Setelah pernyataan mengejutkan dari Ken pada Ica, besok siangnya, tepatnya hari minggu, tim Alpha dan Delta kembali pulang.
Hingga sampai di rumah masing-masing, tim Delta belum ada yang tau soal status hubungan Ken dan Ica yang sudah berubah.
Senin pagi, Ico heran melihat wajah sang adik kembar yang lebih cerah dari biasanya. Tidak hanya Ico, orang tua mereka juga berpikir sama.
"Ica lagi bahagia?" Tanya Adis.
"Kenapa Ma?" Ica balik bertanya sambil menghabiskan sarapannya.
"Kayaknya pagi ini beda."
"Tambah manis ya ma?"
Adis dan Kevan ternganga mendengar jawaban putri mereka yang tidak seperti biasanya.
"Kayaknya lo ketempelan setelah pulang dari Anyer ya Ca?" Tanya Ico.
"Enak aja lo!" Ica menggeser kursinya ke belakang lalu pergi ke kamar untuk mengambil tas dan kembali ke ruang makan, berpamitan dengan kedua orang tuanya.
"Lo kalo ngga cepet gue tinggal." Ica merebut kunci mobil Ico yang diletakan di meja makan lalu berjalan ke garasi.
"Ehhhh tunggu Ca!" Ico segera mengambil tasnya dan berpamitan.
"Hati-hati Nak!" Pesan Kevan.
Selama dijalan, Ica terus bersenandung mengikuti irama lagu yang sedang diputar di radio pagi itu.
"Lo beneran lagi seneng banget kayaknya."
Ica tidak menggubris Ico.
Sesampainya di sekolah, Ico lebih dulu ke kelas karena Ica mau mampir ke kantin.
"Kenapa lo Co?" Tanya Daffa sesampainya Ico di tempat duduknya.
"Windy mana?" Ico malah balik bertanya.
"Belum sampe, bentar lagi katanya dia mau mampir ke kantin dulu."
"Emang ada apaan?" Tanya Daffi yang duduk di samping Ico.
"Ini--"
BRAK!
Ico, Daffa, dan Daffi terlonjak kaget saat tiba-tiba Windy mendobrak mejanya.
"Woy Win! Santai aja kali masih pagi!" Daffi mengelus dadanya.
"Kalo bukan cewe Daffa udah gue piting lo!" Sewot Ico.
Windy masih mengatur nafasnya, "maap maap, gue buru-buru soalnya, dan juga syok!"
Daffa menarik lembut tangan Windy agar duduk disampingnya.
"Emang ada apaan?"
"Jadi tadi itu gue pas di kantin, gue--"
"Ngomongin apaan?"
Semua menatap ke pintu kelas, terlihat Ica dan Ken masuk bersamaan.
"Lo udah ngerjain tugas Ca?" Daffa mengalihkan suasana.
"Tugas Fisika?"
Windy mengangguk, "iya Fisika."
"Udah lah, semalam langsung gue beresin pulang dari Anyer."
Semua mengangguk.
Ken duduk di tempatnya tanpa bicara lalu disusul Ica.
"Lo sebenernya tadi mau ngomong apa?" Bisik Daffa.
Windy menatap Ica lalu kembali menatap Daffa, "nanti jam istirahat gue ceritain."
Daffa mengangguk dan tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Storie d'amore"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance