Edward sedang menikmati kopi paginya di ruang rapat sampai seorang gadis tiba-tiba muncul.
"Sedang apa kamu ke sini?"
Gadis tersebut memberikan tatapan protes, "Jadi sekarang aku tidak boleh datang?"
Edward menghela nafasnya, "bukannya tidak boleh hanya saja situasinya sedang tidak baik."
"Apa kau mengalami misi yang sulit?"
Edward menatap datar gadis itu, "bisa dikatakan begitu, dan lebih baik kamu tidak perlu ke sini."
Tanpa sepengetahuan Edward dan tamunya, Ica sudah berdiri terpaku di pintu masuk ruang rapat, menyimak keributan tersebut dengan tatapan syok.
"Apa salahnya aku ke sini?" Tanya gadis itu dengan nada kesal.
"Tidak salah tapi--"
"Heh, Ica?!"
Ica sedikit terkejut karena keberadaannya disadari oleh gadis tersebut.
"Edward," gadis itu kembali menatap Edward, "bisa jelaskan apa maksudnya ini semua?"
Edward menatap Ica sejenak lalu kembali menatap gadis yang sudah memberikannya tatapan menuntut penjelasan.
"Kalian saling kenal?"
"YA!" Pekik gadis tersebut lalu melangkah ke arah Ica. "Apa yang kau lakukan di sini Angelica Wijaya?!"
Ica menatap ragu gadis dihadapannya.
"K-Kak Venus?"
"Ada apa sih?" Ico dan tim Delta lainnya baru saja tiba di ruang rapat.
Mata Venus membulat sempurna.
"Edward! Kenapa semua adikku bisa berkumpul di sini?!!"
Ico, Daffa, Daffi dan Jeff menampilkan ekspresi yang sama seperti Ica ketika melihat Venus. "Kak Venus?!!" Ucap keempatnya bersamaan.
"Jadi kalian benar saling kenal?" Tanya Edward lagi.
"Mereka adik sepupuku dan Ares!" Venus kembali memberikan tatapan menuntut penjelasan pada Edward.
Edward menghela nafasnya sedikit berat, "adik-adikmu, anggota baru di agensi ini."
Venus menatap tak percaya tim Delta dan Edward bergantian. "Jadi ini yang kamu maksud pelatihan tim baru agensi?!"
"Hm."
"Ini-- azhh!!"
"Kak!" Ica meraih tangan Venus, "jangan katakan ini pada Mama, Ica mohon!"
"Aku ngga sebodoh itu membuka rahasia kalian!" Ucap Venus masih dengan nada kesal, "hanya mungkin, Ares harus tau soal ini!"
Venus mengambil ponselnya dan mendial salah satu nomor lalu melakukan panggilan.
"Jelaskan padaku sekarang!" Tuntut Venus setelah memutuskan sambungan telepon.
Edward mengangguk lalu menyuruh semua di ruangan untuk duduk.
"Dua tahun lalu aku menyamar sebagai pegawai di kantor Papanya Venus untuk menangkap salah satu penjahat yang masuk di sana juga sebagai pegawai. Namun penyamaranku diketahui Venus, dan Venus bersedia membantuku tanpa membocorkan penyamaranku." Jelas Edward pada Ica dan yang lain.
"Sekarang jelaskan bagaimana bisa adik-adikku terlibat!" Pinta Venus.
"Oke, awalnya bigboss memilih Ica dan Ken, namun--" semua cerita keluar dari mulut Edward. Alasan Thomas memilih Ica dan Ken serta awal terbentuknya tim Delta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance