"Ica, Ico," panggil sang Mama ditengah makan malam.
"Ya Ma?" Jawab kedua kembar ini bersamaan.
"Besok Mama dan Papa udah ambil cuti nih buat weekend, kita ke rumah Oma ya sayang, Oma Ana."
Ica menatap wajah Mamanya yang tersenyum hangat padanya dan Ico saat membicarakan acara akhir pekan yang terbilang sangat langka di keluarganya dengan perasaan tidak enak. Pikirannya langsung teringat pada misi besar yang harus ia hadapi besok.
"Kok mendadak ma?" Tanya Ico setelah melihat Ica tidak bereaksi sama sekali.
"Kalian tau kan Papa kalian ini susah banget kalau mau cuti," sindir Adis, "ada aja rapatnya."
Kevan menatap datar istrinya, "ini juga kerja kan buat kamu dan anak-anak sayang."
Adis terkekeh, "iya iya, jadi besok kita tetep kan liburan ke rumah mama?"
Kevan mengangguk dan tersenyum, "iya," Kevan menatap kedua anak kembarnya, "kalian kenapa ngga kelihatan senang?"
"Itu Pa," Ica menaruh sendok dan garpunya, "Ica dan yang lain udah punya acara besok Ma, Pa."
Adis menaikan satu alisnya, "acara apa sayang?"
"Acara weekend juga Ma, karena selama ini kita jarang akhir pekan keluarga makanya Ica, Ico dan yang lain udah punya acara sendiri Ma, Pa." Jawab Ico.
"Tapi Daffa dan Daffi pasti juga ikut kok, kan Om Adit juga mau ke rumah Oma sayang, kalian bisa ketemu di sana." Lanjut Adis.
"Mama yakin?" Tanya Ica.
"Sebentar, mama coba telpon Om Adit ya."
Adis mengambil ponsel dari sakunya untuk menghubungi kakak kembarnya.
"Gimana Ma?" Tanya Ica setelah Adis menutup panggilan.
"Kalian ada acara apaan sih? Daffa sama Daffi juga ngga bisa ikut katanya."
Ica menundukan sedikit wajahnya, "ya pokoknya acara ma, maaf ma ini udah direncanain jauh-jauh hari, Daffa sama Daffi juga pasti sama ngga enak dengan Windy, Ken dan Jeff kalau sampai tiba-tiba dibatalin."
"Ya sudah," sela Kevan, "salah kita juga rencanain ini ngga jauh-jauh hari, kita berdua aja ngga apa toh? Adit dan Citra juga berangkat kan?"
Adis mengangguk lesu lalu kembali menatap kedua anaknya, "tapi lain kali kalian harus ikut ya?! Memangnya ngga kangen sama oma kalian?"
Ica tersenyum dan mengangguk, "iya ma, salamin sama Oma dan Opa ya Ma, bilang Ica dan Ico minta maaf ngga bisa datang tapi tetep sayang sama Oma dan Opa."
Adis tersenyum kecil, "iya sayang, ya sudah cepat habiskan makan malam kalian lalu istirahat."
....
Sebelum tidur, Ica membuka laptopnya masuk ke internet mencari info mengenai ketiga mal yang masuk ke dalam misi mereka besok. Ica berusaha mencari petunjuk yang bisa digunakan untuk meminimkan waktu pelaksanaan misi.
Ica mengambil ponselnya dan membuka chat grup tim Delta. Sudah ada beberapa obrolan baru yang membahas kegiatan besok dari timnya.
DaffiWidi: besok kita berangkat setelah orang tua gue dan Ico pergi ya.
AngelicoW: setuju.
Ica hanya melihat sejenak lalu mematikan layar ponselnya dan kembali fokus pada artikel yang sejak tadi di bacanya di layar laptopnya.
Menjelang tengah malam barulah Ica tidur mengingat besok merupakan misi yang cukup berat. Grup obrolannya pun sudah sepi, sudah pasti semua juga sudah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance