S2 - Part 10

6.7K 901 70
                                    

Sudah lama Baihee tak berendam di dalam danau abadinya. Karena dirinya yang sibuk mengurus bisnis, pembangunan pulau, dan juga pekerjaannya sebagai seorang Putri Mahkota untuk mengatur wilayah perbatasan Hegon. Jadi saja Baihee jarang mengunjungi gua dimensinya.

Dan kini, akhirnya Baihee dapat merasakan kenyamanan dimana kulitnya yang sepertinya mulai kusam karena dampak stress dan kurang tidur, kini kembali pulih seperti awal.

Sebenarnya, pekerjaannya sebagai Putri Mahkota telah tersortir begitu banyak, hingga hanya mengurus wilayah yang memang menjadi tanggung jawab sang suami sebelum menjadi Putra Mahkota.

Lalu siapa yang mengerjakannya? Oh, Hongli meminta salah seorang kepercayaannya untuk mengerjakan itu. Tentunya dengan bayaran yang sepadan sehingga orang itu pun senang hati mengerjakannya.

Namun berkat ambisi Baihee sendiri perihal bisnis dan pembangunan, membuatnya harus membagi waktu, bahkan memforsir cukup banyak, demi menuntaskannya dengan cepat. Berakhir dengan kurangnya tidur hingga membuat goresan lucu mata panda di kantung matanya.

Berenang pelan karena perutnya yang besar. Baihee tampak berbinar karena crystal lotus di dalam danau seolah makin banyak. Luar biasa memang. Kelak keturunannya akan menikmati ini semua.

Baihee sebenarnya ingin sekali melihat sampai dimana batas ruang dimensi ini. namun seolah tak ada habisnya. Baihee menyerah mencari tahu dan mengambil kesimpulan bahwa gua dimensi milik sang naga ini tidaklah berbatas.

Andai ini dapat dimasukki banyak orang. Pasti sudah mampu membangun banyak Kekaisaran? Entahlah.

Intinya Baihee jadi tak khawatir ketika ingin menggunakan lahan di gua dimensi itu.

Puas berenang. Baihee bangkit dan mengambil kain tebal yang dijadikan handuk lalu hanya melilitkannya di tubuh ala perempuan modern. Tak ada siapapun disini jadi Baihee tak perlu waspada.

Kaki jenjang dan putihnya kini terus berjalan menuju perpustakan alam. Sembari berjalan, mata Baihee tak hentinya menatap keindahan bunga dan suburnya seluruh tanaman. Ah, begini saja sudah menenangkan pikirannya.

Mata Baihee kembali meliar dan mendapati masih banyak tanah kosong dan sangat luas seperti padang rumput untuk bermain golf. Andai saja Baihee memiliki sihir elemen tanah atau logam, mungkin Baihee sudah membangun sesuatu seperti villa atau istana, boleh juga.

Sayangnya, Baihee tak memiliki bakat sihir itu sehingga hanya dapat bersyukur dengan apa yang telah sang naga buat disini. Kecuali menanam. Tapi apalagi yang perlu Baihee tanam ketika semua macam tanaman yang Baihee ketahui telah ada disini.

Ingat bukan? Gua dimensi milik naga ini adalah surganya tanaman obat maupun racun. Dan seolah abadi, setiap Baihee mencabutnya, maka dalam sekian waktu, tanaman itu akan tumbuh kembali, padahal Baihee tidak menaburkan benih tanaman itu.

Keanehan apapun itu, selama menguntungkan Baihee, Baihee sangat puas dengan itu.

Segala macam tanaman ada di gua ini. dari yang Baihee kenali sampai yang masih asing untuknya. Baihee masih harus banyak membaca buku perihal seluruh jenis tanaman untuk mengetahui manfaatnya.

Kini matanya tertarik pada pohon emas yang mulai tumbuh setinggi tiga meter. Mata Baihee sungguh berbinar melihat itu. Bahkan daun emasnya semakin banyak. Pohon emas ini hanya akan digunakan ketika dirinya benar-benar kesulitan meski menurut prediksinya, seharusnya itu tak mungkin menimbang kekayaannya saat ini, terlebih harta milik Hongli.

Meski bukan Baihee yang akan menikmatinya, keturunannya mungkin akan membutuhkannya suatu hari nanti.

Kini akhirnya Baihee tiba juga di perpustakaan alamnya. Tangan lentiknya mencoba mencari buku yang menarik dan belum di bacanya.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang