"Jadi itu alasannya, Noona?" Taeyong bertanya setelah Jeje panjang lebar menjelaskan tentang apa yang baru saja dia dengar dari Mingyu. Tidak hanya pada Taeyong saja, Jeje juga mengajak S.Coups dalam pembicaraan ini. Menurut Jeje, kedua Leader itu wajib mengetahui apa yang sebenarnya terjadi baik dari versi Jaehyun maupun dari versi Mingyu.
Jeje menganggukkan kepalanya sebagai respon dari pertanyaan Taeyong.
"Lalu, kenapa kau menceritakan hal itu pada kami berdua ?" tanya S.Coups.
"Karena kalian berdua Leader mereka. Saya pikir, kalian juga perlu tahu tentang ini. Tentang cerita dari kedua belah pihak. Supaya kalian berdua bisa lebih objektif menilai. Satu-satunya alasan kenapa kita semua terjebak dalam proyek ini adalah karena masalah yang asalnya dari Jaehyun dan Mingyu. Saya juga berpikir, dengan kalian berdua tahu tentang cerita dari kedua belah pihak ini, setidaknya kalian bisa mengontrol rasa tidak suka dari masing-masing anggota grup kalian yang masih terpengaruh dengan cerita dari satu sisi saja...." jelas Jeje.
"Apa kita akan tetap membiarkan mereka tinggal sekamar ? Aku dengar, sekarang Jaehyun lebih sering mengungsi di kamar Doyoung." ucap Taeyong.
"Kalau menurutku sih, biarkan saja..." sahut S.Coups.
Jeje mengangguk setuju. "Menurutku juga begitu. Mereka berdua sudah dewasa. Mereka harus belajar untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa campur tangan orang lain. Kita menunggu saja."
"Kalau menurut Noona begitu lebih baik, aku setuju saja...."
Pembicaraan ketiganya selesai setelah mencapai kesepakatan baru. Memberikan waktu bagi Jaehyun dan Mingyu untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sementara yang lain, berusaha menyelesaikan proyek All Good ini dengan baik.
S.Coups dan Taeyong berjalan bersisian saat mereka keluar dari kamar khusus, yang lagi-lagi menjadi tempat diskusi mereka kali ini. Sejauh ini, memang belum ada yang meminta ijin pada Jeje untuk membawa teman kencannya ke Guest House.
"Kau ini tidak pernah melawan apa kata manajermu ya, Taeyong-ssi ?" tanya S.Coups.
Taeyong menghentikan langkahnya lalu menoleh ke samping. Mengerutkan dahinya bingung karena mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut seniornya itu. S.Coups juga jadi ikut berhenti melangkah.
"Kenapa aku harus melawan kalau yang dikatakan oleh manajer Noona memang benar dan baik adanya." jawab Taeyong.
"Kau tidak pernah melakukan sesuatu untuk grupmu ? Jangan-jangan, kau tidak pernah sama sekali membantah apa yang agensimu perintahkan untuk grupmu lakukan ? Apa kau tipikal orang yang lebih suka menyenangkan pimpinan daripada mendengarkan apa yang diinginkan oleh para anggotamu ?" cecar S.Coups.
Taeyong menarik napas dalam-dalam. Mengatur emosi dan raut wajahnya sedatar mungkin agar tidak terpancing dengan pertanyaan dari seniornya itu.
"Caraku dan cara sunbae memimpin grup pasti berbeda. Aku punya caraku sendiri untuk mengatur Ilichil maupun NCT. Sunbae tidak perlu khawatir, aku tidak seegois itu." Taeyong menjawab setenang mungkin. Dia membungkukkan badannya sekilas lalu melanjutkan langkahnya kembali ke dalam kamar tanpa menunggu respon dari S.Coups.
⛄️⛄️⛄️
Suasana di studio musik begitu hening. Ada Woozi yang membaca dengan cermat lirik rap yang sedang dipegangnya. Dan Mark, yang duduk di depan Woozi, menundukkan kepalanya sambil meremat buku-buku tangannya. Jelas terlihat, Mark sangat gelisah menunggu tanggapan Woozi terhadap lirik rap yang ditulisnya semalaman, dengan bantuan doa dari Haechan dan Dino.
![](https://img.wattpad.com/cover/320385077-288-k370391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...