"Kendalikan dirimu, Choi Seungcheol !!!" Jeonghan sedikit menghardik S.Coups. Teman sebayanya itu terlihat sangat gusar dalam perjalanan kembali mereka menuju ke hotel.Setelah S.Coups mengatakan kepada Jeonghan bahwa dia tidak bisa menemukan Jeje dimanapun, para anggota yang lain-kecuali S.Coups,Jeonghan dan Wonwoo-berhamburan keluar bus untuk kembali mencari Jeje di sekitar lokasi syuting terakhir mereka. Tetapi hasilnya nihil. Setelah tiga puluh menit mencari, mereka tidak kunjung menemukan nona manajer mereka itu.
Karena waktu yang terus berjalan, penggemar yang mulai mendatangi lokasi mereka serta udara dingin yang semakin menusuk membuat para anggota terpaksa kembali naik ke atas bus. Meninggalkan usaha pencarian Jeje kepada tim pengawal yang akan melanjutkan pencarian dan berjanji untuk memberikan update setiap setengah jam kepada Jio yang saat ini didapuk menjadi manajer utama setelah Jeje menghilang.
"Kendalikan dirimu, Choi Seungcheol !!!" Jeonghan sedikit menghardik S.Coups. Teman sebayanya itu terlihat sangat gusar dalam perjalanan kembali mereka menuju ke hotel.
S.Coups menatap Jeonghan tajam. Tidak terima dengan hardikan Jeonghan yang ditujukan kepadanya. Siapa yang tidak gusar ketika orang yang dicintai tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak ?
"Jeonghan-ah..... Jangan terlalu kasar pada S.Coups...." tegur Taeil yang duduk di kursi tepat di belakang kursi yang diduduki oleh Jeonghan dan S.Coups.
Jeonghan menghembuskan napas panjang lalu menyugar bagian depan rambutnya. Bukan maksud hatinya bersikap kasar pada S.Coups. Dia mengerti bagaimana khawatirnya S.Coups sekarang. Jeonghan juga sama. Tetapi, bagi Jeonghan, akan lebih baik kalau mereka secepatnya mencari cara untuk menemukan Jeje tanpa mengacaukan jadwal tur dunia mereka. Suka atau tidak suka, mereka harus tetap memprioritaskan pekerjaan mereka.
Jeonghan memutar tubuhnya, pandangannya beredar mencari satu sosok yang saat ini juga sama gusar ya dengan S.Coups. Wonwoo, yang duduk di barisan belakang dekat jendela, tampak menggigiti kuku-kukunya. Jeonghan tersadar, selain gusar, Wonwoo juga pasti sedang menyalahkan dirinya sendiri sekarang. Hati Jeonghan terbagi. Bukan haknya untuk membeberkan apa yang disembunyikan oleh Wonwoo. Tetapi, jika pemuda Jeon itu tidak bercerita dengan jujur, Jeonghan yakin kalau teman sebaya yang sedang duduk di sebelahnya ini akan berubah menjadi cangkang kosong tanpa jiwa.
Selamanya.....
Jeonghan mengalihkan pandangannya kembali pada S.Coups. Pemuda Choi itu masih terus berusaha menghubungi nomor pribadi Jeje dan kembali mengumpat pelan ketika panggilannya itu tersambung ke pesan suara. Jeonghan yakin, emosi S.Coups sudah berada di ambang batasnya. Sebentar lagi, ponsel yang ada di tangan pria itu akan menjadi korbannya.
Tangan Jeonghan terulur. Meremas pelan punggung tangan S.Coups.
"Tenanglah, Coups-ah.... Kita pasti bisa menemukan dimana kesayanganmu itu berada...."
S.Coups mengabaikan Jeonghan. Masih kesal karena tadi Jeonghan menghardiknya.
Jeonghan yang diabaikan oleh S.Coups menarik napas dalam-dalam.
"Terserah kau mau mendengarkan aku atau tidak. Tapi kau benar-benar perlu menenangkan dirimu. Jika tidak, aku tidak akan mengatakan apa yang aku ketahui tentang hilangnya Jeje...."
Kata-kata terakhir Jeonghan berhasil meruntuhkan S.Coups. Dia pun dengan segera mengalihkan perhatiannya kepada Jeonghan.
"Jelaskan ucapanmu tadi, Jeonghan-ah....."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanfictionAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...