All Good - 152

1.1K 127 11
                                    

"Noona, annyeong.... Lama tidak bertemu...." Taeyong menyapa Jeje yang termenung di pantry khusus untuk ruangan para manajer. Jeje yang disapa oleh Taeyong terkesiap kala mendengar suara leader Ilichil tersebut. Dia pun menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah datangnya suara Taeyong.


"Taeyong-ah ? Sedang apa di sini ?"


Taeyong mendekati Jeje sambil tersenyum lembut lalu berdiri tepat di depan gadis tersebut.


"Noona lupa ya ? Hari ini kan memang jadwal kami untuk pulang ke Seoul...."


Mulut Jeje terbuka tanpa suara. S.Coups sepertinya sudah menyita seluruh fokus Jeje. Bisa-bisanya dia melupakan jadwal para anggota yang dia susun sendiri.


"Ah.... Itu hari ini ya ?"


Taeyong terkekeh geli.


"Baru kali ini aku melihat Noona kehilangan konsentrasi seperti ini...."


Jeje merespon dengan senyum kikuk di wajahnya.


"Mian.... Ada banyak hal yang Noona pikirkan..."


Kekehan geli Taeyong kembali terdengar.


"Ada banyak hal atau sebenarnya hanya satu orang ?" goda Taeyong.


Jeje menundukkan kepalanya. Dia merasa malu karena Taeyong bisa menebak apa yang terjadi padanya sekarang.


Taeyong kemudian menarik kursi kosong lalu duduk di atasnya.


"Aku sengaja datang ke perusahaan untuk bertemu dengan Noona..."


Jeje mengangkat wajahnya. Dahinya mengernyit ketika mendengarkan ucapan Taeyong.


"Apa kau perlu sesuatu ?"


"Aku mencemaskan Noona.... Apa Noona baik-baik saja ?"


Jeje tersenyum lembut.


"Tidak perlu mencemaskan Noona.... Luka jahitan Noona sudah benar-benar sembuh...."


"Bukan soal luka di perut Noona.... Tapi...." Taeyong terlihat ragu-ragu meneruskan kalimatnya.


"Soal posisi Noona di perusahaan ? Setelah proyek All Good ini dinyatakan selesai, kemungkinan besar Noona akan dikembalikan sebagai manajer utama Dream"


"Aku juga sudah tahu soal itu dari Manajer Yoon...."


"Lalu, apa lagi yang kau cemaskan soal Noona ?"


"Soal orang yang saat ini menyita semua perhatian, Noona...."


Jeje terdiam. Dia kembali menundukkan kepalanya.


"Aku tahu, Noona... Dia sama sekali belum bicara dengan Noona, kan ?"


Jeje membuang napas panjang. Rasa sesak kembali menyeruak di dadanya ketika Taeyong mengingatkan soal hubungannya dengan S.Coups yang berada dalam fase perang dingin. Meski perang dingin itu hanya berlangsung dari satu pihak saja, Jeje tidak memungkiri kalau itu benar-benar membuat dia kewalahan sekarang.


Kewalahan menahan rasa rindu.


"Dia sudah berada di Seoul. Apa Noona tidak ingin bertemu dengannya ?"


"Tidak semudah itu, Taeyong-ah... Ada banyak mata di kota ini. Noona tidak mau membahayakan karir Seungcheol..."


Taeyong menggeram pelan.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang