"Gwaenchana, Wonwoo-ssi ?"
Jeje akhirnya memutuskan untuk tetap menghampiri Wonwoo, setelah sebelumnya mengambil sebotol air mineral yang saat ini diulurkan oleh Jeje ke depan wajah Wonwoo.
Dengan segera Wonwoo mengusap wajahnya. Berdeham pelan untuk menetralkan emosinya sebelum menerima botol air mineral yang diulurkan oleh Jeje.
"Wonwoo-ssi ?" Jeje bertanya lagi.
"Aku tidak apa-apa. Terima kasih untuk air minumnya. Aku kembali dulu ke dalam..." jawab Wonwoo. Dia meninggalkan Jeje begitu saja sambil tangannya memainkan botol air mineral yang diberikan oleh Jeje.
"Sepertinya Wonwoo Hyung kembali teringat dengan mendiang ibunya..."
Jeje menoleh ke samping. Dahinya mengernyit saat mendapati kehadiran Dino di sebelahnya yang entah sejak kapan sudah berdiri di dekatnya.
"Noona belum tahu ya ? Ibunya Wonwoo Hyung berpulang setahun yang lalu. Sakit parah. Kasihan sekali Wonwoo Hyung. Dia sangat menyayangi Jeon Eomma." cerita Dino.
"Oh, begitu...."
"Noona, ayo ikut menonton di dalam. Pertandingan final tarik tambang. Coups Hyung melawan Johnny Hyung. Seru !!!" ajak Dino tiba-tiba. Dia meraih pergelangan tangan Jeje yang tadi dicekal oleh S.Coups.
"Argh..." Jeje meringis kesakitan. Dino langsung melepaskan pegangannya.
"Ada apa Noona ? Apa Noona terluka ?" tanya Dino khawatir.
Jeje menggelengkan kepalanya. "Noona tidak apa-apa. Kau hanya memegang tangan Noona terlalu kencang...."
Dino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil terkekeh. "Maaf Noona.... Aku terlalu bersemangat..."
"Masuklah lebih dulu. Noona akan menyusul...."
Dino membuat gestur hormat. "Aku tunggu di dalam ya Noona !!!" teriak Dino sebelum berlari kecil meninggalkan Jeje.
"Jadi ibunya sudah meninggal ?" Jeje menggumam pelan.
⛄️⛄️⛄️
Jeje menjalani sisa hari dengan tidak bersemangat. Bahkan, pertandingan adu panco dadakan antara perwakilan dari anggota Seventeen melawan perwakilan dari anggota Ilichil tidak bisa menaikkan antusiasmenya. Sepanjang pertandingan yang tersisa itu, pandangan mata Jeje hanya terarah pada Wonwoo, yang duduk sambil bersandar di bahu Hoshi.
Sekembalinya mereka ke Guest House, seluruh anggota langsung masuk ke kamar masing-masing. Mereka memutuskan untuk tidak makan malam karena perut mereka masih terasa penuh setelah seharian menikmati hidangan food truck yang disiapkan oleh kedua agensi.
Jeje juga memutuskan untuk mengisitirahatkan dirinya. Setelah mandi dan berganti pakaian, Jeje membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil memejamkan kedua matanya. Emosi yang sejak tadi dia tahan kembali menyeruak keluar.
Aneh.
Sudah lama Jeje tidak lagi mempertanyakan kenapa dia ditinggalkan oleh orang tuanya. Sudah sekian lama dia menerima kenyataan bahwa dia harus hidup tanpa kehadiran orang tua di sisinya. Sudah lama dia melupakan rasa penasaran tentang bagaimana rasanya memiliki ayah dan ibu yang menyayanginya. Jeje tidak lagi menerka-nerka, kenapa dia harus menghabiskan masa kecil sampai masa remajanya di panti asuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...