All Good - Ninety Five

1.2K 235 34
                                    

Taeyong melangkahkan kakinya, menyusuri lantai tempat dimana para Direktur di perusahaannya berkantor. Lantai yang paling dihindari oleh para artis dan trainee yang menjadi bagian dari SM Entertainment. Karena jika mereka dipanggil ke lantai tersebut, hanya ada dua kemungkinan. Mereka akan mendapatkan proyek baru, atau mereka melakukan kesalahan dan akan mendapat hukuman.


Sama seperti Taeyong. Dia juga sesungguhnya menghindari lantai tersebut. Namun, selain dua alasan di atas, Taeyong juga sengaja menghindar berada di lantai tersebut karena alasan tersendiri. Alasan yang hari ini harus dia hadapi demi mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada Jeje sampai dia meninggalkan proyek All Good tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Ini jalan satu-satunya yang terpikir oleh Taeyong. Dengan kekuasaan dan otoritas yang dimiliki sebagai Direktur Non Eksekutif, orang yang akan Taeyong temui sebentar lagi, pasti bisa memberi tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada Jeje.


Langkah Taeyong berhenti di depan pintu berwarna abu-abu muda. Tulisan Direktur Non Eksekutif tertulis pada plang besi berbentuk segi empat yang berada di bagian tengah pintu.


Taeyong mengepalkan kedua tangannya erat kemudian menarik napas dalam-dalam. Tangannya lalu terangkat untuk mengetuk pintu tersebut.


"Masuk !!!" sebuah suara terdengar dari balik pintu.


Taeyong memutar kenop dengan perlahan lalu mendorong daun pintu ke arah dalam ruangan. Dia membungkuk sekilas saat pandangan matanya bertemu dengan sang pemilik ruangan.


Jantung Taeyong langsung berdegup lebih kencang. Inilah alasan kenapa dia menghindari lantai ini. Terlebih khusus, dia berusaha menghindar dari pemilik ruangan ini.


"Kenapa hanya berdiri di sana? Ayo masuk dan duduklah.... Jangan seperti orang lain begitu...."


Taeyong tersenyum kikuk. Namun kemudian dia menuruti perkataan sang pemilik ruangan. Dia berjalan mendekat ke arah meja dan duduk di salah satu kursi kosong yang berseberangan dengan kursi yang diduduki oleh pemilik ruangan ini.


"Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja? Oh ya, selamat ya untuk album bersama kalian. Waahhh..... penjualan album bersama kalian itu berhasil mencetak rekor baru. Aku benar-benar bangga padamu, Taeyong-ah...."


Senyum tipis terulas di wajah Taeyong. Suara dari pemilik ruangan itu berhasil membuat ingatan Taeyong berkelana ke masa-masa dimana dia juga mendapatkan pujian karena keberhasilan album-album milik NCT baik NCT Ilichil, NCT Dream maupun WayV.


Pujian yang selalu berhasil membuat hati Taeyong berdebar-debar.


"Jadi, apa gerangan yang membuatmu datang ke ruanganku? Bukannya, sejak hari itu, kau seperti alergi berada di lantai ini? Setiap kali aku harus membahas sesuatu tentang grupmu, hanya Manajer Yoon yang datang"


Taeyong tersenyum miris mendengar perkataan Direktur Non Eksekutif yang duduk di depannya.


Bagaimana dia sanggup berhadapan langsung dengan pemilik ruangan ini, jika itu bisa berpotensi meruntuhkan tembok pertahanan yang susah payah dibangun oleh Taeyong.


Dua tahun mendekati sang pemilik ruangan, enam bulan menjalin hubungan secara diam-diam, harus berakhir begitu saja karena perusahaan yang memintanya.


"Yong-ah..... Kenapa diam saja? Kau tidak datang ke sini karena tiba-tiba rindu padaku kan?"


Taeyong mengangkat kepalanya yang sejak tadi sedikit tertunduk karena dia menghindar untuk bertatapan langsung dengan pemilik ruangan tersebut.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang