"Dove masuk, ke mana kami selanjutnya Fox?" Ica dan Ken bersembunyi sambil terus bersiaga. Tak jauh dari mereka ada dua jalan yang harus mereka pilih salah satunya.
"Ambil yang sebelah kanan, berhati-hatilah ada beberapa penjaga tak jauh dari tempat kalian."
"Oke." Ica kembali melanjutkan langkahnya bersama Ken dibelakangnya.
"Lo bawa pistol bius?" Tanya Ken.
Ica menepuk pinggangnya, "selalu."
Keduanya kembali terdiam namun kaki mereka terus melangkah.
Tiba-tiba Ken menarik pergelangan tangan Ica dan bersembunyi di salah satu celah dinding. Ken memeluk Ica sehingga jarak keduanya tidak ada lagi karena tempat mereka bersembunyi tidak terlalu besar.
Ica sedikit gugup namun Ken terlihat fokus melihat ke arah lain.
"Ada apa?" Bisik Ica.
Ken menaruh telunjuknya di depan bibir, "ada beberapa penjaga, kita hampir terlihat tadi."
"Tembak saja mereka dengan pistol bius."
Ken menoleh pada Ica, "lo bisa liat mereka?"
Ica mencoba bergesar sedikit dan mengintip ke arah Ken menatap tadi.
"Lumayan, ada 3 orang kan?"
Ken mengangguk, "iya."
Ica mengambil pistol yang sejak tadi tergantung dipinggangnya, "gue bakal tembak dengan cepat."
Ken tersenyum kecil lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Ica, "gue percaya kok." Bisik Ken membuat Ica sedikit blushing.
Ken menahan kekehannya melihat wajah memerah Ica. Ica berdeham pelan untuk menetralisir hatinya, ia harus fokus saat ini.
"Awas lo ya!" Gumam Ica dengan nada sebal sambil menatap ke arah lain membuat Ken ingin tertawa namun ditahannya.
Ica kembali memfokuskan dirinya pada tiga penjaga yang masih berada tak terlalu jauh dari persembunyian mereka.
Dengan cepat, Ica melepaskan peluru biusnya yang langsung menumbangkan ketiga pria itu sekaligus.
Ica bernafas lega setelah keluar dari tempatnya dan Ken bersembunyi.
"Ayo." Ken lebih dulu kembali melangkah.
"Ganas juga nih bius." Ica menatap ketiga pria yang sudah tergeletak lalu melangkahi mereka dan menyusul Ken.
"Maaf semua, sepertinya kita ketahuan." Info dari Jeff membuat Ica, Ken, Ico dan Daffa terdiam sejenak. "Sistem sudah kembali diambil alih, segera ambil jalan sembunyi agar tidak tertangkap cctv!"
Jeff segera mengarahkan Ica dan yang lainnya melewati jalan yang aman.
"Cepat Dove!" Bisik Ken mendorong Ica naik ke saluran udara di atas mereka.
"Ayo naik!" Ica menjulurkan tangannya setelah berhasil naik dan langsung disambut Ken.
Daffa dan Ico juga melalui jalan aman yang lain sesuai intruksi Jeff.
Tidak lama setelahnya ada suara sirine yang sangat nyaring berbunyi.
"Waspada penyusup! Waspada penyusup!"
Terlihat beberapa penjaga berlari di sepanjang lorong gedung dengan membawa senjata api ditangan mereka.
"Gue harap kalian berhasil sembunyi." Gumam Ica setelah menyalakan alat komunikasinya.
"Tenang saja kapten!" Sahut Ico, "kami sudah berada dijalur yang aman."
Ica tersenyum kecil, "ayo kembali bergerak." Ica merangkak melewati saluran udara dengan Ken di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance