Part 46

9.5K 1.5K 99
                                    

Genap 2 hari, Hongli harus menumpas pemberontak tanpa bisa meluangkan waktunya untuk pulang karena perlu membuat laporan untuk diserahkan ke istana. Dan selama itu, Baihee menggunakan waktunya untuk meminta tukang kayu untuk membuat banyak cetakan yang akan digunakan Baihee untuk mencetak seluruh sabunnya.

Baihee memang telah merilis sabun dan shampoo dalam bentuk cair namun dirinya juga ingin membuat dalam bentuk batang. Hanya sebagai variasi saja sebenarnya. Ah tidak, sabun batang cenderung lebih membuat aroma menjadi tahan lama karena komponennya sendiri lebih tebal dan padat.

Bila di dunia modern, seharusnya tipe sabun yang eksis itu batang dulu baru cair. Di dimensi ini, Baihee membuatnya terbalik.

Mata Baihee terus menatap puas pada cetakan bentuk bunga yang di pahat oleh tukang kayu. Dirinya menjadi tidak sabar untuk mencoba membuatnya.

Selain sabun, cetakan kayu ini dapat dirinya gunakan untuk mencetak bath salt juga. Baihee perhatikan, berendamnya orang pada jaman ini hanyalah mengandalkan kelopak mawar. Untuk itulah, dirinya akan membuat gebrakan baru dengan adanya bath salt yang memang dilarutkan pada air berendam. Selain harum, manfaat dari bath salt sendiri begitu banyak, Baihee akan membuat bath salt nya menjadi penakluk bangsawan perempuan.

Mengapa bangsawan? Karena yang dapat memiliki rendaman pemandian atau bahasa modern nya itu bathtub, hanyalah para masyarakat kelas menengah ke atas. Dan jajaran itu, Baihee singkat julukan menjadi bangsawan saja, sekalipun ada masyarakat kaya yang berasal dari kaum pedagang.

"Nyonya, untuk apa membuat cetakan kue?" Xiao Yi yang setia menemani nonanya menghampiri tukang kayu kenalannya, dibuat penasaran. "Apa nyonya juga ingin membuka usaha di bidang makanan, nyonya?"

Baihee tertawa kecil mendengar pertanyaan Xiao Yi yang terdengar polos itu. "Ini bukan untuk cetakan kue, melainkan cetakan sabun. Nanti pun kau akan mengetahuinya."

Xiao Yi yang tidak mengerti hanya memilih mengangguk saja karena nyonyanya telah mengatakan dirinya akan mengetahuinya, maka dipastikan Baihee akan memberitahunya cepat atau lambat.

Setelah melihat hasil cetakan yang diminta. Baihee langsung membayarnya dan meminta salah satu pengawal yang menjaganya untuk membantu mengangkut seluruh cetakan itu karena Baihee tidak bisa menyimpannya langsung ke ruang dimensi tanpa sepengetahuan orang-orang.

Ketika hendak berjalan pulang. Sebuah teriakan terdengar begitu riuh di pasar tersebut. Banyak orang yang berlarian entah karena apa. Tiga pengawal yang menjaga Baihee langsung membentuk formasi perlindungan, begitupun dengan Xiao Yi yang memasang badan untuk menutupi nyonyanya.

"Ada apa ini?" Baihee mencoba mencari jawaban namun nihil. Banyak orang yang berhamburan begitu cepat, sulit menarik mereka untuk di tanya.

Pengawal yang peka pun langsung menarik paksa seorang paruh baya yang memang kesulitan berjalan cepat. Menanyakan situasi dengan suara tegas sehingga membuat paruh baya itu cukup ketakutan.

Baihee menepuk pelan punggung pengawal itu. "Jangan bersuara keras. Cukup tanyakan dengan baik-baik." Tegur Baihee. Lalu Baihee melangkah maju untuk bertanya sendiri.

"Tuan, mohon maaf atas ketidak sopanan pengawal saya. Namun sebenarnya kami ingin bertanya perihal apa yang terjadi saat ini? Mengapa semua orang berlarian?"

Paruh baya yang berjenis kelamin laki-laki itu begitu terkejut melihat sosok Baihee yang telah penduduk Logos ketahui sebagai istri sang jendral pun membungkuk memohon maaf atas ketidak sopanannya. Namun Baihee segera menarik lembut paruh baya itu agar berdiri. Suasana saat ini tidak memungkinkan mereka untuk beramah tamah lebih lama.

"I..itu para pemberontak berada di ujung pasar dan menjarah para pedagang, nyo..nyonya." gugup pria itu lalu karena takut, dirinya langsung pergi ketika tatapan Baihee beralih pada para pengawalnya dan Xiao Yi. Baihee sendiri membiarkannya untuk pergi.

Journey of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang