All Good - Seventy

1.6K 238 14
                                    

S.Coups terduduk di pagar pembatas roof top gedung yang menjadi tempat syuting dari movie video mereka. Sambil mengenakan jaket berbahan denim dengan logo brand fashion terkemuka dan celana warna hitam serta riasan lengkap yang menempel di wajahnya, dia duduk sambil memandang ke arah langit musim gugur yang membentang luas di atasnya.


Katakanlah S.Coups sedang bersikap kekanak-kanakan dan tidak profesional karena menghilang di saat-saat mereka sedang berada dalam jadwal syuting. Dia hanya muncul di set saat syuting dimulai dan langsung pergi setelahnya. Dia juga memilih untuk tetap berada di dalam kamarnya ketika anggotanya yang lain berkumpul di aula besar saat waktu makan tiba. Dia juga sengaja mematikan telepon genggamnya.


Yang dilakukan oleh S.Coups ini mungkin terlihat konyol dan bodoh, tetapi dia butuh waktu untuk menenangkan hati dan pikirannya sendiri. Selama tiga hari ini melihat Joshua kerap menempeli Jeje membuat hati S.Coups terasa sesak.


Dia mendengarnya


Dia mendengar dengan jelas ketika Joshua mengakui perasaannya pada Jeje.


Dan entah apa dia harus marah atau justru berterima kasih pada Jaemin dan Jeno yang memergokinya saat dia mendengarkan Joshua mengakui perasaannya pada Jeje. S.Coups memang tidak mendengar kelanjutan dari pengakuan Joshua itu karena dia langsung berlalu pergi dari sana. Dan mungkin akan lebih baik kalau dia tidak mendengarnya. Bukankah itu hanya akan membuat dia merasa semakin kecewa ?


S.Coups menghembuskan napas dengan kasar. Dia lalu menundukkan kepalanya. Sudut bibirnya terangkat disertai dengan suara dengusan yang keluar dari mulutnya. S.Coups sedang menertawai dirinya sendiri. Kondisi hati dan pikirannya masih benar-benar kacau. Dia tidak ingin anggotanya yang lain, apalagi anggota Ilichil melihat dia yang tidak fokus seperti ini.


Terlebih jika Jeonghan yang mengetahuinya.


Pemuda bermarga Yoon itu pasti akan mencercanya habis-habisan.


⛄️⛄️⛄️


Hampir setengah jam berlalu sejak Mingyu memberitahu soal S.Coups padanya. Jeje sudah hampir selesai mengelilingi gedung yang menjadi lokasi syuting movie video tetapi dia masih belum menemukan keberadaan S.Coups dimanapun.


Jeje mengabaikan rasa sakit yang semakin hebat di pergelangan kakinya. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya Jeje memaksakan diri untuk berjalan bahkan setengah berlari mengelilingi gedung untuk mencari S.Coups. Dia sibuk menyalahkan dirinya sendiri yang melalaikan tugasnya sebagai seorang manajer dan membiarkan rasa canggung yang dia rasakan karena perubahan sikap S.Coups mengambil alih.


Seharusnya dia tetap mengecek S.Coups setiap hari sebagaimana yang dia lakukan pada anggota yang lain ?


Kenapa dia harus merasa gugup mendekati pemuda itu meskipun pemuda itu bersikap ketus padanya ?


Bukankah seharusnya dia sudah kebal dengan bagaimana Jeonghan memperlakukan dirinya selama ini?


Jeje berhenti sejenak ketika cedera di kakinya berdenyut hebat. Dia meringis untuk menahan nyeri yang menderanya.


Tidak bisa, pikir Jeje


Dia tidak punya waktu untuk berhenti dan beristirahat.


Ponsel yang terus bergetar di saku jaketnya pun dia abaikan.


Dia harus menemukan S.Coups secepatnya


Jeje melanjutkan pencariannya dengan langkah yang tertatih. Saat ini tujuannya adalah area roof top dari gedung ini. Jeje kembali berhenti di anak tangga paling bawah yang menuju ke pintu roof top. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai meniti anak-anak tangga itu satu per satu. Dalam hati merapalkan doa semoga pencariannya berhasil.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang