All Good - 140

1K 127 32
                                    

"Yoo-ah..... Entah bagaimana dia bisa tahu, kalau aku menyukai Jeje Noona...."


Wajah-wajah yang menyesaki kamar Joshua terkesiap. Melongo tidak percaya ketika pendengar pengakuan Wonwoo yang baru saja pemuda itu ucapkan. Terlebih-lebih Haechan. Sebagai orang yang berbagi kamar dengan Wonwoo selama kurang lebih sepuluh bulan ini, dia sama sekali tidak menemukan gelagat yang menunjukkan kalau Wonwoo menyimpan perasaan khusus pada noona manajer mereka.


Kecuali ketika....


"Astaga......" Haechan mendesah pelan sambil menutup mulutnya dengan menggunakan tangan kanannya. Dia baru ingat pernah memergoki Wonwoo dan Jeje berdua saja pada suatu malam di Guest House. Hanya saja Haechan tidak menaruh curiga. Dia pikir Wonwoo hanya sedang merindukan mendiang ibunya. Semua orang di Guest House tahu cerita Wonwoo yang menyalah-pahami Jeje sebagai ibunya ketika mereka sakit dulu.


Berbeda dengan Minghao dan juga Mingyu. Mereka menampilkan raut wajah yang mengisyaratkan bahwa mereka sudah mengetahui soal perasaan terpendam Wonwoo itu sejak lama.


"Sudah kuduga.... Wonwoo Hyung bukan tipikal laki-laki yang mudah dekat dengan perempuan. Tapi dia langsung cocok dengan Jeje Noona. Kalau bukan karena dia menyukai Jeje Noona, rasanya mustahil Wonwoo Hyung yang berhati dingin itu berdekatan dengan lawan jenis...." Minghao berkomentar dengan suara pelan. Nyaris berbisik.


Wonwoo menunduk lebih dalam. Tidak sanggup menghadapi pandangan para anggota yang tertuju ke arahnya.


"Ceritakan semuanya sampai tuntas, Wonwoo-ya...." dorong Jeonghan kala melihat Wonwoo tampak ragu untuk meneruskan penjelasannya. Berkat dorongan Jeonghan itu, Wonwoo mengangkat kepalanya. Dia menarik napas dalam-dalam, mengisi kedua paru-parunya dengan pasokan oksigen yang lebih banyak supaya dia bisa menyelesaikan ceritanya dengan lancar.


"Semua anggota grupku tahu bagaimana Yoo-ah selalu mengejar-ngejarku. Aku sudah berkali-kali menolaknya. Setelah dia debut dengan girl group setahun yang lalu, dia tidak lagi menggangguku. Aku pikir, dia sudah menyerah. Tetapi ternyata tidak begitu"


Wonwoo berhenti sebentar untuk membenahi kacamatanya yang sedikit merosot dari tulang hidungnya.


"Saat jadwal promosi di Music Bank, ternyata girl group Yoo-ah juga akan tampil di sana. Yoo-ah tiba-tiba mengajak aku bertemu. Awalnya aku mau menolak, tetapi dia bersikeras menungguku di tangga darurat. Dia bahkan mengancam akan melompat dari gedung KBS jika aku tidak menemui dirinya"


"Dasar orang gila. Ditolak berkali-kali masih tidak tahu diri...." dengus Mingyu sebal.


"Ketika kami bertemu, aku memperingatkan Yoo-ah. Kalau dia terus menguntitku, aku akan melaporkan semua perbuatannya. Aku tidak perduli dengan kekuasaan orang tuanya. Aku benar-benar geram karena dia tidak juga mengerti bahwa aku tidak bisa menyukai dirinya."


"Kekuasaan orang tuanya? Memangnya orang tua si Yoo-ah ini siapa Hyung?" Mark menyela tiba-tiba.


"Yoo-ah itu keturunan chaebol. Dia jadi idol hanya untuk mengejar Wonwoo Hyung. Perusahaan yang mendebutkan girl group mereka itu adalah perusahaan keluarga Yoo-ah....." bukan Wonwoo yang menjawab, tetapi Dokyeom yang memang cukup tahu tentang latar belakang seorang Jung Yoo-ah.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang