S2 - Part 37

5.9K 863 47
                                    

Meski tampak seperti Baihee adalah wanita matrealistis, namun Xuan Wu sangat mengerti bahwa ada kebaikkan dan hati suci yang terpendam dan tak ingin orang lain ketahui di dalam diri Baihee.

Bila tidak, Baihee tidak akan mau repot menampung banyak orang 'terbuang' dan membiarkan mereka masuk ke dalam 'rumah' nya.

Baihee hanyalah salah satu manusia yang tidak suka kebaikkannya diperlihatkan secara nyata.

Hal itulah yang membuat Xuan Wu semakin menaruh rasa hormat pada Baihee.

Jarang ada manusia yang mampu membuat makhluk legenda seperti Xuan Wu, menyanjung manusia. Bahkan sekalipun itu pada wilayah kekuasaannya. Kerajaan Turt.

Karena mengerti akan tujuan Baihee. Xuan Wu pun akhirnya dengan sengaja memberikan sebuah tambang permata sihir terbesar ketiga, sesuai janjinya. Namun telah diberikan berkat oleh Xuan Wu agar tambang itu tak akan pernah habis hingga pulau Feng Huang yang kini berubah nama menjadi Negara Dreamland itu lenyap dari peradaban.

Tidak. Bukan hanya lenyap dari peradaban. Melainkan, bila pemimpin Negara bukan lagi keturunan Baihee, maka tambang permata itu akan segera habis.

Hal ini dilakukan karena yang Xuan Wu percayai adalah Baihee dan keturunannya.

Xuan Wu tidak ingin bila kelak ketika jaman telah berganti dan manusia tamak yang menguasai tambang permata sihir unlimited itu, dunia akan dapat kacau dibuatnya.

Tapi, meski begitu mempercayai Baihee dan keturunannya. Xuan Wu juga mengaktifkan sebuah sihir kuno yang hanya para makhluk legenda yang mengetahuinya.

Sihir kuno yang menekankan pada sebuah perjanjian.

Bilamana hasil tambang digunakan untuk suatu kejahatan. Maka dimanapun permata sihir telah tersebar, detik itu pula akan melebur menjadi debu.

Xuan Wu hanya mengantisipasi. Meski saat ini Baihee adalah orang baik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa hati manusia dapat berubah. Xuan Wu hanya mencegah resiko terburuk itu.

Selama Baihee dan keturunannya menggunakan hasil tambang untuk hal baik. Maka mereka akan sejahtera. Bila tidak, maka semua permata akan lebur. Dan Xuan Wu tidak akan mengatakan kebenaran ini pada Baihee. Biarlah hati Baihee yang menentukan keberuntungan wanita itu.

Setelah melunaskan janjinya dengan melindungi pulau dengan lumpurnya dan bahkan membangun tambang permata sihir di wilayah Minings. Xuan Wu langsung berteleportasi menuju kediaman Hongli dan Baihee.

Ya, Baihee sudah meninggalkannya sendiri untuk 'bekerja' karena memang harus memberikan makan kedua buah hatinya.


***

"Nyonya, ada surat resmi dari Kekaisaran Wigon, Nyonya." Xiao Yi datang dengan memberikan sebuah surat yang ber stempel kan lambang mahkota dengan Naga melilit mahkota tersebut, lambang itu adalah simbol Kekaisaran Wigon.

Baihee yang tengah membaca laporan keuangan bisnis-bisnisnya pun mendongak dan tersenyum ramah pada Xiao Yi. "Kemarikan."

Baihee dengan sikap rendah hatinya, tak pernah berubah. Membuat semua pekerja nyaman dan merasa begitu dihargai. Begitupun dengan Xiao Yi. Tak henti-hentinya dirinya selalu mengucap syukur kepada Dewa karena telah membiarkan dirinya berdiri di sisi sosok cantik bak malaikat seperti Baihee.

Dengan cepat, Xiao Yi mendekati meja kerja Baihee. Tapi bukannya memberikan surat, Xiao Yi justru mengambil sebuah pisau tipis yang Baihee sebut dengan Cutter dan menyayat tipis amplop surat tersebut. "Biar saya bantu bukakan."

Baihee hanya tersenyum melihat itu.

Untuk beberapa orang, mungkin menganggap sikap Xiao Yi itu terlalu lancang. Bagaimanapun sebuah surat resmi, hanya orang yang bersangkutan lah yang boleh membukanya.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang