Ken dan Ica terdiam menatap ke arah gerbang saat seorang gadis yang tidak asing bagi Ken memanggilnya.
Ica langsung memasang wajah masam, kejadian Risa beberapa hari lalu masih membuatnya sedikit trauma jika ada gadis asing yang mendekati Ken.
"Itu kakaknya Risa, namanya Sira." Bisik Ken saat Sira sedang berjalan mendekat ke arah mereka.
Ica menatap ke arah Sira, memang terlihat cukup mirip dengan Risa namun Sira memiliki pembawaan lebih dingin dan dewasa. Kulitnya putih, rambut coklat kemerahan sebahu, dan cara berjalan yang anggun meski saat ini dirinya sedang memakai pakaian dengan gaya casual.
"Bisa kita bicara?" Tanya Sira begitu tiba di hadapan Ken-- dan Ica tentunya.
Ken melirik ke arah Ica sejenak, namun seperti mengerti, Sira kembali bicara, "dia juga boleh ikut." Lanjut Sira.
"Oke." Ken mengangguk dan mengikuti Sira ke mobilnya bersama Ica.
"Tenang saja, aku akan mengantar kalian kembali ke sekolah jika urusan kita selesai." Ucap Sira yang duduk di bangku depan sebelah supirnya.
Ken dan Ica hanya diam di bangku belakang.
Mobil berhenti di halaman sebuah rumah yang cukup megah. Sira segera turun diikuti Ken dan Ica memasuki rumah tersebut.
Sira mempersilahkan kedua tamunya duduk di sofa salah satu ruangan yang Ica duga merupakan ruang keluarga.
"Sebelumnya aku akan perkenalkan diri, meski Ken sudah tahu, aku Sira, kakak dari Risa, dan kamu pasti Angelica pacar dari Kenneth, benar?"
Ica mengangguk.
"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu pada Kenneth mengenai adikku Risa, beberapa waktu lalu Mamaku menitipkan Risa untuk berlibur bersama Ken dan teman-temannya namun esoknya Risa pulang sendiri dengan penampilan berantakan dan menangis sesenggukan, beberapa hari ini nafsu makannya berkurang dan dia terus meminta untuk menemui Ken meski aku sudah melarang Mamaku untuk mengizinkannya,"
Sira menarik nafas sejenak,
"Yang ingin aku tanyakan adalah, sebenarnya apa yang terjadi saat itu? Aku tidak mau menuduhmu apapun hanya aku mau mendengar penjelasanmu saja."
"Apa kamu yakin mau mendengarnya?" Tanya Ken dengan ragu, Ken bisa merasakan bahwa Sira sangat menyayangi adiknya kalau tidak, Sira tidak akan menjemput Ken hanya untuk meminta penjelasan.
"Tentu, aku memang sangat menyayangi Risa, namun jika memang dia yang salah aku tidak akan membelanya dengan cara yang salah."
Ken mengeluarkan ponselnya, melakukan sesuatu sejenak lalu memberikan pada Sira. Sira menatap layar ponsel Ken yang menampilkan sebuah rekaman yang Ken dapatkan dari Windy di malam Ica dan dirinya bertengkar. Rekaman mengenai kejadian Ica dan Risa.
Sira menghela nafasnya sejenak lalu mengajak Ken dan Ica mengikutinya, Sira melangkah menaiki tangga menuju lantai dua rumahnya.
Ketiganya berhenti di depan sebuah pintu berwarna peach. Terlihat sebuah tulisan yang diukir di sebuah kayu berukuran sedang.
Carisa's Room.
Ica membacanya dalam hati dan langsung dapat menebak bahwa dihadapan mereka adalah kamar Risa, gadis yang membuatnya harus menahan diri tidak bertemu Ken selama beberapa hari bahkan sampai membuat dirinya ribut dengan Ken karena salah paham.
Sira membuka perlahan pintu tersebut. Terlihat sebuah ruangan dengan nuansa pink pastel, di tengah ruangan tepatnya di sebuah tempat tidur berukuran Queen Size, duduk seorang gadis yang tengah mendengarkan musik dari ponselnya lewat earphone yang dipasang di kedua telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy
Romance"Aku sudah sangat tidak menyukainya sejak kami masih memakai diapers!" -Angelica Wijaya- "Melihat wajah manisnya yang kesal karena ulahku, menjadi kesenangan sendiri untukku." -Kenneth Adhitama- -------------------------- Action - Romance