Phyton terlihat tenang di tempatnya meski hampir satu jam beradu fisik dengan Ica, namun Ica sudah terlihat kehabisan nafas.
"Mau menyerah nona?" Phyton memberikan senyum mengejek.
"Tidak akan!" Ica kembali berlari dan menghajar Phyton, namun lagi-lagi setiap serangan Ica selalu berhasil ditangkis. Phyton lebih banyak melakukan pertahanan dari pada serangan balasan.
Melihat lawannya mulai kehabisan tenaga, Phyton segera melayangkan tinjunya tepat dibagian ulu hati Ica membuat gadis itu tersungkur. Itulah pukulan pertama Phyton yang berhasil mengenai Ica.
Alex masih bertarung dengan Eric, berbeda dengan Ica dan Phyton, Alex dan Eric sudah saling memberikan pukulan, terlihat wajah mereka yang memar di beberapa bagian.
Ica masih belum beranjak dari tempatnya, serangan yang diberikan Phyton padanya cukup membuatnya merasakan nyeri yang hebat.
Phyton berjalan mendekati Ica.
"Aarggh!" Ica memekik kesakitan saat Phyton dengan sengaja menendang bagian yang tadi diserangnya membuat rasa nyeri itu semakin besar.
Phyton mencengkram rambut Ica dan membuat wajah Ica yang meringis menahan sakit menghadap ke arahnya.
"Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku gadis kecil." Phyton mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan mengarahkan pada wajah Ica, "sekarang kau akan lihat siapa pemenangnya."
Ica memejamkan erat matanya saat Phyton mengarahkan bagian tajam pisau ditangannya ke wajah Ica.
TIIIIIIINNNNNNN!!
Phyton mengurungkan niat melukai Ica saat sebuah mobil berhenti di dekat mereka.
"Dove!"
Ica tersenyum kecil saat mendengar Ken datang.
"Wah ada bantuan ternyata."
Lengahnya Phyton dimanfaatkan oleh Ica, dengan cepat Ica menendang pinggang Phyton sekuat tenaganya hingga pria itu sedikit tersungkur sambil memegang pinggangnya dan meringis.
"Brengsek!"
"Dove!" Ken membantu Ica berdiri.
"Gue ngga apa," Ica masih memegangi bagian perutnya.
Edward ikut turun dari mobil dan membantu Alex sedangkan Ken berjalan menghampiri Phyton lalu menghajar pria itu.
Ken mencengkram kerah kemeja Phyton setelah berhasil membuat pria itu cukup babak belur lalu kembali memberikan satu tinjuan hingga Phyton mengeluarkan darah dari sudut bibirnya yang sobek.
Ken melepaskan tangannya dari Phyton lalu berbalik berjalan ke arah Ica.
"Segera hubungi bigboss."
Ica mengangguk dan mengeluarkan alat komunikasi di sakunya. Alex dan Edward berhasil mengalahkan Eric.
Saat sedang mencoba menghubungi Thomas, ekor mata Ica menangkap Phyton yang kembali bangun dan berjalan ke arah Ken yang berdiri memunggungi Phyton. Phyton mengeluarkan pisau yang tadi ditodongkan pada Ica. Melihat itu buru-buru Ica melangkah cepat dan memeluk punggung Ken bersamaan dengan Phyton yang akan menusuk Ken dari belakang.
"Aaarrggh!"
"Dove?" Ken membelalakan matanya saat melihat Phyton sudah dibelakang mereka dengan pisau ditangannya. Yang lebih mengejutkan adalah, Alex yang berhasil mencegah Phyton melukai dirinya dan Ica.
Phyton tersungkur karena Alex menusuk punggungnya dengan sebuah pisau yang ternyata memang dibawa pria itu.
Ditengah masa kritis, Phyton tersenyum dan menatap Ica yang juga menatapnya masih dengan memeluk Ken. Beberapa detik kemudian Phyton menutup matanya, ia tewas karena tusukan Alex mengenai organ vitalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance