunya dengan ketiga ksatria pribadinya.
Berhubung Baihee bekerja di wilayah belerang. Putra putri kembarnya, Baihee serahkan pada pengawasan Hongli. Mereka masih begitu kecil untuk berada disekitar area pertambangan, yang tentu akan menimbulkan polusi.
"Sebenarnya untuk apa alat-alat besar ini? Bukankah kita hanya perlu mengatasi kabah air diatas gunung sana?" Xue Min sudah tak sabar untuk bertanya. Dirinya tahu bahwa sang kakak pasti juga penasaran, hanya saja Jia Zhen lebih kepada tipe pengamat. Dirinya adalah sosok yang sabar. Berbeda dengan Xue Min.
Baihee melirik kecil sebelum akhirnya memberikan senyuman profesionalnya. "Tidak. Danau belerang itu tidak akan kita apa-apa kan."
Mata Xue Min melotot terkejut. Begitupun dengan Jia Zhen. Tapi Jia Zhen berusaha mengontrol ekspresinya, sembari menunggu penjelasan Baihee. "Jangan bercanda. Kau ini diminta untuk menyelesaikan masalah air itu. Kenapa justru kau bilang tidak akan kau apa-apakan. Tunggu..." Lalu Xue Min menatap horror Baihee. "... kau tidak berniat menghancurkan seluruh Gunung Putih dengan alat-alat besarmu ini, kan? Apa ini sebabnya kau meminta Kekaisaran Wigon untuk memindahkan penduduk terdekat?"
Baihee rasanya ingin memutar bola matanya malas. "Tentu tidak, Pangeran. Alat-alat ini adalah untuk menambang dan mengolah. Perihal penduduk, saya hanya meminta mereka sedikit bergeser untuk memberikan jarak agar alat-alat saya dapat beroperasi dengan baik dan tentunya tak mengganggu kenyamanan hidup penduduk."
"Bergeser. Bergeser. Kau pikir rumah itu seperti sebuah kantung kain yang dapat kau bawa dan pindahkan semudah itu, sesuka hati?" Dengus Xue Min dengan mulut ringannya.
Baihee menatap jengah pada Xue Min. "Ya memang mudah, karena rumah-rumah yang dibangun disekitar kaki Gunung Putih ini, hanya terbuat dari anyaman bamboo dan jerami sebagai atapnya. Lain cerita bila rumah-rumah mereka terbuat dari kayu jati atau mungkin beton..."
"... Bukan bermaksud merendahkan. Tapi, bila mereka tidak pindah, rumah mereka sendiri akan terus goyang dan berguncang hebat ketika mesin-mesinku dijalankan. Mereka akan terganggu dengan aktivitas pertambangan. Menambang belerang ini, tidak jauh berbeda dengan menambang emas. Tentu Pangeran sudah tahu seberapa bisingnya ketika orang-orang mulai membongkar dan menggali tanah atau batuan, hanya untuk sebongkah emas, bukan? Nah, ini juga sama." Jelas Baihee panjang lebar.
Xue Min menghela nafas panjang. "Daritadi kau selalu mengatakan tambang. Bukankah Gunung Putih ini hanya ada kabah air di atas sana?"
Baihee menggeleng. "Air yang Pangeran maksud adalah air campuran belerang. Lalu, darimana belerang itu berasal kalau bukan dari sumber utamanya? Dan sumber utama itulah yang akan kita tambang."
"Ekhem, sudahlah Xue Min, kita perhatikan saja. Jangan terlalu banyak bicara yang jatuhnya akan menunda kegiatan." Tegur Jia Zhen.
Bila Pangeran Mahkota sudah bersuara. Tidak mungkin Xue Min membantah. Dirinya sangat menghormati Jia Zhen.
Baihee tersenyum puas. "Sebelumnya, saya akan menjelaskan sedikit dengan segala peralatan ini. Beberapa peralatan itu mirip dengan milik saya untuk mengolah tambang emas. Tapi banyak juga peralatan yang berbeda, karena proses mengolah belerang dan emas, tentu berbeda..."
"... Alat yang berbentuk spiral dengan ujung runcing itu, disebut dengan mesin bor. Alat ini berfungsi untuk menggali lebih cepat, daripada menggunakan cara tradisional, dimana pekerja menggunakan palu dan paku. Tentu mesin bor ini akan lebih efisien karena tidak membuat tenaga pekerjanya terkuras habis. Lagi, hemat waktu adalah yang terpenting..."
"... Tapi mesin bor ini juga perlu kehati-hatian dalam penggunaannya. Batuan atau tanah padat yang kita coba gali, haruslah yang bukan menjadi titik pusat keretakkan. Bisa bahaya bila mereka mengebor area yang salah, tambang bisa saja runtuh dan menimbun mereka semua. Dan saya menyarankan untuk para pemilik elemen tanah lah yang melakukan pekerjaan pengeboran ini. Karena mereka lebih sensitif terhadap kepadatan tanah dan batuan."
Baihee langsung menyarankan para pemilik elemen tanah, karena di dunia ini belum diajari pembelajaran geologi dan fisika. Dimana diperlukan pengukuran koordinat yang akurat dalam melakukan pengeboran pada gua di dalam gunung maupun bebatuan lainnya. Karena bila salah, akibatnya akan fatal.
Lokasi pengeboran bisa saja runtuh akibat retakkan. Atau paling mengerikan, ketika para pelaku pengeboran, terlalu dalam menggali. Bisa-bisa unsur kimia tersembunyi pada inti bumi, pun akan mencuat keluar.
Masih dapat disyukuri bila unsur kimia itu memang bermanfaat seperti minyak. Lalu bagaimana bila lumpur panas?
Semesta beserta isinya ini mencakupi jutaan senyawa kimia. Ada yang baik dan yang buruk. Meski dikategorikan 'buruk'. Alam tetap membutuhkannya untuk menjaga keseimbangan.
Dalam aksi penggalian tambang. Di jaman modern telah mengikutsertakan para insinyur untuk dapat menafsirkan dan memperhitungkan data geologi dengan tepat dan akurat, sekaligus memastikan titik koordinat yang tepat, agar tidak merusak,
Selain insinyur, diperlukan juga seorang engineer , mereka bertugas untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan masih dalam performa yang baik dan tidak membahayakan.
Tentunya masih banyak lain tanggung jawab keduanya.
Bukan seperti bayangan orang awam yang mengira hanya asal menggali dan terus menggali.
Tapi di masa ini, Baihee hanya dapat mengandalkan para pemilik elemen tanah. Mereka diberkati dengan insting kuat bila menyangkut dengan bakatnya, alias tanah.
Tanah sendiri merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan dan menyediakan unsur hara dan air.
Itu sebabnya, para pemilik elemen tanah ini akan cocok dalam mengambil alih tanggung jawab insiyur dalam menganalisa geologi sekaligus sebagai eksekutornya.
Kapan lagi, memiliki sumber daya manusia yang multifungsi seperti dunia ini?
Di dunia modern, semua sudah terlalu terpisah-pisah dengan kategori pendidikannya masing-masing.
Hampir mustahil melihat seorang insinyur ikut menggali tambang, bukan? Dalam menggali pun bahkan memiliki gaya teknik yang mungkin tidak diketahui seorang insinyur.
Dan untuk tugas Engineer, Baihee akan menggunakan jasa para pemilik elemen logam.
Bukankah sempurna?
"Lalu untuk alat yang memiliki roda itu, kita sebut saja dengan kereta barang. Tugas kereta barang adalah mengoper hasil tambang kebawah sini. Setelah kosong, pekerja dapat menarik tuas agar kereta barang dapat naik kembali. Hal ini dilakukan untuk menghemat tenaga dan waktu. Tidak efisien bila meminta penggali terus bolak – balik dari area tambang diatas sana, kebawah sini. Bisa-bisa usia mereka terpotong setengahnya karena kelelahan..."
"... Lalu hasil tambang yang sudah berada di bawah sini akan dimasukkan ke dalam alat besar itu. Sebut saja dengan mesin penggiling. Seperti namanya, alat itu berguna untuk menggiling belerang padat dan kasar, agar menjadi butiran halus, yang akan kita sebut sebagai bubuk belerang. Bila sudah berbentuk bubuk, kita dapat mengolahnya menjadi apapun yang kita inginkan dengan mudah."
Jia Zhen terdiam mencerna, sedangkan Xue Min menggaruk kepalanya. "Sebenarnya apa hubungannya tambang belerang ini dengan masalah keracunan di Gunung Putih karena kabah air di atas sana?"
Kalimat Xue Min, berhasil membuat Baihee, Jia Zhen, dan bahkan ketiga ksatria pribadi Baihee, mendatarkan wajahnya.
Tampaknya, Xue Min tidak berguna berada disini.
To Be Continued
***
Dapet gak bayangannya kaya apa?
Sebenernya alurku ini mudah dipahami gak? atau kalian ngerasa rumit akan sesuatu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Her
FantastikMayleen, seorang dokter kecantikan tradisional yang ber transmigrasi ke seorang perempuan jaman kuno yang diperkosa oleh jelmaan naga. Langsung di baca aja beberapa part, bila menarik silahkan lanjut, bila tidak menarik, hapuslah dari perpustakaanm...