Sekitar dua jam Ica tertidur, cukup segar. Semalam bukan hanya Windy yang sulit tidur, Ica juga, tapi dengan alasan yang berbeda. Namun Ica sanggup menahan rasa kantuknya selama pelajaran berlangsung tadi. Melihat Windy diajak ke UKS, Ica langsung berinisiatif untuk menggantikan Daffa menunggu Windy, padahal sebenarnya Ica sedang mencuri waktu untuk tidur sejenak juga.
Windy terbangun beberapa menit setelah Ica bangun.
"Lho master di sini juga?"
"Iya, gue gantiin Daffa biar dia ngga bolos kelas."
"Lha, berarti master yang bolos dong?"
Ica mengangkat sekilas bahunya, "gue udah izin dengan alasan kurang enak badan, ya dan ngga sepenuhnya bohong."
"Master, lo malam ini beneran mau balik ke sekolah?"
Ica mengangguk, "kenapa?"
"Emangnya ada apaan sih?"
"Kan semalam gue udah bilang mau cari setan."
Windy berdecak sebal, "gue beneran lho master, lo bilang gitu karena gue cerita soal gosip anak kelas sebelah kan?"
"Ngga."
"Masa?"
Ica kembali mengangguk, "gue bukan cewe alay yang langsung percaya gosip."
"Jadi?"
"Gue liat sendiri."
Mata Windy membulat dengan mulut sedikit menganga, "demi apa lo liat setan semalam master?!!"
"Demi-kian dan terima kasih."
"Kalo cerita jangan gantung-gantung sih master, sakit tau!"
"Gue ngga lagi cerita Win, lo kan dari tadi nanya terus ya gue jawab seadanya lah dari pada gue cuekin, sakit mana coba, digantungin apa ngga dianggap?"
"Sial, kenapa gue jadi gondok sendiri gini ya?" Windy menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Karena kalo gondok sekampung keramean, jadi mending lo gondok sendiri aja Win."
"Bodo ah." Windy bersidekap di atas kasur.
"Udah, pokoknya malam ini lo mau ikut ngga?"
"Ya gue penasaran sih tapi--"
"Oke, nanti gue jemput lo." Putus Ica.
"Eh, kan gue belom bilang setuju!" Protes Windy.
"Gue anggap lo setuju." Ica berdiri dari sofa, "gue mau ke kantin, lo kalo mau ikut ayo, kalo ngga di sini aja, siapa tau setannya dateng." Ica melangkah keluar UKS.
"Eehh, jangan tinggalin gue!" Buru-buru Windy turun dari tempat tidur dan memakai sepatunya lalu menyusul Ica.
Windy dan Ica duduk berhadapan setelah sampai di kantin.
"Jadi lo malam ini ngga jenguk Ken lagi Master?"
"Jenguk kok, tapi pulang sekolah nanti sebelum balik ke sekolah."
Windy mengangguk paham lalu menyeruput jusnya.
Sebelum bel pulang sekolah berbunyi, Windy mengajak Ica kembali ke UKS karena ia yakin Daffa akan mencarinya ke sana. Dan benar saja, sesaat setelah bel berbunyi, Daffa, Daffi dan Ico muncul di ruang UKS.
"Co, kita ke rumah Ken ya." Pinta Ica.
"Boleh, kebetulan gue, Daffa dan Daffi emang berencana mau ke sana."
Ica mengangguk sekilas, "sip lah."
"Lo mau pulang atau ikut?" Tanya Daffa pada Windy.
Windy tersenyum kecil, "gue ikut juga deh, kemarin kan ngga sempet jenguk."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance