Hari menjelang sore saat kedua tim ini mempersiapkan diri di ruangan masing-masing.
"Gue udah setting ulang earpiece kita, kalian bisa bicara dengan sesama tim jika chanelnya diubah sedikit, kembalikan ke semula jika ingin bicara bersama tim Alpha." Terang Jeff di ruang rapat tim Delta.
"Wah baru beberapa hari lo udah banyak kemampuan ternyata." Puji Daffi.
"Ini bukan hal sulit." Sahut Jeff dengan nada datar.
Setelah bersiap, kedua tim bertemu di ruang rapat utama untuk melakukan briefing.
Ica terkekeh melihat wajah antusias Jeff yang hampir tidak pernah dilihatnya. Jeff terpukau dengan dragonfly cam yang akan ia pakai.
"Ini kamera?" Ucap Jeff dengan tatapan berbinarnya.
Carter tersenyum kecil, "iya ini mini kamera berbentuk capung, orang awam akan mengira ini hewan sungguhan, cara kerjanya seperti drones. Kau bisa mengendalikan drones?"
Jeff mengangguk, "ya, aku pernah mengendalikannya."
"Good!" Carter mengacungkan jempolnya ke arah Jeff.
"Senang melihat kalian bisa bekerja sama." Ucap Edward yang baru saja masuk ke ruang rapat.
"Di mana Mr. Thom?" Tanya Emma.
"Mr. Thom sedang ada urusan lain, jadi misi ini diserahkan padaku dan juga Ica tentunya sebagai ketua tim Delta untuk menghandle." Jawab Edward.
Kedua tim sudah siap dengan kostumnya masing-masing serta senjata yang dibutuhkan.
"Jangan bergerak sebelum mendapat info dari tim analisis karena mereka yang akan membantu jalan kita masuk, paham?"
Semua mengangguk paham pada ucapan Edward.
Misi dimulai, kedua tim berangkat ke tempat tujuan menggunakan dua Van hitam.
Sesampainya di lokasi, mereka langsung bersiaga di tempat persembunyian yang ditentukan. Carter dan Jeff lebih dulu memulai operasi.
"Kami sudah mulai memasukan 3 dragonfly cam ke 3 pintu masuk." Ucap Carter lewat earpiece. Carter dan Jeff tetap berada di dalam Van untuk memantau keadaan lewat monitor yang terhubung pada kamera.
Lindsay dan Landon sudah melumpuhkan penjagaan di pintu Utara.
"Utara aman." Ucap Carter.
Edward, Andrew dan Emma mulai masuk.
"Selatan aman." Ucap Jeff.
Ica dan Ken masuk setelah Daffa dan Windy melumpuhkan penjagaan.
Landon dan Lindsay segera berpindah ke tempat Ico serta Daffi untuk membantu mereka.
Ica dan Ken masuk perlahan ke dalam gedung tua yang diduga bekas pabrik sedangkan Daffa dan Windy masih berjaga di luar. Bau menyengat menyeruak ke indra penciuman mereka, Ica dan Ken langsung memakai masker mereka.
"Dove masuk, Fox laporkan situasi." Ica berbisik.
"Di depan kalian sebelah kiri dua penjaga bersenjata."
Ica dan Ken berlari kecil dan bersembunyi. Kedua penjaga yang dimaksud Jeff sedang mengobrol.
"Kita lumpuhkan satu satu." Bisik Ken.
"Lo yang berkumis gue yang botak." Sahut Ica.
Ken mengangguk kecil, keduanya membidikan senjata bius mereka ke arah penjaga itu lalu melepas tembakan bersamaan langsung merobohkan kedua penjaga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance