"Noona pulang...." suara wanita muda dengan usia dua puluh delapan tahun terdengar di foyer apartement. Sambil mengenakan celana baggy, kaus hitam polos serta kemeja rayon warna abu-abu, wanita muda itu melepaskan sepatu sneakers kebanggaannya, menggantinya dengan sepasang sendal rumahan yang ada di rak sepatu. Baru saja wanita itu menegakkan tubuhnya, dia terkejut dengan penampakan seseorang yang tinggi menjulang, berdiri bersedekap sambil menyorot tajam dirinya.
"Jisung-ah.... Kenapa belum tidur ? Bukannya besok kalian ada jadwal pagi ?" tanya wanita itu. Sosok yang berdiri sambil bersedekap, yang dipanggil dengan nama Jisung itu menaikkan salah ujung bibirnya. Wanita itu paham. Pemuda yang sedang berdiri di hadapannya ini sedang merajuk.
Wanita itu kemudian berjalan menghampiri Jisung, melingkarkan tangannya ke lengan pemuda itu lalu menuntun Jisung agar mengikuti langkahnya. "Maafkan Noona ya... Rapatnya tadi terlalu lama... Noona lupa dengan janji Noona membelikan sup iga kesukaanmu."
"Jisung-ah.... jangan kekanakan seperti itu... Kasihan Jeje Noona baru pulang... biarkan Jeje Noona beristirahat...." suara berat pemuda yang lain menyapa ketika keduanya berbelok dari foyer kemudian menyusuri lorong yang dindingnya penuh dengan foto-foto sekumpulan pemuda dalam berbagai pose dan gaya.
Langkah wanita itu terhenti, membuat Jisung yang ikut berjalan di sampingnya juga ikut berhenti. Meninggalkan Jisung, wanita itu berjalan sampai ke ujung lorong yang membawanya ke sebuah ruangan besar yang dilengkapi dengan sofa panjang, kursi pijat di dekat jendela serta sebuah televisi layar datar yang menggantung di dinding. Dahi wanita itu berkerut saat mendapati, empat dari pemuda yang foto-fotonya mendominasi dinding lorong tadi, berkumpul di sana, termasuk pemuda dengan suara berat tadi.
"Kenapa kalian semua belum tidur ? Bukankah tadi kalian sudah janji akan langsung masuk ke kamar masing-masing begitu kalian tiba di asrama ?"
Satu pemuda dengan tubuh yang paling terbentuk di antara yang lain mendongak, menampilkan senyum bulan sabit yang membuat kedua matanya menghilang. Sangat menggemaskan. Berbanding terbalik dengan tubuh penuh tonjolan urat dan otot hasil dari latihan fisik yang menjadi kegemarannya.
"Mereka berkeras menunggu sampai Noona pulang. Mereka penasaran, kesalahan apa yang sudah mereka lakukan sampai-sampai Bos besar memanggil Noona secara khusus. Chenle juga ngotot ingin menginap di sini. Dia tidak mau pulang ke rumahnya sendiri sebelum bertemu dengan Noona. Padahal jelas-jelas sejak latihan tadi dia sudah sangat mengantuk." jelas pemuda itu. Dia menunjuk ke arah pemuda yang sedang tidur di bahu pemuda yang lain dengan dagunya.
Wanita itu menarik napas panjang.
"Baiklah.... Karena kalian semua ada di sini, ayo kita bicara sekarang. Jeno, bangunkan Chenle dan Renjun. Jaemin, berhenti meminum kopimu, nanti kamu tidak bisa tidur. Dan Jisung...." wanita itu menjeda kalimatnya lalu menoleh ke belakang.
"... jangan ajak dindingnya bicara. Ayo ikut duduk di sini dengan Hyungmu yang lain. Biar Noona jelaskan kenapa Noona tadi sampai dipanggil oleh Bos Besar..."⛄️⛄️⛄️
"AKU TIDAK SETUJU !!!!" Chenle meraung setelah mendengarkan cerita yang keluar dari mulut wanita muda yang sedang duduk bersama-sama dengan mereka.
Jaemin yang duduk di sebelah Chenle mengangguk. "Ada banyak manajer yang lain di agensi ini. Kenapa harus Jeje Noona yang dipilih ?" ucap Jaemin.
"Kan tadi Jeje Noona sudah bilang. Alasan Bos memilih Jeje Noona adalah karena Jeje Noona dianggap berhasil mengurus kita. Coba kalian ingat-ingat, sebelum Jeje Noona menjadi manajer utama kita, sudah berapa manajer yang mengundurkan diri karena tidak tahan dengan tingkah laku kita semua" Renjun menimpali. Sedikit kesal, karena penjelasan itu sudah diberikan oleh manajer mereka dalam ceritanya tadi. Kenapa harus ditanyakan lagi ?

KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanfictionAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...