Ica masuk ke dalam kelas dan mendapati Windy sedang duduk sendiri di kursinya sambil membaca secarik kertas di tangannya.
Para cowok sedang berada di kantin seperti yang terkadang mereka lakukan sebelum bel masuk berbunyi.
"Lo baca apa Win?" Ica duduk di samping Windy menatap raut serius wajah Windy.
"Kayaknya gue ketahuan deh master."
"Hah?"
Windy menyerahkan kertas di tangannya dan Ica segera membacanya.
Kalau mau tau tentang gue, langsung tanya aja ke gue, nanti jam pulang sekolah lo bisa temui gue di belakang sekolah.
"Jadi dia liat lo ketemu sama kak Tama kemarin."
Windy mengangguk, "kemungkinan begitu. Tapi gimana dengan kak Tama ya master?"
"Lo tenang aja dia aman."
"Kenapa lo bisa yakin?"
Ica menatap Windy, "gue yakin aja, lo tenang aja soal kak Tama, gue udah atur itu. Yang penting sekarang adalah surat ini."
"Rencana kita ubah sedikit, jangan kasih tau soal ini ke yang lain dulu," Ica memelankan suaranya, "nanti gue yang ngomong ke mereka."
Windy mengangguk mengerti.
Saat jam istirahat, Ica meminta Windy untuk tetap bersama yang lain, sedangkan dirinya akan bertemu Tama.
Keduanya bertemu di luar sekolah, Ica meminjam mobil Ico untuk keluar sejenak dari sekolah. Akan bahaya jika Ica meminta bertemu di sekolah, Rezka pasti akan mengawasinya serta Tama.
Ica memarkirkan mobilnya di dekat sebuah taman yang diminta Tama sebagai tempat bertemu.
Tidak perlu waktu lama untuk Ica menemukan Tama yang sedang duduk di salah satu bangku panjang.
"Kakak yakin di sini aman?" Tanya Ica begitu duduk di samping Tama.
Tama mengangguk, "kamu tenang aja, jadi sepertinya aku ketahuan ya?"
"Iya kak, sepertinya begitu. Makanya Ica mau kakak melakukan sesuatu saat ini."
"Sesuatu?"
Ica mengangguk, "agar kakak tidak sampai terlibat, jadi Ica udah ada rencana untuk kakak."
"Apa itu?"
"Kak."
Tama dan Ica menoleh bersamaan, "tepat waktu Jeff." Ica tersenyum kecil.
"Aku harus cari alasan dulu tadi biar kak Ken dan yang lain ngga curiga, soalnya waktu mau ke parkiran malah ketemu mereka."
"Bagus bagus, jadi rencana selanjutnya kakak serahin ke kamu ya Jeff."
Jeff mengangguk paham, "oke kak."
👊👊👊
Sebelum jam istirahat berakhir, Ica sudah kembali ke kelas.
"Master." Windy yang baru tiba di kelas langsung mendekat saat melihat Ica.
"Lo dari mana tadi?" Tanya Daffa yang berdiri di samping Windy.
"Ada keperluan sedikit, nanti ya gue bakal jelasin ke kalian."
"Udahlah," Ken duduk di samping Ica, "kalian kayak ngga tau Ica aja, kalo sekarang mah ngga mungkin dia akan cerita."
"Bener tuh." Sahut Ico yang lewat di samping Ica.
"Itu pada tau." Cibir Ica.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance